Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN KELILING (DIK LING LING) PROPOSAL

Di susun Oleh : Elok Nur Hidayah

A.          Latar Belakang Masalah
Seing kita tahu banyak program-program didirikan bertujuan untuk mengurangi angka melek huruf di negara kita Indonesia. Salah satunya ialah program keaksaraan fungsional, calistung atau yang biasa disebut membaca,menulis dan menghitung  bertujuan untuk mengurangi angka melek huruf di Indonesia. Pemerintah juga mengantisipasi meningkatnya angka melek huruf dengan mendirikannya perpustakaan yang berada di setiap kota ataupun kabupaten. Perpustakaan, selain mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan minat baca masyarakatnya juga mempunyai tujuan khusus yaitu mempermudah sarana dan prasarana bagi pelajar yang membutuhkan banyak rujukan buku untuk tugas sekolah mereka.
Kata “perpustakaan” sudah tidak asing lagi ditelinga kita, pasti banyak masyarakat yang mengetahui dan terlebih lagi sering mengunjungi perpustakaan. Tetapi bagaimana jika perpustakaan keliling. Dalam proposal ini akan membahas tentang program perpustakaan keliling atau biasa disebut “Dik Ling Ling” yang ada di kota probolinggo, Joboan Kelurahan Mangunharjo kecamatan Mayangan, yaitu pendidikan lingkungan hidup keliling yang akan dievaluasi di proposal ini.
Pogram perpustakaan keliling ini bertujuan unuk mengajak masyarakat agar gemar membaca, dan desa-desa ataupun sekolah-sekolah yang ada di daerah probolinggo bisa menikmati perpustakaan tanpa harus mengunjungi perpustakaan tersebut, melainkan perpustakaan keliling ini yang akan mendatangi desa-desa ataupun sekolah-sekolah satu per satu. Disamping untuk meningkatkan masyarakat agar gemar membaca, tujuan khusus yang ada di pogram ini ialah untuk menginfomasikan kepada masyarakat betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan kelestariannya yang masih perlu dijaga oleh masyarakat sekitar. Karena kebanyakan buku yang ada di pepustakaan ini mengenai lingkungan hidup.
Masyarakat kota probolinggo sangat antusias dengan adanya program perpustakaan keliling ini, kususnya pada masyarakat yang masih tergolong di daerah pedesaan yang tentunya bisa menikmati pepustakaan keliling ini. Dalam proposal ini akan mengevaluasi program “Dik Ling Ling” apakah sudah berjalan sepeti apa yang diinginkan ataukah belum.
Latar belakang ini dibuat untuk mengevaluasi program “Dik Ling Ling” yang sedang berjalan dikota probolinggo. Untuk mengetahui visi dan misi dari program ini dan mengetahui apakah program “Dik Ling Ling” ini sudah sesuai dengan yang diharapkan dari program tersebut.

B.            Tujuan Evaluasi
1.      Untuk mengetahui visi dan misi program “Dik Ling Ling”
2.      Untuk mengetahui struktur organisasi yang ada didalam program “Dik Ling Ling”
3.      Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi program “Dik Ling Ling”

  C.          Aspek-aspek yang di evaluasi
                                1.     Apakah visi dan misi program “Dik Ling Ling” sudah berjalan sesuai dengan kenyataannya?
                                2.     Apakah minat masyarakat semakin meningkat untuk melestarikan lingkungan setelah diadakannya program “Dik Ling Ling”?
                                3.     Sudahkah program “Dik Ling Ling” ini berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan?












BAB II
METODE PENELITIAN

    A.            Rancangan Penelitian
            Penelitian ini dilakukan di Joboan Kelurahan Mangunharjo kecamatan Mayangan Probolinggo untuk mengevaluasi pogram yang ada disana yaitu program perpustakaan keliling atau yang biasa disebut masyarakat dengan “Dik Ling Ling”. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apa sebenarnya visi dan misi dari program “Dik Ling Ling” ini dan mengetahui tujuan dari didirikannya program tersebut.
            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang dalam penelitiannya menggunakan metode wawancara, dan observasi. Bagaimana antusias masyarakat mengenai ketertarikan masyarakat terhadap kecintaan mereka terhadap alam dan lingkungan.
Penelitian ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan tujuan peneliti untuk mengevaluasi keberhasilan program. Berikut tahap-tahap penelitian :
             a.      Tahap Persiapan, mencakup pencarian program yang akan di evaluasi, pengajuan surat ijin survey atau penelitian
            b.      Tahap pelaksanaan, yaitu meneliti kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam program, meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi serta pengumpulan data.
             c.      Tahap penyusunan, yaitu tahap pengelolaan data yang diikuti dengan pembuatan proposal penelitian evaluasi program.

     B.            Sasaran/subyek penelitian
Sasaran dari penelitian ini ialah khususnya anak sekolah yang berusia 4-17 tahun, dari mulai TK sampai SMA yang sudah mengunjungi perpustakaan keliling, kemudian masyarakat sekitar kota probolinggo yang pernah dikunjungi oleh pepusakaan keliling ini.
Sudahkah masyarakat puas akan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan keliling ini, dan seberapa minat untuk mengimplementasikan kecintaan terhadap lingkungan melalui program “dik ling ling” ini.

     C.            Teknik Pengumpulan Data
            Kerlinger mengatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya (Suharsimi Arikunto, 2006:222). Metode pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar.
Teknik pngumpulan data pada penelitian program “dik ling ling” menggunakan pendekatan kualitatif, dan pada umumnya terdapat cara yaitu :
                              1.            Mengumpulkan informasi
Maksudnya disini ialah sebelum kita meneliti suatu program, kita perlu mengetahui pengertian dasar atau konsep dasar dari program yang akan kita teliti terlebih dulu, misalkan mencari dari buku terkait dengan program yang akan kita teliti pada umumnya, kemudian memanfaatkan kelebihan dari kecanggihan teknologi sekarang yaitu browsing di internet dan lain sebagainya.
                              2.            Wawancara
Setelah mengetahui sedikit konsep dasar dari program tersebut, saatnya menggunakan langkah yang kedua yaitu wawancara, wawancara langsung pada penenggung jawab program yang akan kita teliti. Kemudian setelah mendapatkan informasi internal dari penanggung jawab pogram, selanjutnya melakukan wawancara eksternal yaitu wawancara yang ditujukan kepada masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut.
                              3.            Dokumentasi
Langkah selanjutnya ialah dengan dokumentasi, atau mengabadikan momen-momen penelitian sebagai bukti keabsahan penelitian yang kita lakukan.
Metode dokumentasi adalah metode dengan mengambil gambar atau sejumlah gambar yang di abadikan dalam kamera pada saat observasi ataupun wawancara guna memperoleh informasi tentang keadaan lingkungan.




    D.            Teknik Analisis Data
            Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan jenis responden dan pertanyaan.
            Bentuk analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif karena hasil analisis data yang disajikan dalam bentuk pernyataan setiap responden.





















LAMPIRAN
PROFIL PROGRAM

JUDUL : PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN KELILING (DIK LING LING)

Latar Belakang program
           Kita seing mengetahui bahwasanya kata “perpustakaan” tidak asing lagi bagi telinga kita, tetapi bagaimana jika perpustakaan kliling? Apakah anda semua pernah mendengar? Nah di kota probolinggo ini saya mengambil sebuah program yaitu perpustakaan keliling. Atau biasa disebut “Dik Ling Ling” pendidikan lingkungan keliling. Jadi program ini tidak hanya memberikan kebutuhan akan belajar membaca masyarakat sekitar probolinggo, melainkan program ini lebih mengacu kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Buku yang ada di perpustakaan keliling ini banyak yang bercerita tentang lingkungan, misalnya pelestarian hutan, lingkungan bersih bebas polusi, dan lain sebagainya. Banyak sekali masyarakat yang antusias ketika pogram ini didirikan, banyak masyarakat yang berbondong-bondong menanti perpustakaan keliling singgah di desa mereka masing-masing.
           Masyarakat dengan adanya perpustakaan keliling yang berbasis lingkungan ini memiliki hobi baru, yaitu menanam tanaman unuk keasrian lingkungan mereka. Salah satunya ialah banyak masyarakat yang melestarikan tanaman “toga” yaitu tanaman obat keluarga, disamping tanaman toga ini bermanfaat untuk oksigen bagi masyarakat juga bermanfaat bagi kesehatan mereka, dengan mengolah tanaman ini menjadi obat herbal yang tentunya tidak ada efek sampingnya seperti obat-obat yang disarankan oleh dokter. Dalam pogram “Dik Ling Ling” ini masyarakat yang tidak bisa membaca (melek huruf) antusias untuk belajar membaca. Terlebih lagi bagi anak-anak yang sedang duduk dibangku sekolahan, mereka aktif untuk membaca, karena perpustakaan keliling ini dikemas dengan sedemikian rupa untuk menarik perhatian masyarakat agar mereka antusias dan tidak bosan dalam mengunjingi perpustakaan keliling ini.
           Latar belakang ini saya buat untuk menginformasikan sebuah pogram yang akan saya evaluasi dan memenuhi mata kuliah evaluasi program PLS.


Tujuan
      1.            Untuk mengetahui apa yang disebut progam “Dik Ling Ling”
      2.            Untuk mengetahui bagaimana pelayanan/ sistem kerja pogram “Dik Ling Ling”

Armada Perpustakaan Keliling atau Dik Ling-Ling
             Dengan di lengkapi dengan beragam koleksi, mobil dan sepeda motor keliling perpustakaan siap menjangkau lokasi-lokasi yang terpencil. Diharapkan kebutuhan masyarakat di pelosok dapat terpenuhi dengan adanya Dik Ling-Ling. Peran serta TWSL dalam memberikan pendidikan lingkungan Tampak saat mobil dik ling ling yang di luncurkan BLH kota Probolinggo melalui TWSL memberikan pelayanan pinjam buku pada siswa SDN KedungAsem 1. Probolinggo (Berita Metro nusantara) UPT TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan )Kota Probolinggo kembali mengadakan kunjungan dengan mobil Dik ling-ling (Mobil pendidikan Lingkungan secara rutin ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Probolinggo ,Kali ini kunjungan di SDN Kedungasem 1 Kota Probolinggo.Kedatangan Mobil Pintar danPerpustakaan yang berisi buku-buku tentang pendidikan lingkungan ini di sambutan antusias siswa dan siswi SDN Kedungasem 1 untuk melihat vidio yang bertemakan lingkungan dan juga menikmati bacaan buku yang menarik seputar pendidikan lingkungan. Dalam kesempatan itu Puluhan anak berjubel menyaksikan vidio yang di tampilkan oleh 3 orang staf  TWSL di kelas ,kemudian di lanjutkan dengan acara pinjam buku di mobil dik ling ling ,sambil menunggu giliran beberapa siswa  ada yang bermain ular tangga permainan yang berhubungan  dengan  lingkungan yang sudah di sediakan Kru mobil dik ling ling. Kunjungan mobil dik ling ling (pendidikan lingkungan kali Ini di harapkan oleh  Sri Biyanti Kepala sekolah SDN Kedungasem 3 dan juga yang menjabat sebagai kepala Sekolah SDN Kedungasem 1 ini mengatakan bahwa dengan adanya mobil dik ling ling ini dapat menambah wawasan kepada anak anak tentang pendidikan lingkungan ,dan anak-anak juga dapat pendidikan yang baru. Kasek Kedung asem juga mengatakan bahwa semoga dengan adanya mobil ini dapat memberikan pembelajaran yang baru ,walaupun sebelum kedatangan mobil ini disini juga sudah di tanamkan kebersihan seperti kegiatan piket rutin ,malah dalam satu minggu ini kami juga meminta pada anak-anak untuk membawa tas kresek untuk membawa sampahnya pulang kerumah semata mata untuk mengurangi jumlah sampah di sekolah dan juga menjadikan sekolah lebih bersih karena sekolah merupakan rumah kedua anak sekolah.

Pelayanan program “Dik Ling Ling”
                            Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan meningkatnya kebutuhan informasi di era globalisasi ini,pada umumnya masyarakat perkotaan dan pedesaan makin haus akan informasi yang akurat, tepat dan cepat, baik cetak maupun elektronik. Namun demikian, mengingat keterbatasan sarana dan prasarana,masyarakat pedesaan agak lamban dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.Untuk mengatasi kesenjangan ini, Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Kantor Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) berusaha memberikan layanan informasi tertulis kepada masyarakat dengan menyediakan layanan perpustakaan keliling kesekolah dan desa-desa.Kepala Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo. Pelayanan perpustakaan keliling ini dilakukan agar minat baca masyarakat semakin tumbuh dan berkembang sehingga masyarakat bisa cerdas serta mampu meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo.
                            Dengan layanan perpustakaan keliling ini, masyarakat dapat bebas membaca ditempat ataupun meminjam buku sesuai dengan peraturan yang berlaku.Semakin sering masyarakat membaca, maka semakin banyak pula informasi dan pengetahuan yang didapatnya. Dalam layanan perpustakaan keliling ini Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo memberangkatkan 3 (tiga) unit mobil dan 3 (tiga) unit sepeda motor yang beroperasi diseluruh kecamatan se Kabupaten Probolinggo secara bergiliran. Untuk layanan perpustakaan keliling ini, “Dik Ling Ling” menyediakan 25 hingga 30 ribu judul buku. Jadi Masyarakat maupun siswa bisa memilih buku yang dibutuhkan.
                            Dalam tiap kunjungan layanan perpustakaan keliling ini baik di sekolah maupun di desa selalu disambut sangat antusias. Berbagai macam judul buku dicari mulai dari cerita dan pelajaran bagi siswa maupun teknologi tepat guna masyarakat. Dengan Antusiasnya masyarakat maupun siswa, maka layanan perpustakaan keliling ini perlu untuk dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai suatu sarana pengembangan pribadi dalam meningkatkan pengetahuan dan informasi, untuk pengembangan perpustakaan baru di 12 desa dan pembinaan perpustakaan di 12 desa yang sudah dibangun perpustakaan.Anggaran penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah, Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) mengalokasikan anggaran Rp 200 juta. Anggaran ini untuk pengadaan sarana dan prasarana perpustakaan, seperti 1 unit rak buku, 2 unit meja baca, 2 lembar karpet, dan 200 buku.
                                    
       Ada 12 desa baru yang dibentuk perpustakaan.Enam desa di Kecamatan Besuk, dua desa masing-masing di Kecamatan Banyuanyar dan Gading, dan satu desa di Kecamatan Kraksaan dan Paiton.Selain itu, ada anggaran Rp 100 juta untuk pembinaan bagi 12 desa yang sebelumnya membentuk perpustakaan. Diantaranya, di Kecamatan Kota anyar, Tiris, Gending, Besuk, Pakuniran, Paiton, Dringu, Wonomerto dan Gading yang di tahun lalu sudah dibangun perpustakaan oleh Kantor Perpusda. Setiap tahun Pemkab mengalokasikan anggaran untuk membentuk perpustakaan di desa-desa. Memang tidak bisa seluruhnya, tapi bertahap. Program ini dibuat kerja sama dengan SKPD terkait seperti dinas pendidikan setempat. Pemkab beralasan program ini memang untuk meningkatkan minat baca masyarakat karena selama ini rendah. Hal ini tak terlepas juga dari banyaknya masyarakat yang buta huruf, banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan perpustakaan di desa. Seiring banyaknya masyarakat yang sudah melek huruf, maka keberadaan perpustakaan bisa maksimal, Untuk koleksi sendiri, pihaknya menyiapkan buku-buku yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan mayoritas petani, perpustakaan diisi lebih banyak buku-buku tentang pertanian, perkebunan, sampai kelautan. Selain buku-buku agama dan ilmu pengetahuan. Tidak hanya sampai di situ, pihaknya setiap hari juga menugaskan tiga kendaraan perpustakaan keliling untuk menggugah minat baca masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar