Disusun Oleh: Diah Wahyu Lestari
A.
Latar Belakang Evaluasi
Zaman
semakin berkembang dengan pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu
juga dengan alat transportasi. Alat transportasi saat ini sedang mengalami
perkembangan khususnya di negara Indonesia. Peranan alat transportasi khususnya
mobil bagi kehidupan manusia sangatlah
luar biasa,
bahkan hampir menyangkut
berbagai aspek kehidupan. Hampir semua aspek kehidupan menggunakan alat
transportasi mobil,
salah satu contohnya
dalam perdagangan, sekarang sudah banyak barang kiriman melalui jalan darat
dengan menggunakan mobil agar barang yang bisa dibawa lebih banyak.
Perkembangnya jumlah mobil begitu pesat jumlahnya karena hampir semua keluarga
di Indonesia memiliki minimal 1 mobil jadi menuntut sang pemilik bisa menyetir.
Perkembangan lain, dunia industri sekarang menuntut para pekerjanya harus
memiliki keahlian menyetir untuk mendukung dan membantu pekerjaannya. Oleh
karena itu kursus mengemudi begitu berguna bagi mereka para pekerja tapi tidak
punya mobil sendiri untuk belajar atau mereka yang baru memiliki mobil begitu
banyak alasan kenapa zaman sekarang harus bisa menyetir mobil.
Alasan
inilah yang kemudian mendorong untuk mengadakan observasi di tempat kursus
mengemudi NATUNA ini. Observasi ini diharapkan dapat membuat kami mampu
membuat kursus – kursus yang bisa kami kembangkan sendiri . Harapan kami,
observasi ini dapat menjadi awal dari langkah awal kami untuk terus
mengembangkan kursus-kursus
lain yang nantinya akan bermanfaat di segala bidang kehidupan.
B.
Tujuan Evaluasi
1.
Untuk
menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik,
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
2.
Untuk
mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
C.
Aspek-aspek yang dievaluasi
1.
memahami
hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengemudi kendaraan bermotor.
2.
keterampilan
dalam lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan mengemudi kendaraan bermotor.
3.
memahami
nilai-nilai, sikap dan etika kerja serta kemampuan berkomunikasi sebagai
pengemudi kendaraan bermotor dalam memberikan pelayanan kepada para
pelanggan/masyarakat yang membutuhkan jasanya.
4.
kemampuan
dan keterampilan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
kurikulum dan pengembangan program dan dalam penyelenggaraan penilaian atau
sertifikasi lulusan.
D.
Metode
1.
Rancangan evaluasi
Adapun alat dan bahan untuk
menjalankan prosedur kerja yang akan dilakukan dalam melakukan observasi langsung
adalah sebagai berikut:
Pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan foto-foto hasil pengamatan dan data wawancara.
1.
Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.
Wawancara adalah tanya jawab antara dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.
2.
Library
Research
Kajian pustaka yang dilakukan
adalah mengambil data dari buku-buku terkait mengenai remaja dan lalu lintas
serta mengunjungi website-website penyedia informasi mengenai lalu lintas.
2.
Populasi dan sampel
Populasi
Populasi merupakan sekelompok orang, benda atau objek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi sumber pengambilan sampel. Dalam penelitian ini populasinya meliputi beberapa instruktur.
Populasi merupakan sekelompok orang, benda atau objek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi sumber pengambilan sampel. Dalam penelitian ini populasinya meliputi beberapa instruktur.
Sampel
Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Pada evaluasi ini diambil sampel 2 orang
Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Pada evaluasi ini diambil sampel 2 orang
3.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Observasi
(Observation)
Observasi
merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
objektif dan rasional mengenati berbagai fenomena yang bertujuan untuk
mengumpulkan data atau informasi dan mengukur faktor-faktor yang diamati
khususnya kecakapan social. Berikut ini beberapa karakteristik dari observasi,
yaitu:
1.
Mempunyai
tujuan
2.
Bersifat
ilmiah
3.
Terdapat
aspek yang diamati
4.
Praktis
Sedangkan
secara lebih lanjut, terdapat tiga jenis observasi, yaitu:
a.
Observasi
partisipan, dimana pengamat ikut andil dalam kegiatan kelompok yang sedang
diamati.
b.
Observasi
sistematik merupakan observasi dengan menggunakan kerangka yang berisi
faktor-faktor yang ingin diteliti yang telah dikategorikan terlebih dahulu
secara struktural.
c.
Observasi
Eksperimental meupakan observasi dimana pengamat tidak berpartisipasi dalam
kelompok yang diamati namun dapat mengendalikanunsur-unsur tertentu sehingga
tercipta tujuan yang sesuai dengan tujuan observasi. Observasi jenis ini
memungkinkan evaluator untuk mengamati sifat-sifat tertentu dengan cermat.
Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi
adalah:
a.
Merumuskan
tujuan observasi
b.
Membuat
kisi-kisi observasi
c.
Menyusun
pedoman observasi
d.
Menyusun
aspek-aspek yang ingin diobservasi
e.
Melakukan
uji coba pedoman observasi
f.
Merevisi
pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba
g.
Melaksanakan
observasi
h.
Mengolah
dan menafsirkan hasil observasi
b.
Wawancara
(Interview)
Wawancara
merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung tanpa alat perantara
maupun secara tidak langsung. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi
untukk menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penyelidikan ilmiah atau
untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu. Wawancara dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1.
Wawancara
Bebas dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa
dibatasi oleh patokan-patokan.
2.
Wawancara
Terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan
mengajukan pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu, sehingga
responden hanya memilih jawaban yang sudah disiapkan oleh penanya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk
melakukan wawancara:
a. Merumuskan tujuan wawancara
b. Membuat pedoman wawancara
c. Menyususn pertanyaan yang sesuai
dengan data yang diperlukan.
d. Melakukan uji coba
e. Melaksanakan wawancara
4.
Teknik Analisis Data
Dalam evaluasi
ini data dianalisis secara deskriptif. Penelitian secara deskriptif analisis
dimaksudkan untuk mendiskripsikan data penelitian sesuai dengan fokus-fokus yang diteliti, tanpa
melakukan pengujian hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis, karena
dalam penelitian ini penulis tidak membuat hipotesis. Disamping melakukan
analisis hasil penelitian diterjemahkan dan diuraikan secara kualitatif
sehingga diperoleh gambaran mengenai situasisituasi atau peristiwa-peristiwa
yang terjadi di lapangan. Terkait dengan
kebutuhan analisis data penelitian digunakan teknik analisis data Model
Spiral yang dipopulerkan oleh Creswell (2007:152), sebagaimana tampak pada
Gambar berikut ini.
Sumber: John W. Creswell (2007:152)
Penggunaan
Model Spiral dalam melakukan teknik analisis data seperti
pada Gambar
10 dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan. Pada tahapan awal dilakukan
pengumpulan data (data collection), baik data primer dan sekunder maupun
data yang dalam bentuk teks dan gambar. Pada tahapan kedua, dilakukan proses
membaca (reading) dan membuat catatan-catatan (memoing sebagai
refleksi dari sejumlah jawaban atas pertanyaan penelitian. Pada tahapan ketiga
dilakukan deskripsi atas data yang telah dicatat, mengklasifikasi, dan menginterpretasi
semua data berdasarkan konteks dan kategori. Tahapan terakhir, melakukan
representasi dan visualisasi dengan membuat kesimpulankesimpulan yang dapat
dibuat dalam bentuk matriks, diagram pohon, dan selanjutnya menyusun
proposisi-proposisi dari hasil penelitian.
5.
Pengembangan Instrumen
Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang kompleks yang mencakup banyak elemen yang saling
berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran sendiri
secara sederhana terdiri dari 3 tahap utama yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Sesuai dengan misi mulia yang diemban pendidikan, yaitu transferring
knowledge and value, tahap evaluasi membutuhkan instrument yang buakn hanya
mampu pengukur keberhasilan mentransfer
ilmu (kognitif) tetapi juga nilai (afektif) dan ketrampilan
(psikomotor).
Setiap
aspek yang ada dalam proses pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat dan
sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan kedaan di lapangan. Aspek
kognitif yang selama ini menjadi fokus proses pembelajaran di Indonesia
cenderung lebih tepat menggunakan tes sebagai alat ukur keberhasilan atau alat
evaluasi, namun untuk aspek lain seperti sikap atau afektif dan ketrampilan atau psikomotor kurang tepat
jika diukur dengan tes.
Oleh
karena itu, dibutuhkan instrumen jenis lain untuk mengukur aspek dalam proses
pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif dan psikomotor. Dengan adanya
instrument lain yakni berupa non-tes, data yang diperoleh untuk menggambarkan
keberhasilan proses pembelajaran akan semakin lengkap dan bermakna.
Penilaian non test adalah
“penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang
dapat diperbuat atau dikerjakan oleh peserta didik dibandingkan dengan apa yang
diketahui atau dipahaminya”. Dengan kata lain penilaian non test behubungan
dengan penampilan yang dapat diamati dibandingkan dengan pengetahuan dan proses
mental lainnya yang tidak dapat diamati oleh indera.
Adapun menurut Hasyim, ”Penilaian
non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan
tugas-tugas riil dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian non test banyak
terdapat pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium sains,
bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya”.
Teknik penilaian nontes berarti
melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Sedangkan teknik penilaian
non tes tulis maksudnya adalah bentuk evaluasi non tes yang berbentuk tulisan
atau non lisan.
Alat atau instrumen merupakan
sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan tugas
atau mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Sedangkan istilah
evaluasi merupakan suatu proses untuk memperoleh kualitas tertentu terutama
yang berkenaan dengan nilai dan arti, istilah lain yang memiliki maksan yang
hampir sama dengan evaluasi adalah penilaian (assessment) dan pengukuran.
Secara sederhana penilaian dan pengukuran meruapakan komponen yang ada di dalam
ruang lingkup evaluasi, dimana penilaian merupakanproses berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi, sedangkan pengukuran lebih khusus mengumpulkan informasi
yang bersifat kuantitatif atas sesuatu.
Lampiran 1
Profil Program
A.
Judul : Kursus Mengemudi “NATUNA”
B.
Latar Belakang Program
Lembaga ini dinamakan NATUNA
karena awal didirikannya di jalan natuna, pada tahun 1982. Dan pada saat itu
tempat kursus mengemudi sangat sedikit. Semenjak tahun itu NATUNA mengalami
perkembangan. NATUNA juga mengalami pasang surut dalam perjalanannya, sejak
tahun itu lembaga ini mengalami 3 kali pergantian pemilik. Tetapi tahun berapa
saja mengalami pergantian, kami kurang mengetahuinya. Untuk pergantian pemilik
yang terakhir yaitu pemilik yang sekarang adalah pada tahun 2009. Saat ini
kantor pusat kursus mengemudi Natuna daerah malang berada di Jalan Brigjen. S.
Riadi 2A Malang (oro-oro dowo), dan mempunyai satu cabang yang berada di
sawojajar. Untuk cabang kursus mengemudi di daerah luar malang kami belum
mengetahuinya karena focus observasi kami pada saat ini adalah mempelajari
manajemen kursus mengemudi Natuna yang berada di jalan Brigjend. S. Riadi 2A
Malang.
C.
Visi dan misi program
1.
Visi
:
Memberikan layanan dan kualitas
terbaik dalam mengemudi
2.
Misi
:
a.
Kursus
Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa layanan kursus
mengemudi professional yang murah, terpercaya dan handal di Indonesia.
b.
Kursus
Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa dalam memberikan latihan
kursus mengemudi yang aman sehingga lebih percaya diri dalam mengendarai mobil
karena menggunakan double control rem dan kopling.
c.
Kursus
Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa dengan instruktur
berpengalaman dan sabar dalam memberikan latihan mengendarai mobil.
D.
Materi
Kurikulum
di lembaga kursus mengemudi Natuna ini cukup sederhana yakni hanya diberi teori
yang dasar di dalam mengemudi seperti sopan santun dalam berkendara,
rambu-rambu, dan lain sebagainya dimana untuk kelas teori ini dilakukan setiap
satu minggu sekali tepatnya pada hari senin waktunya adalah pukul 16:00 – 18:00
WIB dan pengajarnya adalah instrukturnya itu sendiri dan setelah itu langsung
melakukan praktek mengemudi di mobil sesuai yang dipilih dengan prosentase
teori dibanding praktek 10 % banding 90 %.
Untuk
sumber belajar di kursus ini adalah dari poster-poster yang ada di ruang teori
di Natuna ini dan bersumber langsung dari instrukturnya itu sendiri.
Materi
kursus terdiri:
1.
Praktek
mengemudi secara lengkap
2.
Cara
pegang kemudi yang benar
3.
Berjalan
lurus dan berbelok
4.
Cara
menginjak rem yang benar
5.
Parkir
L, parker parallel, parker serong,
6.
Berhenti
dan berjalan lagi di tanjakan
E.
Sarana dan prasarana
Untuk sarana dan prasarana
pembelajaran yang tersedia di natuna yaitu, ada mobil itu sendiri yang terdapat
mobil, ruang teori, tempat informasi dan administrasi, toilet, tempat parkir,
alat peraga. Selain itu terdapat full AC sebagai sarana penunjang kenyamanan
saat belajar mengemudi dan antar jemput ke tempat peserta kursus dalam
batas-batas tertentu. Mobil-mobil yang digunakan adalah mobil terbaru guna
kesuksesan belajar.
F.
Strategi,
Metode dan Alat Pembelajaran
Untuk strategi mengajarnya disini
dijelaskan bahwa di lembaga kursus mengemudi Natuna ini porsi belajarnya adalah
10% Teori dan 90% praktek. Untuk pembelajaran teori peserta didik diajarkan
tentang sopan santun di dalam berkendara, tentang berbagai macam rambu-rambu
lalu lintas, dan diajarkan pula penanganan dasar bila mobil macet di jalan sewaktu-waktu.
Proses belajar secara privat (satu mobil, satu instruktur, satu siswa). Setiap
Siswa dibimbing oleh Instruktur yang sabar dan berpengalaman.
Alat pembelajaran di kursus
mengemudi Natuna ini adalah mobil itu sendiri yang berjumlah 5 buah yaitu mobil
Honda jazz 2 unit mobil, Toyota avanza 2 unit mobil dan Daihatsu xenia 1 unit
mobil yang peserta didik bebas untuk memilihnya dan apabila peserta didik yang
melakukan pelatihan dalam waktu yang bersamaan ada lebih dari 5 orang maka aka
nada bantuan dari Kursus mengemudi Natuna cabang berupa unit mobil beserta
instrukturnya. Selain mobil untuk alat pembelajaranya di ruang teori ada papan
tulis, ada poster-poster tentang rambu-rambu dan lain-lain, ada alat peraga
untuk belajar teori singkat tentang cara kerja mobil dan komponen-komponenya
beserta penangananya bila mobil macet sewaktu-waktu, sehingga peserta didik
bisa tau komponen-komponen di dalam mobil dan penanganan sendiri / dasar bila
sewaktu-waktu mobil mengalami gangguan, misalnya macet.
Untuk
tempat latihanya yaitu untuk yang masih awal dan masih belum terlalu mahir maka
latihanya di tempat yang agak sepi seperti di jalan simpang pahlawan ijen.
Untuk belajar tanjakan di jalan panggung dan yang lainya banyak lagi bila
peserta didik sudah mahir maka bisa mengendarai mobil berkeliling kota.
G.
Peserta/client
Rekrutmen
Peserta Didik di Kursus Mengemudi Natuna ini hanyalah melalui poster dan dari
mulut ke mulut, tidak pernah ada promosi atau iklan yang lebih karena Kursus
mengemudi Natuna ini sudah cukup terkenal khususnya di kota Malang.
H.
Narasumber
Narasumber pada program kursus
mengemudi Natuna ini adalah pertama untuk tenaga instruktur, sebelum resmi
menjadi instruktur di lembaga kursus Natuna ini dan siap mengajar terlebih
dahulu calon Tenaga Instruktur ini diberi Training tentang bagaimana cara /
metode mengajar untuk mengemudi dan materi apa saja yang harus diajarkan sesuai
dengan paket yang dipilih. Untuk syarat-syarat menjadi Instruktur di kursus
mengemudi Natuna sendiri adalah berpengalaman di bidang mengemudi
dan sudah lama bisa mengemudi untuk ijazahnya adalah SMA/Sederajat.
I.
Jadwal
Untuk
pelaksanaan diklat dilaksanakan setelah melakukan registrasi terlebih dahulu
sesuai dengan paket yang diambil. Dan untuk jadwal pelaksanaan peserta diklat
bisa menentukan waktu pertemuaannya itu sendiri. Dikarenakan NATUNA tidak
berpatokan pertemuan , sebab kesibukan setiap orang berbeda. Peserta bisa
menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kelonggaran waktu peserta didik
sehingga tidak mengganggu aktivitas peserta didik. Demi menunjang aktivitas
kursus mengemudi NATUNA menyediakan waktu belajar antara jam 06.00 sampai
dengan 17.00.
Disini
dijelaskan biaya kursus mengemudi beserta jadwal pertemuan
Paket
10x Belajar
|
Rp
600.000
|
Paket
10x Matic
|
Rp
675.000
|
Paket
12x Belajar
|
Rp
725.000
|
Durasi tiap pertemuan adalah 45
menit. Sedangkan untuk peserta diklat yang sudah mempunyai cukup kemampuan
untuk mengemudi maka hanya perlu mengambil paket yang 5 kali pertemuan dengan
biaya hanya Rp 250.000,00 biasanya sudah bisa mengemudi dengan baik setelah
selesai diklat.
J.
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi di lembaga kursus mengemudi Natuna ini cukup sederhana. Yang paling
tinggi jabatanya adalah Direktur yang saat ini Direktur di kursus mengemudi
Natuna adalah Bapak Hardiyanto yang tugasnya untuk mengatur dan memimpin kursus
mengemudi Natuna ini agar bias berjalan dengan baik. Di bawah Direktur ini
adalah para pegawai yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian tenaga instruktur
dan bagian staff. Untuk bagian instruktur tugas utamanya adalah untuk memberi
pelajaran bagi para peserta didik dengan materi sesuai dengan paket yang
dipilih.
Sedangkan
untuk bagian staff dibagi menjadi dua, yaitu bagian Administrasi dan bagian
Informasi. Untuk bagian Administrasi bertugas untuk mengurus pendaftaran
peserta didik, mengurus pembayaran dan menerbitkan tanda bukti telah mengikuti
kursus mengemudi di Natuna. Sedangkan untuk bagian Informasi bertugas untuk
memberikan Informasi kepada masyarakat umum yang bertanya-tanya tentang kursus
mengemudi Natuna, paket-paketnya dan lain sebagainya.
Lampiran 2
Laporan Evaluasi
A.
Tujuan
1.
Untuk
menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan atau taraf kemajuan
yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
2.
Untuk
mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
B.
Aspek-aspek yang dievaluasi
1.
Jadwal
Untuk
pelaksanaan diklat dilaksanakan setelah melakukan registrasi terlebih dahulu
sesuai dengan paket yang diambil. Dan untuk jadwal pelaksanaan peserta diklat
bisa menentukan waktu pertemuaannya itu sendiri. Dikarenakan NATUNA tidak
berpatokan pertemuan , sebab kesibukan setiap orang berbeda. Peserta bisa
menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kelonggaran waktu peserta didik
sehingga tidak mengganggu aktivitas peserta didik. Demi menunjang aktivitas
kursus mengemudi NATUNA menyediakan waktu belajar antara jam 06.00 sampai
dengan 17.00.
Durasi tiap pertemuan
adalah 45 menit. Sedangkan untuk peserta diklat yang sudah mempunyai cukup
kemampuan untuk mengemudi maka hanya perlu mengambil paket yang 5 kali
pertemuan dengan biaya hanya Rp 250.000,00 biasanya sudah bisa mengemudi dengan
baik setelah selesai diklat. Durasi 45 menit dirasa cukup singkat untuk belajar
mobil. Paling tidak waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam.
2.
Peserta
Rekrutmen
Peserta Didik di Kursus Mengemudi Natuna ini hanyalah melalui poster dan dari
mulut ke mulut, tidak pernah ada promosi atau iklan yang lebih karena Kursus
mengemudi Natuna ini sudah cukup terkenal khususnya di kota Malang. Kebanyakan
peserta adalah yang dalam segi ekonomi dapat dikatakan cukup karena biaya
kursus cukup mahal. Tentu saja sulit dijangkau oleh kalangan menengah bawah.
C.
Kesimpulan
Evaluasi menjadi sangat penting
dalam program pendidikan. Baik sebagai pengambil keputusan atau masukan untuk
perencanaan program selanjutnya, termasuk pula dalam program pendidikan luar
sekolah. Keputusan atau masukan yang tepat tentu akan memberi dampak positif
pada kemajuan dari program pendidikan. Ketepatan pengambilan keputusan dan
merancang perencanaan tentu akan memperngaruhi dilanjtkan atau tidaknya proses
pendidikan. Jadi atau menjadikan output pendidikan yang bermutu dan
berkualitas, Sehingga ketercapaian tujuan pendidikan menempuh pada hasil yang
maksimal. Selain itu sebagai upaya memajukan pengetahuan warga didik atau
peserta didik yang menjadi sasaran dari pendidikan luar sekolah, baik itu
kelompok, kependudukan (masyarakat) atau berbagai kalangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar