Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

Taman Bacaan Masyarakat WACAN

oleh: Wayan Nugroho

1.      Latar Belakang Program
            Taman Bacaan Masyarakat WACAN bertempat di Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Saat ini, TBM Wacan juga sudah memiliki akun facebook: Tbm Wacan dan alamat web: www.tbmwacan.blogspot.com .Taman Bacaan Masyarakat WACAN terwujud sebagai mimpi yang berawal dari tiga ibu rumah tangga yang ingin memiliki tempat dan banyak buku supaya anak-anak di sekitar bisa membaca dan menambah pengetahuan. Berawal dari mimpi tersebut dibantu beberapa sahabat berhasil mengumpulkan buku-buku sebagai rintisan awal berdirinya TBM Wacan. Tanggal 10 November 2011  mulai menjalankan TBM Wacan dan dipublikasikan luas pada bulan Desember 2012 dengan mengadakan Lomba Mewarna, Bazaar Baju Layak Pakai, dan Dialog dengan psikolog.
2.      Tujuan
            Memfasilitasi minat baca yang tinggi dan sebagai wadah informasi dalam mengasah kemampuan membaca dan memahami pengetahuan baru      
3.      Materi dan jadwal
            Tingginya minat baca memotivasi bentuk kegiatan lain yakni Kelas Kreatif antara lain dalam bentuk belajar musik angklung, ketrampilan dari barang bekas, memasak, menulis, drama, tari, bahasa asing, dolanan tradisional yang dilaksanakan hari Jum’at atau Minggu sore.
4.      Peserta/Client
            Anggota TBM Wacan saat ini tercatat lebih dari 100 orang. Peminjaman buku bisa dilakukan secara mandiri oleh anggota TBM Wacan. Memilih buku, mencatat, dan mengembalikan, semua dilakukan secara mandiri
5.      Narasumber
Dwi Indri Novianti, Leila Paramitha, dan Nihan Werdi Sesulih
6.      Struktur Organisasi
            TBM Wacan dikelola oleh tiga orang yaitu Dwi Indri Novianti, Leila Paramitha, dan Nihan Werdi Sesulih. Dalam kegiatan sehari-hari dibantu oleh masyarakat sekitar di lingkungan RT, RW, TBM lain di kecamatan Dau, mahasiswa dari Univeritas Machung, dan adik-adik sukarelawan dari SMU 8 Malang.
8.      Foto kegiatan
Gambar, bazaar baju
Gambar. Peserta didik
Gambar. Suasana pembelajaran
Gambar. Bazaar baju




















Nama               : Wayan Nugroho
NIM                : 120141400995
Judul               : Proposal Program Taman Bacaan Masyarakat Wacan Malang

A.    Latar Belakang Evaluasi
            Banyak ahli yang mendefinisikan arti dari evaluasi. Menurut Brinkerhoff (1983:1) dan Ralph Tyler (dalam Farida, 2000:3) mendefinisikan evaluasi adalah proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Kirkpatrick (1998: 3) mengartikan evaluasi sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menentukan efektivitas sebuah program pelatihan.
            Menurut Arikunto (1999: 290), program adalah kegiatan yang direncanakan de-ngan seksama. Sedangkan pengertian evalu-asi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat keberhasilan suatu program. Dengan kata lain evaluasi program adalah kegiatan yang di-maksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah direncanakan.
            Evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan atau proyek. informasi tersebut berguna untuk pengambilan keputusan antara lain untuk memperbaiki program, menyempurnakan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan, atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan. (Mugiadi (1980) dalam Djudju Sujana, 2006: 21).
            Evaluasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mendapatkan hasil dari proses pendidikan baik itu berhasil ataupun tidak dalam pendidikan luar sekolah, tentu saja memerlukan evaluasi. Apalagi pendidikan non formal dalam perkembangan dunia modern sudah menjadi bagian terpenting dalam pendidikan. Baik sebagai pengganti bagi masyarakat yang tidak mendapat kesempatan atau menyelesaikan pendidikan formal, atau sebagai tambahan bagi warga didik yang sengaja menjadikan pendidikan formal sebagai penunjang, penambah, pelengkap pendidikan formal yang berfungsi untuk mengembangkan potensi warga didik atau peserta didik.
B.     Tujuan Evaluasi
            Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Berikut penjabaran tujuan evalauasi program :
1.      Memberi Masukan Bagi Perencana Program untuk menyusun program pendidikan luar sekolah yang meliputi :Lokasi kegiatan, Kurikulum, Warga belajar, Proses pembelajaran, Keluaran, Masukan lain berupa dana belajar, fasilitas dan Pengaruh program.
2.      Memberi Masukan Bagi Kelanjutan, Perluasan Dan Penghentian Program yang mencakup komponen, proses dan tujuan program. Tujuan ini dicapai melalui evaluasi sumatif (program berakhir) dan formatif (program sedang berlangsung). Hasil evaluasi dapat dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan tentang perlunya penghentian atau pengembangan program
3.      Memberi Masukan Untuk Modifikasi Program yang berhubungan dengan mempertahankan program yang sedang dilaksankan, serta untuk melihat keunggulan yang sedang dilaksankan.
4.      Memperoleh Informasi Tentang Factor Pendukung dan Penghambat Program untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan program serta peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program.
5.      Memberi Motivasi Dan Pembinaan Pengelola dan Pelaksana Program sehingga mereka dapat melaksanakan tugas mereka sebaik mungkin sesuai denagn criteria yang telah direncanakan.
6.      Memberi Masukan untuk Memahami Landasan Keilmuan Bagi Evaluasi

C.     Aspek-aspek Yang Dievaluasi
            Unsur-unsur atau aspek-aspek program pendidikan luar sekolah yang akan dinilai dapat dilihat dari berbagai segi sesuai dengan pengolongan yang dilakukan para pakar evaluasi. Grotelueschen (1976) membagi aspek-aspek kedalam tiga kategori, yaitu: titik berat program (program emphases), sumber-sumber program (program resources), dan dampak yang ditimbulkan program (program outcomes).
            Titik berat program berkaitan dengan upaya penentuan prioritas unsur-unsur program yang termsuk kedalam komponen, proses atau tujuan program. Sumber-sumber program mencakup sumber daya manusia, sumber daya alam dan lingkungan, kebijakan dan peraturan, dan kerjasama antar lembaga penyelenggara program. Perolehan program meliputi keluaran yaitu perubahan perilaku peserta didik dan lulusan, serta pengaruh program bagi peningkatan kesejahteraan peserta didik atau lulusan, pembelajaran orang lain, dan partisipasi lulusan dalam pembangunan masyarakat. Hasil evaluasi menjadi masukan untuk pertimbangan dan keutusan untuk perencanaan program, alokasi sumber-sumber sebagai daya dukung, jalinan kemitraan, dan sosialisasi atau penjelasan program.
            Zainudin Arief (1987) mengklarifikasikan aspek-aspek yang dievaluasi kedalam aspek-aspek pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan Sepuluh Patokan Pendidikan Masyarakat yang disusun dan dikembangkan oleh Anwas Iskandar (1978) kesepuluh patokan belajar itu mencakup:
1.      Tujuan belajar yang akan dicapai mencakup ketrampilan, pengetahuan dan atau sikap yang dikuasai oleh peserta didik.
2.      Kelompok belajar yakni Kumpulan peserta didik dengan jumlah tertentu
3.      Warga belajar yang diorganisasikan berdasarkan kebutuhan belajar, minat dan potensi pembelajaran yang tersedia.
4.      Sumber belajar yang terdiri atas: tutor, fasilitator, nara sumber, pelatih dan sebagainya.
5.      Kegiatan belajar yang di lakukan sumber belajar untuk membelajarkan warga belajar.
6.      Bahan belajar yang meliputi kurikulum yang menjadi kepedulian dan warga belajar, dan memuat ketrampian, pengetahuan, nilai-nilai, aspirasi, serta metode teknik pembelajaran.
7.      Panti belajar yakni tempat berlangsungnya proses pembelajaran.
8.      Sarana belajar berhubungan dengan perlengkapan pembelajaran, meliputi kursi, modul, alat bantu pandang dan dengar, dan meia pembelajaran lainnya.
9.      Dana belajar meliputi biaya sebagai daya dukung kelancaran pembelajaran.
10.  Ragi belajar yakni daya dukung lainnya yang diperlukan selama pembelajaran seperi motivasi, dan setelah berakhirnya program pembelajaran seperti permodalan, pendampingan usaha, dan kemitraan.

D.    Metode
            Metode evaluasi yang digunakan adalah metode studi kasus yang dapat diartikan sebagai kajian analitis dan deskriptif secara mendalam dan rinci tentang suatu program yang diselenggarakan oleh perorangan, organisasi, lembaga atau masyarakat dalam konteks lingkungan tertentu (Anderson, 1975: 460. Evaluasi program yang menggunakan studi kasus bertujuan untuk mengkaji secara intensif latar belakang keadaan saat ini dan interaksi situasi lingkungan unit sosial tertentu yang meliputi kasus tertentu seperti individu, kelompok, lembaga atau komunitas dalam masyarakat. Kajian ini berkaitan dengan segala hal yang bermakana dalam  perkembangan kasus dengan maksud untuk memahami siklus atau bagaian siklus kehidupan kasus tertentu.
            Model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi partisipasi yang didefinisikan sebagai proses menolong orang-orang yang ikut serta dalam melaksanakan program (partisipasi) untuk menilai program mereka dan menggunakan hasil penelitian untuk penyempurnaan program.
1.      Rancangan Evaluasi
            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan prosedur yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang yang prilakunya diamati. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang otentik mengenai pengalaman orang-orang, sebagaimana dirasakan oleh yang berangkutan (Mulyana, 2002 : 156). Dan dalam hal ini, jenis penelitian yangdigunakan peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitu suatu bentuk pendekatan yang memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu; peneliti seolah-olah bertindak selaku saksi hidup dariperubahan itu.( M. Toha Anggora, 2007 : 37) Studi kasus dapat digunakan secara tepatdalam banyak bidang.
            Hal-hal yang dicantumkan dalam rancangan program adalah (1) judul kegiatan, (2) alasan dilaksanakannya evaluasi, (3) tujuan  evaluasi, (4) pertanyaan evaluasi, (5) metodologi yang digunakan, dan (6) prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan.

2.      Tujuan Studi
a.       Tujuan Umum untuk mengetahui tingkat perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan program TBM dan program-program pendukung jenis program Kerja tersebut.
b.      Tujuan Khusus
            Secara lebih terinci tujuan studi evaluasi tengah masa ini adalah untuk mengetahui :
2).    Penyiapan program program TBM.
3).    Pelaksanaan dan hasil kegiatan program TBM.
4).    Kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan program TBM.
5).    Pelaksanaan, kekuatan dan kelemahan program

3.      Pertanyaan Studi
                        Untuk memperoleh pengetahuan sebagaimana tersebut pada tujuan studi, kegiatan penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a.       Bagaimana perkembangan dan keberhasilan program Taman Bacaan Masyarakat :
1).    Bagaimana program belajar Taman Bacaan Masyarakat disiapkan
2).    Bagaimana pelaksanaan program Taman Bacaan Masyarakat menurut sepuluh patokan       Dikmas?
3).    Bagaimana hasil program Taman Bacaan Masyarakat dilihat dari hasil pengembangan dana belajar, peningkatan pendapatan warga belajar dan pemanfaatan hasil belajar dalam Taman Bacaan Masyarakat
4).    Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keberhasilan Taman Bacaan Masyarakat ?
5).    Kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan apakah yang terdapat dalam pelaksanaan Taman Bacaan Masyarakat?

b.      Bagaimanakah pelaksanaan program-program pendukung :
1).    Bagaimana keadaan sarana belajar pelengkap yang terdiri dari Taman Bacaan Masyarakat Wacan?
2).    Bagaimana pelaksanaan supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring (SPEM) Taman Bacaan Masyarakat?

4.      Kegiatan program yang dievaluasi adalah Kegiatan Taman Bacaan Masyarakat
5.      Lokasi Penilitian
            Lokasi penelitian dilaksanakan di TBM Wacan yang bertempat di Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
6.      Subjek Penilitian
            Subjek peniltian adalah pengelola program TBM Wacan
7.      Teknik Pengumpulan Data
                        Data dalam penelitian ini dikumpulkan berdasarkan pengelompkkan data primer dan sekunder. Oleh karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan melakukan pengamatan (observation). Hal yang paling utama dari teknik pengumpulan data ini adalah peneliti bertindak sebagai instrument pokok. Peran peneliti begitu penting dalam penjaringan data. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrument mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2000 : 121). Jadi teknik ini mengarah logika penemuan (Logic of iscovery), suatu proses yang bertujuan menyarankan konsep-konsep atau membangun teori berdasarkan realitas nyata manusia (Mulyana,2002 : 167).
            Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali keterangan yang dibutuhkan dalam mengkonstruksi realitas yang ada. Pertanyaan harus dibuat luwes serta disesuaikan dengan kondisi kebutuhan, sehingga baik peneliti mapun responden dapat saling memahami. Menurut Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2002:135) maksud mengadakan wawancara antara lain : Mengkonstruksi mengenai orang, kejasian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan kebutuhan lain; Merekonstruksi kejadian yang dialami masa lalu ; memproyeksikan harapan dimasa yang akan datang ; meverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain; Dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan data. Jadi wawancara dimaksudkan untuk melakukan refocus, klarifikasi, menggali kesadaran kritis, dan meminta penjelasan dan informasi kepada responden.
                        Sedangkan teknik pengumpulan data yang bersumber dari dokumen-dokumen antara lain adalah data demografis dan data geografis yang dimiliki pemerinahan lokal, berita Koran maupun artikel majalah tentang kemacetan, dokumen resmi, brosur, foto-foto, dan sebagainya. Data yang diperoleh merupakan data pendukung terhdapa hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan. Sumber dokumen lain seperti surat ataupun catatan pribadi yang sebenarnya dapat memberikan informasi penting, dalam hal ini tdak dimasukkan sebagai bahan kajian.
8.      Teknik Analisis Data
                        Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif, di mana data yang didapat dilapangan, diolah kemudian disajikan dalam bentuk tulisan, dan tabel frekuensi. Menyangkut analisis data kualitatif, menganjurkan tahapan-tahapan dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut:
a.       Reduksi data, yaitu menyaring data yang diperoleh dilapangan yang masih ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci, laporan tersebut direduksi, dirangkum, dipilih, difokuskan, pada bantuan program, disusun lebih sistematis, sehingga mudah dipahami.
b.      Penyajian data, yaitu usaha untuk menunjukkan sekumpulan data atau informasi, untuk melihat gambaran keseluruhan atau begian tertentu dari penelitian tersebut.
c.       Kesimpulan, merupakan proses untuk menjawab permasalahan dan tujuan sehingga ditentukan saran dan masukan untuk pemecahan masalah.

9.      Pengembangan Instrument
      Beberapa instrumen pengumpulan data disusun menurut sumber datanya dan tidak menurut metode pengumpulan data yang dipakai. Item-item wawancara, format pengutipan dokumen, dan observasi dipadukan apabila ketiga cara tersebut memang diperlukan.
a.       Instrumen 1 berisi pedoman wawancara yang dipakai untuk merekam data yang bersumber dari warga belajar TBM. Variabel-variabel yang datanya dikumpulkan dengan instrumen ini berkenaan dengan komponen-komponen TBM yang dapat dilacak melalui warga belajarnya ialah perkembangan warga belajar, sarana belajar, kegiatan belajar dan hasil belajar.
b.      Instrumen 2 berisi pedoman wawancara untuk merekam data yang bersumber dari tutor TBM tentang latar belakang tutor, kegiatan belajar TBM dan sarana belajar.
c.       Instrumen 3 berisi pedoman wawancara untuk merekam data yang bersumber dari sumber belajar TBM
d.      Instrumen 4 berisi pedoman wawancara dan dokumentasi untuk merekam data yang bersumber dari pengelola TB,M latar belakang, kondisi daerah kerja, pembinaan kelompok belajar dan hasil kegiatan proyek.
e.       Instrumen 5 berisi pedoman wawancara dan dokumentasi yang datanya bersumber dari Kepala Pengelola TBM tentang penyiapan program DAN penyaluran dana.







Nama               : Wayan Nugroho
NIM                : 120141400995
Judul               : Laporan Program Taman Bacaan Masyarakat Wacan Malang
1.      Teknik evaluasi
            Model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi partisipasi yang didefinisikan sebagai proses menolong orang-orang yang ikut serta dalam melaksanakan program (partisipasi) untuk menilai program mereka dan menggunakan hasil penelitian untuk penyempurnaan program. Metode evaluasi yang digunakan adalah metode studi kasus yang dapat diartikan sebagai kajian analitis dan deskriptif secara mendalam dan rinci tentang suatu program yang diselenggarakan oleh perorangan, organisasi, lembaga atau masyarakat dalam konteks lingkungan tertentu . Kajian ini berkaitan dengan segala hal yang bermakana dalam  perkembangan kasus dengan maksud untuk memahami siklus atau bagaian siklus kehidupan kasus tertentu.
            Data dalam penelitian ini dikumpulkan berdasarkan pengelompkkan data primer dan sekunder. Oleh karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan melakukan pengamatan (observation) yang dilakukan pada Jumat, 31 Oktober 2014 di TBM Wacan Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kebetulan pada hari itu ada kegiatan tentang pendaur ulang barang bekas, karena di TBM Wacan tidak hanya wadah untuk membaca buku saja namun keterampilan lain juga ada dalam proses pembelajarannya. Observasi diawali dengan perkenalan kepada pengelola program yakni ibu Dwi Indri Novianti, ibu Leila Paramitha, dan ibu Nihan Werdi Sesulih . ketiga ibu ini beserta pihak lainnya bersama-sama mengelola TBM Wacan. Wawancara dilakukan pada jumat sore ketika pembelajaran masih berjalan yakni ibu Leila Paramitha menjadi perwakilan untuk proses wawancara untuk mengkonfirmasi data yang sudah ada lewat pengamatan sehingga dapat ditemui data yang lengkap, dan teknik pengumpulan data yang bersumber dari dokumen-dokumen antara lain adalah data seperti Koran maupun artikel, dokumen resmi, foto-foto kegiatan, dan sebagainya. Data dari dokumen-dokumen yang diperoleh merupakan data pendukung terhadap hasil pengamatan dan wawancara yang telah  dilakukan pada TBM Wacan Malang.
            Tujuan dari evaluasi ini yaitu : (1) Mengetahui kesepuluh  patokan pendidikan masyarakat dalam program TBM Wacan Malang , (2) Memaparkan tujuan belajar program Taman Bacaan Masyarakat, (3) Mengetahui kelompok belajar pada program belajar Taman Bacaan Masyarakat  menurut sepuluh patokan Dikmas, (4) Mengetahui warga belajar dalam Taman Bacaan Masyarakat, (5) Memaparkan Sumber belajar Taman Bacaan Masyarakat, (6) Memaparkan Kegiatan belajar dalam pelaksanaan Taman Bacaan Masyarakat, (7) Memaparkan keadaan Panti belajar dan Sarana belajar Taman dalam Bacaan Masyarakat Wacan, (8) Memaparkan Bahan belajar,  dana belajar, dan ragi belajar dalam Taman Bacaan Masyarakat Wacan Malang.
2.      Kesepuluh patokan pendidikan masyarakat dalam program TBM Wacan Malang
            TBM Wacan yang bertempat di Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Identifikasi kesepuluh patokan pendidikan masyarakat dalam program TBM Wacan Malang yakni sebagai berikut :
a.       Tujuan belajar yang akan dicapai mencakup ketrampilan, pengetahuan dan atau sikap yang dikuasai oleh peserta didik dalam program TBM Wacan Malang adalah Memfasilitasi minat baca yang tinggi dan sebagai wadah informasi dalam mengasah kemampuan membaca dan memahami pengetahuan baru.
b.      Kelompok belajar yakni Kumpulan peserta didik dengan jumlah tertentu. Pada TBM Wacan Malang telah memiliki sedikitnya 100 orang dalam keanggotaanya.
c.       Warga belajar yang diorganisasikan berdasarkan kebutuhan belajar, minat dan potensi pembelajaran yang tersedia. TBM Wacan Malang mengklasifikasikan minat dan potensi tidak hanya terikat dalam hal membaca saja, karena dalam pembelajarannya ada keterampilan lain yakni belajar musik angklung, ketrampilan dari barang bekas, memasak, menulis, drama, tari, bahasa asing, dan dolanan tradisional.
d.      Sumber belajar yang terdiri atas: tutor, fasilitator, nara sumber, pelatih dan sebagainya. Dari segi program tidak seluas program seperti SKB dan PKBM serta faktor dari pengelola program yang hanya 3 orang itupun dibantu beberapa pihak seperti lingkungan RT, RW, TBM lain di kecamatan Dau, mahasiswa dari Univeritas Machung, dan adik-adik sukarelawan dari SMU 8 Malang.
e.       Kegiatan belajar yang di lakukan sumber belajar untuk membelajarkan warga belajar. Sesuai dengan tujuan dari TBM Wacan yakni Memfasilitasi minat baca yang tinggi dan sebagai wadah informasi dalam mengasah kemampuan membaca dan memahami pengetahuan baru, maka dapat dipastkan kegiatan belajar bertujuan untuk membelajarkan warga belajar
f.       Bahan belajar yang meliputi kurikulum yang menjadi kepedulian dan warga belajar, dan memuat ketrampian, pengetahuan, nilai-nilai, aspirasi, serta metode teknik pembelajaran. Karena terdapat beberapa kekurangan khususnya pada pengelola bahan belajar hanya berasal dari sumbangan buku dan beberapa keterampilan yang di dapat pada TBM Wacan.
g.      Panti belajar yakni tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Taman Bacaan Masyarakat WACAN bertempat di Jl. Tirtotaruno Gang XI RT 01 RW 08 Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Saat ini, TBM Wacan juga sudah memiliki akun facebook: Tbm Wacan dan alamat web:www.tbmwacan.blogspot.com.
h.      Sarana belajar berhubungan dengan perlengkapan pembelajaran, meliputi kursi, modul, alat bantu pandang dan dengar, dan meia pembelajaran lainnya. Dari segi prasarana cukup mewadai karena tempat buku dalam membaca tersusun rapi dan sistem memilih buku, mencatat, dan mengembalikan, semua dilakukan secara mandiri.
i.        Dana belajar meliputi biaya sebagai daya dukung kelancaran pembelajaran. Warga belajar tidak dipungut biaya dan pengadaan buku berasal dari sumbangan.

j.        Ragi belajar yakni daya dukung lainnya yang diperlukan selama pembelajaran seperi motivasi, dan setelah berakhirnya program pembelajaran seperti permodalan, pendampingan usaha, dan kemitraan. Dalam hal kemitraan dibantu rekan-rekan dari TBM lain namun untuk pemerintah daerah belum memfasilitasi secara penuh program TBM Wacan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar