Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

TIPE DAN ASPEK EVALUASI MAKALAH (kelompok 4)

Disusun Oleh

M. Arif Irwanto                                              120141411491

Sri Wahyuningsih                                            120141400980

BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi.Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan danpengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini,hanya akandibicarakan masalah evaluasi pembelajaran.



B.       Rumusan Masalah
1.      Mendeskripsikan Tipe-Tipe Evaluasi?
2.      Mendeskripsikan Aspek Evaluasi?

C.     Tujuan
1.      Memahami deskripsi tentang Tipe-Tipe Evaluasi
2.      Memahami deskripsi tentang Aspek Evaluasi




BAB II
PEMBAHASAN

1.    Tipe-Tipe Evaluasi
Menyebutkan ada 6 tipe evaluasi yaitu:
a.       Evaluasi Sumatif.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23) Seperti halnya evaluasi formatif yang dikatakan Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya “Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 176-179), untuk membahas evaluasi sumatif ini, perlu meninjau dari berbagai segi sehingga akan mudah memahami bagaimana sebenarnya evaluasi ini
b.        Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan. (Sudijono, 2007: 23) Untuk membahas evaluasi formatif ini, seperti yang Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi katakan dalam bukunya “Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 173-175) perlu meninjau dari berbagai segi sehingga akan mudah memahami bagaimana sebenarnya evaluasi ini
c.         Evaluasi Acuan Norma
EvaluasiAcuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yng termasuk di didalam kelompok itu.
d.      Evaluasi Acuan Patokan
Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. Dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan dalam prosedur acuan patokan tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan guna mendukung tujuan instruksional
e.         EvaluasiKuantitatif-Kompetitif
Istilahkuantitatif-kompetitifdiangkatdaripraktik yang memanfaatkanskor
kuantitatifsebagaialatuntukmembandingkan status seorangsatu dengan yang
lainya.
f.         EvaluasiDeskriptif-Kuantitatif
IstilahEvaluasideskriptif-kuantitaifmenitikberatkanpadapengumpulan data danpelaporanhasilnyadalambentukpemaparankeadaaanperilaku  danpemaparanitumelukiskanprofilpesertadidiksecaraperorangan.

Anderson dalamWinarno (2008:227) membagievaluasi program kedalamtigatipe. Masing-masingtipeevaluasi yang diperkenalkaninididasarkanpadapemahaman para evaluator terhadapevaluasi. Tipepertama,evaluasi program dipahamisebagaikegiatanfungsional.  Tipekedua, merupakantipeevaluasi yang memfokuskandiripadabekerjanya program atau program tertentu.  Tipeketigaadalahtipeevaluasisistematis.Pendapat Anderson tersebutdapatdijelaskansebagaiberikut:
1.        Evaluasi program dipahamisebagaikegiatanfungsional
Bilaevaluasi program dipahamisebagaikegiatanfungsionalmakaevaluasi program dipandangsebagaikegiatan yang samapentingnyadengan program itusendiri. Para pembentuk program dan administrator selalumembuatpertimbangan-pertimbanganmengenaimanfaatataudampakdari program-program danproyek-proyeknya. 
Pertimbangan-pertimbanganinibanyakmemberikesanbahwapertimbangan-pertimbangantersebutdidasarkanpadabukti yang terpisah-pisahdandipengaruhiolehideologi, kepentingan para pendukungnyadankriteria-kriterialainnya.
Dengandemikian, suatu program kesejahtaraanmisalnya, olehsuatukelompoktertentumungkinakandipandangsebagai program yang sangatsosialistis, terlepasdaripertimbanganapadampaknya yang sebenarnya.
Olehkarenaitu, program sepertiinitidakdiharapkanuntukdilaksanakantanpamelihatdampak yang sebenarnyadari program tersebut. Ataucontoh yang lain misalnya, penjualansahamperusahaan-perusahaanpemerintah (BUMN) akandipandangsebagai proses kapitalisasidandianggapakanmengancamkepentinganrakyat.
Demikianjugamisalnyamenyangkutkompensasi yang diberikankepadapengangguranmungkindianggap “buruk” karena evaluator “mengetahuibanyak orang” yang tidaklayakmenerimakeuntungan-keuntungansepertiitu. Pandangan-pandangansepertiinimunculkarenasetiap orang dalammelihatpersoalan-persoalantadimenggunakancarapandang yang berbeda. Nilai-nilaidankepentingan-kepentinganindividuakanmemengaruhikeseluruhan proses program.
Olehkarenaitu, evaluasisepertiiniakanmendorongterjadinyakonflikkarena
evaluator-evaluator yang berbedaakanmenggunakankriteria-kriteria yang berbeda, sehinggakesimpulan yang didapatkannya pun berbedamengenaimanfaatdari program yang sama.

2.        Tipeevaluasi yang memfokuskandiripadabekerjanya program tertentu.
Tipeevaluasisepertiiniberangkatdaripertanyaan-pertanyaandasar yang menyangkut:  Apakah program dilaksanakandengansemestinya? Berapabiayanya? Siapa yang menerimamanfaat (pembayaranataupelayanan), danberapajumlahnya? Apakahterdapatduplikasiataukejenuhandengan program-program lain? Apakahukuran-ukurandasardanprosedur-prosodursecarasahdiikuti?
Denganmenggunakanpertanyaan-pertanyaansepertiinidalammelakukanevaluasidanmemfokuskandiripadabekerjanyaprogam-program, makaevaluasidengantipesepertiiniakanlebihmembicarakansesuatumengenaikejujuranatauefisiensidalammelaksanakan program. 
Namundemikian, evaluasidenganmangggunakantipesepertiinimempunyaikelemahan, yaknikecenderungannyauntukmanghasilkaninformasi yang sedikitmengenaidampaksuatu program terhadapmasyarakat.

3.        Tipeevaluasi program sistematis
Tipeinisecarakomparatifmasihdianggapbaru, tetapiakhir-akhirinitelahmendapatperhatian yang meningkatdari para peminat program-program PLS.  Evaluasisistematismelihatsacaraobyektif program-program PLS yang dijalankanuntukmengukurdampaknyabagimasyarakatdanmelihatsejauhmanatujuan-tujuan yang telahdinyatakantersebuttercapai.
Lebihlanjut, evaluasisistematisdiarahkanuntukmelihatdampak yang adadarisuatu program denganberpijakpadasejauhmana program tersebutmenjawabkebutuhanataumasalahmasyarakat.
Dengandemikian, evaluasisistematisakanberusahamenjawabpertanyaan-pertanyaanseperti: Apakah program yang dijalankanmencapaitujuansebagaimana yang telahditetapkansebelumnya? Berapabiaya yang dikeluarkansertakeuntunganapa yang diadapat? Siapa yang menerimakeuntungandanprogam PLS yang telahdijalankan?
Denganmendasarkanpadatipe-tipapertanyaanevaluatifsepertiini, makakonsekuensi yang diberikanolehevaluasisistematisadalahbahwaevaluasiiniakanmemberisuatupemikirantentangdampakdari program danmerekomendasikanperubahan-perubahan program denganmendasarkankenyataan yang sebenarnyakepada para pembentuk program danmasyarakatumum. 
Penemuan-penemuan program dapatdigunakanuntukmengubah program-program dan program-program sekarangdanmembantudalammerencanakan program-program lain di masadepan. Namundemikian, suatuevaluasitidakselamanyadigunakanuntukhal-hal yang baik. Bisajugaevaluasidilakukanuntuktujuan-tujuanburuk. 
Dalamhalini Carol Weiss mengatakanbahwa para pembuatkeputusan program melakukanevaluasi  untukmenundakeputusan; untukmembenarkandanmengesahkankeputusan-keputusan yang sudahdibuat; unlukmembebaskandiridarikontronversitentangtujuan-tujuanmasadepandanganmengelakkantanggungjawab; mempertahankan program dalampandanganpemilihnya, pemberidana, ataumasyarakat; sertauntukmemenuhisyarat-syaratpemerintahatauyayasandengan ritual evaluasi.
Selainitu, evaluasidapatdigunakanuntukmeraihtujuan-tujuanpolitiktertentu, misalnyaevaluasi yang dilakukanolehpartaioposisidalamsuatupemerintahanbiasanyaseringkalidigunakanuntukmenjatuhkanpartai yang berkuasa.
Olehkarenaitu, motivasiseorang evaluator dalammelakukanevaluasidapatdibedakankedalamduabentuk, yaknimotivasiuntukmelayanikepentinganpublikdanmotivasiuntukmelayanikepentinganpribadi. Bilaseorang evaluator mempunyaimotivasipelayananpublik, makaevaluasidigunakanuntuktujuan-tujuan yang baik, yaknidalamrangkamembenahikualitas program publik. Namunbila para evaluator lebihmengedepankanmelayanikepentingansendiri, makaevaluasi program yang dijalankandigunakanuntukhal-hal yang kurangbaik.

B.       Aspek-AspekEvaluasi

Unsur-unsuratauaspek-aspek program pendidikanluarsekolah yang akandinilaidapatdilihatdariberbagaisegisesuaidenganpengolongan yang dilakukan para pakarevaluasi. Grotelueschen (1976) membagiaspek-aspekkedalamtigakategori, yaitu: titikberat program (program emphases), sumber-sumber program (program resources), dandampak yang ditimbulkan program (program outcomes).
Titikberat program berkaitandenganupayapenentuanprioritasunsur-unsur program yang termasukkedalamkomponen, proses atautujuan program. Sumber-sumber program mencakupsumberdayamanusia, sumberdayaalamdanlingkungan, kebijakandanperaturan, dankerjasamaantarlembagapenyelenggara program. Perolehan program meliputikeluaranyaituperubahanperilakupesertadidikdanlulusan, sertapengaruh program bagipeningkatankesejahteraanpesertadidikataululusan, pembelajaran orang lain, danpartisipasilulusandalampembangunanmasyarakat.
Hasilevaluasimenjadimasukanuntukpertimbangandankeputusanuntukperencanaan program, alokasisumber-sumbersebagaidayadukung, jalinankemitraan, dansosialisasiataupenjelasan program.

ZainudinArief (1987) mengklarifikasikanaspek-aspek yang dievaluasikedalamaspek-aspekpendidikanluarsekolah yang berkaitandenganSepuluhPatokanPendidikanMasyarakat yang disusundandikembangkanolehAnwasIskandar (1978) Sembilan patokanbelajaritumencakup:
1.      Tujuan belajar
Rumusan mengenai hasil belajar yang akan dicapai mencakup keterampilan, pengetahuan dan atau sikap yang dikuasai oleh peserta didik
2.      Kelompok belajar
Kumpulan peserta didik dengan jumlah tertentu
3.      Sumber belajar
Terdiriatas: tutor, fasilitator, narasumber, pelatihdansebagainya.
4.      Kegiatan belajar
Proses pembelajaran yang di lakukansumberbelajaruntukmembelajarkanwargabelajar
5.      Bahan belajar
Meliputikurikulum yang menjadikepeduliandanwargabelajar, danmemuatketrampian, pengetahuan, nilai-nilai, aspirasi, sertametodeteknikpembelajaran
6.      Panti belajar
Tempt berlangsungnya proses pembelajaran
7.      Sarana belajar
Perlengkapanpembelajaran, meliputikursi, modul, alatbantupandangdandengar, danmeiapembelajaranlainnya.
8.      Dana belajar
Biayasebagaidayadukungkelancaranpembelajaran.
9.      Ragi belajar
Dayadukunglainnya yang diperlukanselamapembelajaranseperimotivasi, dansetelahberakhirnya program pembelajaransepertipermodalan, pendampinganusaha, dankemitraan.



BAB III
                                                              KESIMPULAN         

Denganmengetahuiadanyatipe-tipeevaluasi yang akandigunakanuntukmengevaluasisuatu program, makakitadapatmenggunakansebagaiacuandalammemilihmetode yang akandigunakandengantepatpadasaatkitaakanmengevaluasi program. Adapuntipe yang dimaksudsecaragarisbesarantara lain: tipepertama,evaluasi program dipahamisebagaikegiatanfungsional.  Tipekedua, merupakantipeevaluasi yang memfokuskandiripadabekerjanya program atau program tertentu.  Tipeketigaadalahtipeevaluasisistematis.
















Daftar Rujukan

Bahri, amirul. 2007. Evaluasi sumitif dan evaluasi formatif. (online), 22 (9): 12:23 (http://amirulbahri.wordpress.com2011/07/22/evaluasisumatifdanevaluasiformatif), diakses 22 september 2014
Rasyad, ahcmad. &Prasetyo, Habieb. 2013. Pertemuan ke-6-materi-tipe-dan-aspek. (online), 8 (9): 18:21 (http://kuliahevaluasiprogrampls.blogspot.com), diakses 8 september 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar