Disusun Oleh
M.
Arif Irwanto 120141411491
Sri
Wahyuningsih 120141400980
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses
pembelajaran adalah melalui evaluasi.Evaluasi merupakan subsistem yang sangat
penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi
dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil
pendidikan.Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil
dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena
dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana
proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik.
Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui,
dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah
mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan danpengajaran adalah
proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar
mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai
berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu.
Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar
dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini,hanya akandibicarakan
masalah evaluasi pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Mendeskripsikan
Tipe-Tipe Evaluasi?
2. Mendeskripsikan
Aspek Evaluasi?
C. Tujuan
1. Memahami
deskripsi tentang Tipe-Tipe Evaluasi
2. Memahami
deskripsi tentang Aspek Evaluasi
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Tipe-Tipe
Evaluasi
Menyebutkan ada 6 tipe
evaluasi yaitu:
a. Evaluasi
Sumatif.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain evaluasi
yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun
tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang
melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program
pengajaran dalam jangka waktu tertentu. (Sudijono, 2007: 23) Seperti halnya
evaluasi formatif yang dikatakan Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam bukunya
“Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi, 1991: 176-179), untuk membahas
evaluasi sumatif ini, perlu meninjau dari berbagai segi sehingga akan mudah
memahami bagaimana sebenarnya evaluasi ini
b.
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu
dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan dapat
diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik “telah
terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan. (Sudijono,
2007: 23) Untuk membahas evaluasi formatif ini, seperti yang Ahmad Rohani dan
Abu Ahmadi katakan dalam bukunya “Pengelolaan Pengajaran”, (Rohani dan Ahmadi,
1991: 173-175) perlu meninjau dari berbagai segi sehingga akan mudah memahami
bagaimana sebenarnya evaluasi ini
c.
Evaluasi Acuan Norma
EvaluasiAcuan Norma adalah penilaian yang dilakukan
dengan mengacu pada norma kelompok; nilai-nilai yang diperoleh siswa
diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yng termasuk di didalam
kelompok itu.
d.
Evaluasi Acuan Patokan
Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga
criterion evaluation merupakan pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda.
Dalam pengukuran ini siswa dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dalam tujuan instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang
lain. Keberhasilan dalam prosedur acuan patokan tegantung pada penguasaaan
materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan guna
mendukung tujuan instruksional
e.
EvaluasiKuantitatif-Kompetitif
Istilahkuantitatif-kompetitifdiangkatdaripraktik
yang memanfaatkanskor
kuantitatifsebagaialatuntukmembandingkan
status seorangsatu dengan yang
lainya.
f.
EvaluasiDeskriptif-Kuantitatif
IstilahEvaluasideskriptif-kuantitaifmenitikberatkanpadapengumpulan
data danpelaporanhasilnyadalambentukpemaparankeadaaanperilaku
danpemaparanitumelukiskanprofilpesertadidiksecaraperorangan.
Anderson dalamWinarno (2008:227) membagievaluasi
program kedalamtigatipe. Masing-masingtipeevaluasi yang
diperkenalkaninididasarkanpadapemahaman para evaluator terhadapevaluasi. Tipepertama,evaluasi program
dipahamisebagaikegiatanfungsional. Tipekedua, merupakantipeevaluasi yang
memfokuskandiripadabekerjanya program atau program tertentu.
Tipeketigaadalahtipeevaluasisistematis.Pendapat Anderson
tersebutdapatdijelaskansebagaiberikut:
1.
Evaluasi program
dipahamisebagaikegiatanfungsional
Bilaevaluasi
program dipahamisebagaikegiatanfungsionalmakaevaluasi program
dipandangsebagaikegiatan yang samapentingnyadengan program itusendiri. Para pembentuk
program dan administrator
selalumembuatpertimbangan-pertimbanganmengenaimanfaatataudampakdari
program-program danproyek-proyeknya.
Pertimbangan-pertimbanganinibanyakmemberikesanbahwapertimbangan-pertimbangantersebutdidasarkanpadabukti
yang terpisah-pisahdandipengaruhiolehideologi, kepentingan para
pendukungnyadankriteria-kriterialainnya.
Dengandemikian,
suatu program kesejahtaraanmisalnya,
olehsuatukelompoktertentumungkinakandipandangsebagai program yang
sangatsosialistis, terlepasdaripertimbanganapadampaknya yang sebenarnya.
Olehkarenaitu,
program sepertiinitidakdiharapkanuntukdilaksanakantanpamelihatdampak yang
sebenarnyadari program tersebut. Ataucontoh yang lain misalnya,
penjualansahamperusahaan-perusahaanpemerintah (BUMN) akandipandangsebagai
proses kapitalisasidandianggapakanmengancamkepentinganrakyat.
Demikianjugamisalnyamenyangkutkompensasi
yang diberikankepadapengangguranmungkindianggap “buruk” karena evaluator
“mengetahuibanyak orang” yang tidaklayakmenerimakeuntungan-keuntungansepertiitu.
Pandangan-pandangansepertiinimunculkarenasetiap orang
dalammelihatpersoalan-persoalantadimenggunakancarapandang yang berbeda.
Nilai-nilaidankepentingan-kepentinganindividuakanmemengaruhikeseluruhan proses
program.
Olehkarenaitu,
evaluasisepertiiniakanmendorongterjadinyakonflikkarena
evaluator-evaluator yang
berbedaakanmenggunakankriteria-kriteria yang berbeda, sehinggakesimpulan yang
didapatkannya pun berbedamengenaimanfaatdari program yang sama.
2.
Tipeevaluasi yang
memfokuskandiripadabekerjanya program tertentu.
Tipeevaluasisepertiiniberangkatdaripertanyaan-pertanyaandasar
yang menyangkut: Apakah program dilaksanakandengansemestinya?
Berapabiayanya? Siapa yang menerimamanfaat (pembayaranataupelayanan),
danberapajumlahnya? Apakahterdapatduplikasiataukejenuhandengan program-program
lain? Apakahukuran-ukurandasardanprosedur-prosodursecarasahdiikuti?
Denganmenggunakanpertanyaan-pertanyaansepertiinidalammelakukanevaluasidanmemfokuskandiripadabekerjanyaprogam-program,
makaevaluasidengantipesepertiiniakanlebihmembicarakansesuatumengenaikejujuranatauefisiensidalammelaksanakan
program.
Namundemikian,
evaluasidenganmangggunakantipesepertiinimempunyaikelemahan,
yaknikecenderungannyauntukmanghasilkaninformasi yang sedikitmengenaidampaksuatu
program terhadapmasyarakat.
3.
Tipeevaluasi program
sistematis
Tipeinisecarakomparatifmasihdianggapbaru,
tetapiakhir-akhirinitelahmendapatperhatian yang meningkatdari para peminat
program-program PLS. Evaluasisistematismelihatsacaraobyektif
program-program PLS yang dijalankanuntukmengukurdampaknyabagimasyarakatdanmelihatsejauhmanatujuan-tujuan
yang telahdinyatakantersebuttercapai.
Lebihlanjut,
evaluasisistematisdiarahkanuntukmelihatdampak yang adadarisuatu program
denganberpijakpadasejauhmana program tersebutmenjawabkebutuhanataumasalahmasyarakat.
Dengandemikian,
evaluasisistematisakanberusahamenjawabpertanyaan-pertanyaanseperti: Apakah
program yang dijalankanmencapaitujuansebagaimana yang
telahditetapkansebelumnya? Berapabiaya yang dikeluarkansertakeuntunganapa yang
diadapat? Siapa yang menerimakeuntungandanprogam PLS yang telahdijalankan?
Denganmendasarkanpadatipe-tipapertanyaanevaluatifsepertiini,
makakonsekuensi yang
diberikanolehevaluasisistematisadalahbahwaevaluasiiniakanmemberisuatupemikirantentangdampakdari
program danmerekomendasikanperubahan-perubahan program
denganmendasarkankenyataan yang sebenarnyakepada para pembentuk program
danmasyarakatumum.
Penemuan-penemuan
program dapatdigunakanuntukmengubah program-program dan program-program
sekarangdanmembantudalammerencanakan program-program lain di masadepan.
Namundemikian, suatuevaluasitidakselamanyadigunakanuntukhal-hal yang baik.
Bisajugaevaluasidilakukanuntuktujuan-tujuanburuk.
Dalamhalini
Carol Weiss mengatakanbahwa para pembuatkeputusan program melakukanevaluasi
untukmenundakeputusan; untukmembenarkandanmengesahkankeputusan-keputusan yang
sudahdibuat;
unlukmembebaskandiridarikontronversitentangtujuan-tujuanmasadepandanganmengelakkantanggungjawab;
mempertahankan program dalampandanganpemilihnya, pemberidana, ataumasyarakat;
sertauntukmemenuhisyarat-syaratpemerintahatauyayasandengan ritual evaluasi.
Selainitu,
evaluasidapatdigunakanuntukmeraihtujuan-tujuanpolitiktertentu, misalnyaevaluasi
yang dilakukanolehpartaioposisidalamsuatupemerintahanbiasanyaseringkalidigunakanuntukmenjatuhkanpartai
yang berkuasa.
Olehkarenaitu,
motivasiseorang evaluator dalammelakukanevaluasidapatdibedakankedalamduabentuk,
yaknimotivasiuntukmelayanikepentinganpublikdanmotivasiuntukmelayanikepentinganpribadi.
Bilaseorang evaluator mempunyaimotivasipelayananpublik,
makaevaluasidigunakanuntuktujuan-tujuan yang baik,
yaknidalamrangkamembenahikualitas program publik. Namunbila para evaluator
lebihmengedepankanmelayanikepentingansendiri, makaevaluasi program yang
dijalankandigunakanuntukhal-hal yang kurangbaik.
B.
Aspek-AspekEvaluasi
Unsur-unsuratauaspek-aspek program pendidikanluarsekolah yang
akandinilaidapatdilihatdariberbagaisegisesuaidenganpengolongan yang dilakukan
para pakarevaluasi. Grotelueschen (1976) membagiaspek-aspekkedalamtigakategori,
yaitu: titikberat program (program emphases), sumber-sumber program (program
resources), dandampak yang ditimbulkan program (program outcomes).
Titikberat
program berkaitandenganupayapenentuanprioritasunsur-unsur program yang termasukkedalamkomponen, proses atautujuan program. Sumber-sumber program
mencakupsumberdayamanusia, sumberdayaalamdanlingkungan, kebijakandanperaturan,
dankerjasamaantarlembagapenyelenggara program. Perolehan program
meliputikeluaranyaituperubahanperilakupesertadidikdanlulusan, sertapengaruh
program bagipeningkatankesejahteraanpesertadidikataululusan, pembelajaran orang
lain, danpartisipasilulusandalampembangunanmasyarakat.
Hasilevaluasimenjadimasukanuntukpertimbangandankeputusanuntukperencanaan program, alokasisumber-sumbersebagaidayadukung,
jalinankemitraan, dansosialisasiataupenjelasan program.
ZainudinArief
(1987) mengklarifikasikanaspek-aspek yang
dievaluasikedalamaspek-aspekpendidikanluarsekolah yang berkaitandenganSepuluhPatokanPendidikanMasyarakat yang
disusundandikembangkanolehAnwasIskandar (1978) Sembilan patokanbelajaritumencakup:
1. Tujuan
belajar
Rumusan
mengenai hasil belajar yang akan dicapai mencakup keterampilan, pengetahuan dan
atau sikap yang dikuasai oleh peserta didik
2. Kelompok
belajar
Kumpulan
peserta didik dengan jumlah tertentu
3. Sumber
belajar
Terdiriatas: tutor,
fasilitator, narasumber, pelatihdansebagainya.
4.
Kegiatan belajar
Proses pembelajaran yang di
lakukansumberbelajaruntukmembelajarkanwargabelajar
5.
Bahan belajar
Meliputikurikulum
yang menjadikepeduliandanwargabelajar, danmemuatketrampian, pengetahuan,
nilai-nilai, aspirasi, sertametodeteknikpembelajaran
6. Panti
belajar
Tempt
berlangsungnya proses pembelajaran
7. Sarana
belajar
Perlengkapanpembelajaran,
meliputikursi, modul, alatbantupandangdandengar, danmeiapembelajaranlainnya.
8. Dana belajar
Biayasebagaidayadukungkelancaranpembelajaran.
9. Ragi belajar
Dayadukunglainnya
yang diperlukanselamapembelajaranseperimotivasi, dansetelahberakhirnya program
pembelajaransepertipermodalan, pendampinganusaha, dankemitraan.
BAB III
KESIMPULAN
Denganmengetahuiadanyatipe-tipeevaluasi yang akandigunakanuntukmengevaluasisuatu
program, makakitadapatmenggunakansebagaiacuandalammemilihmetode yang
akandigunakandengantepatpadasaatkitaakanmengevaluasi program. Adapuntipe yang
dimaksudsecaragarisbesarantara lain: tipepertama,evaluasi program dipahamisebagaikegiatanfungsional. Tipekedua, merupakantipeevaluasi
yang memfokuskandiripadabekerjanya program atau program tertentu.
Tipeketigaadalahtipeevaluasisistematis.
Bahri, amirul. 2007. Evaluasi
sumitif dan evaluasi formatif. (online), 22 (9): 12:23 (http://amirulbahri.wordpress.com2011/07/22/evaluasisumatifdanevaluasiformatif),
diakses 22 september 2014
Rasyad, ahcmad. &Prasetyo,
Habieb. 2013. Pertemuan ke-6-materi-tipe-dan-aspek. (online), 8 (9): 18:21 (http://kuliahevaluasiprogrampls.blogspot.com),
diakses 8 september 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar