Oleh : Indah Fani
A.
Latar
Belakang Evaluasi
Program
pendidikan luar sekolah daat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara
terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan,
proses kegiatan waktu, fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber-sumber pendukung
lainnya.
Evaluasi
program dilakukan terhadap komponen, proses, dan tujuan program, serta terhadap
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan. Pembinaan, penilaian,
dan pengembangan dalam manajemen progam pendidikan luar sekolah. Evaluasi
program harus dan dapat diselenggarakan secara terus menerus, berkala, dan atau
sewaktu – waktu. Evaluasi merupakan kegiatan yang bermaksud untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program
sesuai dengan rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program
dilaksanakan.
UPT
Pelatihan Kerja Singosari adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas
yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri. UPT Pelatihan Kerja ini mempunyai
tugas melakasanakan kegiatan peltihan ketrampilna, pengembangan teknologi,
ketatausahaan serta pelayanan masyarakat.
UPT
PK Singosari mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan
industri, terdapat
enam kejuruan di UPT PK Singosari dan setiap kejuruan masih terdapat sub
kejuruan didalamnya. Salah satu dari program pelatihan ini yaitu dari bidang
dikejuaran Otomotive, dan sub kejuruan sepeda motor. Ada beberapa
hambatan yang dialami dalam pelatihan program kejuruan sepeda motor di UPT PK ini diantaranya
adalah minimnya narasumber atau instruktur dalam pelatihan. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pembagian tugas yang jelas antara pejabat struktural dan
pejabat fungsional. Selain
itu persyaratan untuk menjadi seorang instruktur sangat sulit.
Untuk itu diperlukan evaluasi program sebagai
pengarah program dan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam
program yang diselenggarakan. Hal ini ditujukan agar adanya suatu kebijakan
atau keputusan dalam suatu program utamaya pada aspek narasumber atau
instruktur. Selain itu perlunya diadakan evaluasi juga dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihan dari suatu program yang dilakukan. Dengan adanya
evaluasi program dapat diketahui manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan
penyempurnaan program atau kegiatan pelatihan teknik bangunan di UPT Pelatihan
kerja Singosari, sehingga lebih efektif, lebih efisien dan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Evaluasi pelatihan teknik bangunan dapat digunakan untuk
memperbaiki perencanaan kegiatan atau program pelatihan dan pembelajaran
pelatihan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan
antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Tujuan
Evaluasi
Ada bebrapa tujuan dengan diadakannya
evaluasi program pelatihan Kejuruan Otomotive “Sepeda Motor” antara lain:
a. Untuk
mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang
dari pedoman penyelenggaraan pelatihan yang telah ditetapkan.
b. Untuk
melaporkan hasil kegiatan pelatihan teknik bangunan, menyampaikan informasi
yang dijadikan sebagai baham pengambilan keputusan atau kebijakan oleh pimpinan
atau penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan dan perbaikan
perencanaan kegiatan pelatihan berikutnya.
c. Untuk
memberikan masukan terhadap pengelolaan manajemen staff tenaga kerja dan
instruktur atau narasumber.
C.
Aspek
– Aspek yang di Evaluasi
Dalam evaluasi program pelatihan, ada
beberapa aspek yang akan dilakukan evaluasi diantaranya yaitu :
a. Proses
pembelajaran pelatihan yang mencakup penggunaan strategi pembelajaran. Strategi
ini juga mencakup pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran adalah pedagogi dan andragogi.
b. Kurikulum,
pendidik, tenaga kependidikan lainnya seperti pengelola dan staf serta sarana
prasarana dan dana.
c. Proses
pelaksanaan pembelajaran seperti jadwal kegiatan, lama waktunya proses
pembelajaran berlangsung.
d. Keluaran
pembelajaran yang mencakup perubahan perilaku peserta didik dan lulusan dalam
ranah kognisi, afeksi dan psikomotorik (skills)
e. Perlu peningkatan kemampuan instruktur melalui up grading
atau study banding ke perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan kejuruannya.
f. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan
Teknik Sepeda Motor di UPT Pelatihan Kerja Singosari, baik dari segi jumlah dan kualitasnya, mengingat
permintaan masyarakat yang cukup besar peminatnya untuk memiliki keterampilan
pelatihan yang siap kerja maupun usaha mandiri.
Dari bebepara aspek – aspek evaluasi
diatas maka dengan melihat kondisi atau kesenjangan yang terjadi di UPT
Pelatihan Kerja Singosari maka peneliti akan mengevaluasi program pelatihan
pada aspek tenaga pendidik atau narasumber dan bagian-bagian lain dalam
pelatihan.
D.
Rancangan
Evaluasi
Evaluasi program dapat menggunakan
pendekatan kuantitatif, kualitataif atau gabungan keduanya. Dalam kegiatan
evaluasi program pelatihan teknik bangunan ini maka pendekatan yang digunakan
adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang tidak berupa angka – angka
melainkan dengan menggunaka kata – kata dan kalimat yang menggambarkan
kenyataan atau informasi sebagaimana adanya dilapangan.
Metode survei digunakan
dalam evaluasi program dengan maksud menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan dan
menerangkan aspek – aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi,
mengumpulkan data dan menggambarkan data, metode ini berguna untuk mengungkap
situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif. Menurut
Campbell (1963), Anderson and Ball (1978), Knox (1980), Babbie (1986), Fowles
(1984), McTaggart (1993), dan Cresswell (1994), ada beberapa metode – metode
evaluasi program yang dapat digunakan dalam evaluasi program pendidikan luar
sekolah salah satunya yaitu metode survey. Peneliti akan membuat rancangan
penelitiannya dengan metode ini. Metode survei digunakan dalam evaluasi untuk
membuat pencanderaan secara sistematis, factual dan akurat terhadap fakta –
fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah tertentu.
Tujuan survei, menurut
Issac dan Michael (1972), adalah pertama, untuk mengumpulkan rincian informasi
factual dan untuk menggambarkan fenomena yang ada. Kedua, untuk mengidentifikasi
permasalahan atau memunculkan kondisi yang ada dan kegiatan yang sedang
berlangsung. Ketiga, untuk membandingkan fenomena. Keempat, untuk mengetahui
apa yang dikerjakan pihak lain terhadap masalah atau situasi yang bersamaan dan
manfaat yang diperoleh dari pengalaman mereka untuk kepentingan penyusunan
rencana yang akan datang. Selain itu metode survei juga bertujuan untuk mencari
data factual dan rinci tentang berbagai gejala yang ada secara menyeluruh.
E.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
untuk mencari data – data dari pelatihan dengan menggunakan teknik pengumpulan
data berupa wawancara (interview) dan observasi. Wawancara adalah teknik
pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya
(interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara
dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Observasi
dilakukan dengan mengamati setiap proses kegiatan yang ada dan melihata
data-data yang terkait dengan program pelatihan tersebut.
F.
Teknik
Analisis Data
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) adalah Unsur
Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan
kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri mempunyai berbagai macam program
di bidang kejuruan dan industri. Ada enam program kejuruan yang ada di BLKI,
diantaranya adalah kejuruan otomotif, kejuruan teknologi mekanik, kejuruan
listrik, kejuruan building technique, kejuruan tata niaga dan aneka kejuruan,
dari enam kejuruan tersebut masih ada sub kejuruan yang terdapat pada program kejuruan.
Pelatih atau narasumber pada pelatihan program di BLKI harus mempunyai latar
belakang pendidikan minimal pendidikan sarjana sesuai dengan kejuruan yang akan
dipegang. Pada umumnya narasumber atau instruktur dari pelathian program di
BLKI harus aktif mengikuti diklat, workshop pelatihan, TOT (Training Of
Trainers).
Daftar Rujukan
Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moedzakir, Djauzi. 2010. Desain Dan Model Penelitian Kualitatif
(Biografi, Fenomenologi, Teori Grounded, Etnografi, dan Studi Kasus).
Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Profil Program
Pelatihan Kejuruan Otomotive “Sepeda Motor”
Di UPT-PK BLKI Singosari
A. Latar Belakang
UPT Pelatihan
Kerja Singosari - Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun
2000 tentang Dinas Tenaga Kerja
Propinsi Jawa Timur dan Keputusan
Gubernur Nomer 42 Tahun 2001
tentang Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis.
Untuk memenuhi
tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan Program Pelatihan
Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan Teknik Sepeda Motor di UPT Pelatihan
Kerja Singosari tahun 2014 dan mendorong profesionalitas serta menjamin keterbukaan
dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan
Teknik Sepeda Motor di UPT Pelatihan Kerja Singosari, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
mewujudkan tenaga kerja yang terampil, disiplin, kompeten dan produktif dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja maupun usaha mandiri di wilayah Malang
Raya dan Jawa Timur Umumnya
Tujuan
dari pelaksanaan Pelatihan Program
Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan Teknik Sepeda Motor di UPT
Pelatihan Kerja Singosari,
yaitu memberikan keterampilan kejuruan Teknik Sepeda
Motor, sehingga diharapkan
bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja diwilayah Malang Raya dan juga diutamakan
bisa membuka usaha mandiri.
C. Materi
Materi yang diberikan dalam
pelatihan otomitif Sepeda Motor ini dalah diantaranya mengenai :
1. Bongkar
pasang dan penyetelan
2. Melakukan
Engine Tune Up Sepada Motor
3. Kelistrikan
4. Menganalisa
gangguan dan kerusakan
D. Peserta atau Client
Sasaran dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan Teknik Sepeda
Motor di UPT Pelatihan Kerja Singosari, adalah pencapaian pelaksanaan kegiatan pelatihan sesuai dengan
kegiatannya sebagaimana yang tercantum dalam DIPA Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan
pada UPT Pelatihan Kerja Singosari serta
permasalahan-permasalahan yang timbul sekaligus upaya-upaya untuk mengatasinya,
dan juga untuk menjawab atau mengurangi masalah ketenagakerjaan di wilayah Jawa
Timur khususnya pengangguran. Peserta pelatihanBerbasis Kompetensi kejuruan Teknik
Sepeda Motor, biasanya sebanyak 16 orang.
Persyaratan
Peserta yang akan mengikuti program ini adalah :
1. Warga
Negara Indonesia Pria / Wanita usia minimal 16 tahun maksimal 25 tahun
2. Pendidikan
terakhir minimal SMK Teknik Otomotive
3. Sehat
jasmani dan rohani, dibuktikan dengan
surat keterangan dokter.
4. Tidak
terlibat didalam organisasi terlarang, tidak sedang tersangkut tindakan
kriminal dan dinyatakan bebas penggunaan, serta dibuktikan dengan SKCK dari
Kepolisian RI
5. Tidak
punya tato atau tindik
6. Bersedia
mengikuti program pelatihan sampai selesai dengan mematuhi peraturan yang ada
7. Bersedia
terikat pada perjanjian kerja ikatan Dinas
8. Bersedia
tinggal di asrama selama proses pelatihan
9. Mendapatkan
persetujuan tertulis dari orangtua dengan surat pernyataan diatas materai
Rp6000
E. Narasumber
Tenaga Pelatih / Instruktur
Program pelatihan ini adalah
instruktur dari UPT Pelatihan Kerja Singosari.
Persyaratan instruktur
pembimbing :
1. Pendidikan
minimal S1 Jurusan otomotif
2. Sehat
jasmani dan rohani sebagai instruktur atau dosen pembimbing
3. Mempunyai
kompetensi pada bidang pekerjaan atau mata latihan yang relevan
4. Mempunyai
semangat, professional, loyalitas dan dedikasi untuk melatih atau membimbing
pesrta sampai kompeten
5. Memiliki
surat perintah resmi dari Kepala UPT Pelatihan Kerja (BLK) Singosari
F. Jadwal
Jadwal
pelaksanaan program pelatihan sepeda motor ini disesuiakan dengan kebutuhan
peserta pelatihan itu sendiiri. Dan biasanya menyesuaikan dari dana pemerintah
atau swadaya peserta pelatihan itu sendiri. Untuk jadwal pelatihan yang tetap dilakukan
dengan dua tahap yaitu :
1. Dilakukan
selama 6 bulan dengan akumulasi waktu 960jam latihan, dan atau
2. Dilakukan
selama 3 bulan dengan akumulasi waktu 480jam latihan.
G. Stuktur ORGANISASI
Susunan Organisasi UPT Pelatihan Kerja terdiri atas
- Kepala UPT
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pelatihan dan Sertifikasi
- Seksi Pengembangan dan Pemasaran
Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
1. Kepala UPT Pelatihan Kerja mempunyai tugas
memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan kerja,
ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
2. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a). Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b). Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
c). Melaksanakan pengelolaan administrasi perbekalan.
d). Melaksanakan pelayanan masyarakat.
e).
Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, surat
menyurat, kehumasan dan kearsipan.
f). Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
UPT.
- Seksi Pelatihan dan Sertifikasi mempunyai tugas :
a)
Menyusun
rencana dan melaksanakan program pelatihan dan uji keterampilan.
b)
Menyusun
perencanaan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program pelatihan dan uji
keterampilan.
c)
Menyiapkan
bahan pelajaran, alat bantu pelatihan dan tenaga pengajar / Instruktur
pelatihan.
d)
Melaksanakan
administrasi pelatihan, yang berhubungan dengan persiapan penyelenggaraan
pelatihan uji keterampilan.
e)
Melaksanakan
pelatihan dan uji keterampilan.
f)
Melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji
keterampilan.
g)
Membuat
laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan secara
berkala.
h)
Melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
- Seksi Pengembangan dan Pemasaran mempunyai tugas :
1)
Menyusun
rencana pengembangan dan pemasaran bidang pelatihan.
2)
Menyusun
pengembangan program, sistem, metode, program dan kebutuhan sarana dan
prasarana sebagai penunjang pengembangan program kegiatan dan uji keterampilan.
3)
Menyusun
usulan rencana kebutuhan dan kualifikasi tenaga pengajar / Instruktur pelatihan
dalam rangka pengembangan program pelatihan.
4)
Menjalin
kerja sama dengan Instansi terkait dan mempromosikan program pelatihan.
5)
Mengidentifikasi
rencana penempatan lulusan.
6)
Menempatkan
lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
7)
Memberikan
layanan informasi dan konsultasi pelatihan serta layanan konsultasi uji
keterampilan.
8)
Melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan pealatihan kejuruan otomotive “sepeda motor” ini selalu berbeda
disetiap pelaksanaannya. Secara continue
pelatihan ini dilkukan dengan jadwal pelatihan yang tetap yaitu : 1) Dilakukan
selama 6 bulan dengan akumulasi waktu 960jam latihan, dan atau, 2) Dilakukan
selama 3 bulan dengan akumulasi waktu 480jam latihan. Namun pada pelaksanaannya
dilakukan diwaktu berdeba setiap tahunnya. Dibawah merupakan laporan kegitan
yang dilukan UPT-PK BLKI Singosar padai tahun ini.
A. Tempat
Pelaksanaan
Penyelenggaran Pelatihan Program
Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-RM) kejuruan Teknik Sepeda Motor
ini dilaksanakan di UPT Pelatihan
Kerja Singosari. Untuk penyelenggraan praktek,
pelaksanaan yang dilakukan oleh peserta pelatihan dapat dilaksanaan di bengkel
otomotive.
B. Waktu
Penyelenggraan
kegiatan
ini dilkasanakan pada tanggal 20 Mei 2014 s/d 2 Juli 2014
C. Peserta
Peserta
pelatihan Berbasis Kompetensi kejuruan Teknik Sepeda Motor, sebanyak 16 orang.
Dengan persyaratan Peserta yang akan mengikuti program ini adalah :
1.
Warga Negara Indonesia
Pria / Wanita usia minimal 16 tahun maksimal 25 tahun
2.
Pendidikan terakhir
minimal SMK Teknik Otomotive
3.
Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan
dokter.
4.
Tidak terlibat didalam
organisasi terlarang, tidak sedang tersangkut tindakan kriminal dan dinyatakan
bebas penggunaan, serta dibuktikan dengan SKCK dari Kepolisian RI
5.
Tidak punya tato atau
tindik
6.
Bersedia mengikuti
program pelatihan sampai selesai dengan mematuhi peraturan yang ada
7.
Bersedia terikat pada
perjanjian kerja ikatan Dinas
8.
Bersedia tinggal di
asrama selama proses pelatihan
9.
Mendapatkan persetujuan
tertulis dari orangtua dengan surat pernyataan diatas materai Rp6000
D. Tenaga Pelatih / Instruktur
Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan
Kerja Singosari. Dengan persyaratan instruktur
pembimbing sebagai berikut:
1. Pendidikan
minimal S1 Jurusan otomotif
2. Sehat
jasmani dan rohani sebagai instruktur atau dosen pembimbing
3. Mempunyai
kompetensi pada bidang pekerjaan atau mata latihan yang relevan
4. Mempunyai
semangat, professional, loyalitas dan dedikasi untuk melatih atau membimbing
pesrta sampai kompeten
5. Memiliki
surat perintah resmi dari Kepala UPT Pelatihan Kerja (BLK) Singosari
E. Hasil Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan diharapkan mencetak tenaga kerja
yang kompeten di bidangnya Teknik Sepeda Motor dan semua dinyatakan
lulus/kompeten 100%. Atau dengan mampu menguasai
materi yang diberikan dalam pelatihan otomitif Sepeda Motor ini dalah
diantaranya mengenai :
1. Bongkar
pasang dan penyetelan
2. Melakukan
Engine Tune Up Sepada Motor
3. Kelistrikan
4. Menganalisa
gangguan dan kerusakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar