Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

PROPOSAL EVALUASI PROGRAM PLS

Disusun Oleh: Diah Wahyu Lestari

A.                Latar Belakang Evaluasi
Zaman semakin berkembang dengan pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu juga dengan alat transportasi. Alat transportasi  saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di negara Indonesia. Peranan alat transportasi khususnya mobil bagi kehidupan manusia sangatlah luar biasa, bahkan hampir menyangkut berbagai aspek kehidupan. Hampir semua aspek kehidupan menggunakan alat transportasi mobil, salah satu contohnya dalam perdagangan, sekarang sudah banyak barang kiriman melalui jalan darat dengan menggunakan mobil agar barang yang bisa dibawa lebih banyak. Perkembangnya jumlah mobil begitu pesat jumlahnya karena hampir semua keluarga di Indonesia memiliki minimal 1 mobil jadi menuntut sang pemilik bisa menyetir. Perkembangan lain, dunia industri sekarang menuntut para pekerjanya harus memiliki keahlian menyetir untuk mendukung dan membantu pekerjaannya. Oleh karena itu kursus mengemudi begitu berguna bagi mereka para pekerja tapi tidak punya mobil sendiri untuk belajar atau mereka yang baru memiliki mobil begitu banyak alasan kenapa zaman sekarang harus bisa menyetir mobil.
Alasan inilah yang kemudian mendorong untuk mengadakan observasi di tempat kursus mengemudi NATUNA ini. Observasi ini diharapkan dapat membuat kami  mampu membuat kursus – kursus yang bisa kami kembangkan sendiri . Harapan kami, observasi  ini dapat menjadi awal dari langkah awal kami untuk terus mengembangkan kursus-kursus lain  yang nantinya akan bermanfaat di segala bidang kehidupan.

B.                 Tujuan Evaluasi
1.            Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
2.            Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
C.                Aspek-aspek yang dievaluasi
1.                  memahami hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pengemudi kendaraan bermotor.
2.                  keterampilan dalam lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan mengemudi kendaraan bermotor.
3.                  memahami nilai-nilai, sikap dan etika kerja serta kemampuan berkomunikasi sebagai pengemudi kendaraan bermotor dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan/masyarakat yang membutuhkan jasanya.
4.                  kemampuan dan keterampilan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum dan pengembangan program dan dalam penyelenggaraan penilaian atau sertifikasi lulusan.


D.                Metode
1.                  Rancangan evaluasi
Adapun alat dan bahan untuk menjalankan prosedur kerja yang akan dilakukan dalam melakukan observasi langsung adalah sebagai berikut:
Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan foto-foto hasil pengamatan dan data wawancara.

1.                  Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua orang atau lebih dengan maksud untuk menggali informasi baik berupa fakta atau pendapat seseorang untuk tujuan tertentu.

2.                  Library Research
Kajian pustaka yang dilakukan adalah mengambil data dari buku-buku terkait mengenai remaja dan lalu lintas serta mengunjungi website-website penyedia informasi mengenai lalu lintas.

2.                  Populasi dan sampel
Populasi
Populasi merupakan sekelompok orang, benda atau objek yang memiliki karakteristik tertentu dan menjadi sumber pengambilan sampel. Dalam penelitian ini populasinya meliputi  beberapa instruktur.

Sampel
Sampel adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan yang lebih besar. Pada evaluasi ini diambil sampel  2 orang

3.                  Teknik Pengumpulan Data
a.                  Observasi (Observation)
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenati berbagai fenomena yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur faktor-faktor yang diamati khususnya kecakapan social. Berikut ini beberapa karakteristik dari observasi, yaitu:
1.                  Mempunyai tujuan
2.                  Bersifat ilmiah
3.                  Terdapat aspek yang diamati
4.                  Praktis
Sedangkan secara lebih lanjut, terdapat tiga jenis observasi, yaitu:
a.                   Observasi partisipan, dimana pengamat ikut andil dalam kegiatan kelompok yang sedang diamati.
b.                  Observasi sistematik merupakan observasi dengan menggunakan kerangka yang berisi faktor-faktor yang ingin diteliti yang telah dikategorikan terlebih dahulu secara struktural.
c.                   Observasi Eksperimental meupakan observasi dimana pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok yang diamati namun dapat mengendalikanunsur-unsur tertentu sehingga tercipta tujuan yang sesuai dengan tujuan observasi. Observasi jenis ini memungkinkan evaluator untuk mengamati sifat-sifat tertentu dengan cermat.
Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi adalah:
a.                  Merumuskan tujuan observasi
b.                  Membuat kisi-kisi observasi
c.                  Menyusun pedoman observasi
d.                 Menyusun aspek-aspek yang ingin diobservasi
e.                  Melakukan uji coba pedoman observasi
f.                   Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba
g.                  Melaksanakan observasi
h.                  Mengolah dan menafsirkan hasil observasi

b.                  Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung tanpa alat perantara maupun secara tidak langsung. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi untukk menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penyelidikan ilmiah atau untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.                  Wawancara Bebas dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan.
2.                  Wawancara Terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan mengajukan pertanyaan yang sudah disusun terlebih  dahulu, sehingga responden hanya memilih jawaban yang sudah disiapkan oleh penanya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk melakukan wawancara:
a.       Merumuskan tujuan wawancara
b.      Membuat pedoman wawancara
c.       Menyususn pertanyaan yang sesuai dengan data yang diperlukan.
d.      Melakukan uji coba
e.       Melaksanakan wawancara




4.                  Teknik Analisis Data
Dalam evaluasi ini data dianalisis secara deskriptif. Penelitian secara deskriptif analisis dimaksudkan untuk mendiskripsikan data penelitian sesuai  dengan fokus-fokus yang diteliti, tanpa melakukan pengujian hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis, karena dalam penelitian ini penulis tidak membuat hipotesis. Disamping melakukan analisis hasil penelitian diterjemahkan dan diuraikan secara kualitatif sehingga diperoleh gambaran mengenai situasisituasi atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan. Terkait dengan  kebutuhan analisis data penelitian digunakan teknik analisis data Model Spiral yang dipopulerkan oleh Creswell (2007:152), sebagaimana tampak pada Gambar berikut ini.
Sumber: John W. Creswell (2007:152)
Penggunaan Model Spiral dalam melakukan teknik analisis data seperti
pada Gambar 10 dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan. Pada tahapan awal dilakukan pengumpulan data (data collection), baik data primer dan sekunder maupun data yang dalam bentuk teks dan gambar. Pada tahapan kedua, dilakukan proses membaca (reading) dan membuat catatan-catatan (memoing sebagai refleksi dari sejumlah jawaban atas pertanyaan penelitian. Pada tahapan ketiga dilakukan deskripsi atas data yang telah dicatat, mengklasifikasi, dan menginterpretasi semua data berdasarkan konteks dan kategori. Tahapan terakhir, melakukan representasi dan visualisasi dengan membuat kesimpulankesimpulan yang dapat dibuat dalam bentuk matriks, diagram pohon, dan selanjutnya menyusun proposisi-proposisi dari hasil penelitian.

5.                  Pengembangan Instrumen
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang mencakup banyak elemen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran sendiri secara sederhana terdiri dari 3 tahap utama yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sesuai dengan misi mulia yang diemban pendidikan, yaitu transferring knowledge and value, tahap evaluasi membutuhkan instrument yang buakn hanya mampu pengukur keberhasilan mentransfer  ilmu (kognitif) tetapi juga nilai (afektif) dan ketrampilan (psikomotor). 
Setiap aspek yang ada dalam proses pembelajaran membutuhkan alat ukur yang tepat dan sesuai agar data yang diperoleh sesuai dengan kedaan di lapangan. Aspek kognitif yang selama ini menjadi fokus proses pembelajaran di Indonesia cenderung lebih tepat menggunakan tes sebagai alat ukur keberhasilan atau alat evaluasi, namun untuk aspek lain seperti sikap atau afektif  dan ketrampilan atau psikomotor kurang tepat jika diukur dengan tes.
Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen jenis lain untuk mengukur aspek dalam proses pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif dan psikomotor. Dengan adanya instrument lain yakni berupa non-tes, data yang diperoleh untuk menggambarkan keberhasilan proses pembelajaran akan semakin lengkap dan bermakna.

Penilaian non test adalah “penilaian pengamatan perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang dapat diperbuat atau dikerjakan oleh peserta didik dibandingkan dengan apa yang diketahui atau dipahaminya”. Dengan kata lain penilaian non test behubungan dengan penampilan yang dapat diamati dibandingkan dengan pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati oleh indera.
Adapun menurut Hasyim, ”Penilaian non test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas riil dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian non test banyak terdapat pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium sains, bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya”.
Teknik penilaian nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Sedangkan teknik penilaian non tes tulis maksudnya adalah bentuk evaluasi non tes yang berbentuk tulisan atau non lisan.
Alat atau instrumen merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Sedangkan istilah evaluasi merupakan suatu proses untuk memperoleh kualitas tertentu terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti, istilah lain yang memiliki maksan yang hampir sama dengan evaluasi adalah penilaian (assessment) dan pengukuran. Secara sederhana penilaian dan pengukuran meruapakan komponen yang ada di dalam ruang lingkup evaluasi, dimana penilaian merupakanproses berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi, sedangkan pengukuran lebih khusus mengumpulkan informasi yang bersifat kuantitatif atas sesuatu.








Lampiran 1
Profil Program
A.                Judul  : Kursus Mengemudi “NATUNA”
B.                Latar Belakang Program
Lembaga ini dinamakan NATUNA karena awal didirikannya di jalan natuna, pada tahun 1982. Dan pada saat itu tempat kursus mengemudi sangat sedikit. Semenjak tahun itu NATUNA mengalami perkembangan. NATUNA juga mengalami pasang surut dalam perjalanannya, sejak tahun itu lembaga ini mengalami 3 kali pergantian pemilik. Tetapi tahun berapa saja mengalami pergantian, kami kurang mengetahuinya. Untuk pergantian pemilik yang terakhir yaitu pemilik yang sekarang adalah pada tahun 2009. Saat ini kantor pusat kursus mengemudi Natuna daerah malang berada di Jalan Brigjen. S. Riadi 2A Malang (oro-oro dowo), dan mempunyai satu cabang yang berada di sawojajar. Untuk cabang kursus mengemudi di daerah luar malang kami belum mengetahuinya karena focus observasi kami pada saat ini adalah mempelajari manajemen kursus mengemudi Natuna yang berada di jalan Brigjend. S. Riadi 2A Malang.

C.                Visi dan misi program
1.                  Visi :
Memberikan layanan dan kualitas terbaik dalam mengemudi

2.                  Misi  :
a.                  Kursus Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa layanan kursus mengemudi professional yang murah, terpercaya dan handal di Indonesia.
b.                  Kursus Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa dalam memberikan latihan kursus mengemudi yang aman sehingga lebih percaya diri dalam mengendarai mobil karena menggunakan double control rem dan kopling.
c.                  Kursus Mengemudi "NATUNA" menjadi penyedia jasa dengan instruktur berpengalaman dan sabar dalam memberikan latihan mengendarai mobil.


D.                Materi
Kurikulum di lembaga kursus mengemudi Natuna ini cukup sederhana yakni hanya diberi teori yang dasar di dalam mengemudi seperti sopan santun dalam berkendara, rambu-rambu, dan lain sebagainya dimana untuk kelas teori ini dilakukan setiap satu minggu sekali tepatnya pada hari senin waktunya adalah pukul 16:00 – 18:00 WIB dan pengajarnya adalah instrukturnya itu sendiri dan setelah itu langsung melakukan praktek mengemudi di mobil sesuai yang dipilih dengan prosentase teori dibanding praktek 10 % banding 90 %.
Untuk sumber belajar di kursus ini adalah dari poster-poster yang ada di ruang teori di Natuna ini dan bersumber langsung dari instrukturnya itu sendiri.
Materi kursus terdiri:
1.                  Praktek mengemudi secara lengkap
2.                  Cara pegang kemudi yang benar
3.                  Berjalan lurus dan berbelok
4.                  Cara menginjak rem yang benar
5.                  Parkir L, parker parallel, parker serong,
6.                  Berhenti dan berjalan lagi di tanjakan 

E.                Sarana dan prasarana
Untuk sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia di natuna yaitu, ada mobil itu sendiri yang terdapat mobil, ruang teori, tempat informasi dan administrasi, toilet, tempat parkir, alat peraga. Selain itu terdapat full AC sebagai sarana penunjang kenyamanan saat belajar mengemudi dan antar jemput ke tempat peserta kursus dalam batas-batas tertentu. Mobil-mobil yang digunakan adalah mobil terbaru guna kesuksesan belajar.

F.                 Strategi, Metode dan Alat Pembelajaran
Untuk strategi mengajarnya disini dijelaskan bahwa di lembaga kursus mengemudi Natuna ini porsi belajarnya adalah 10% Teori dan 90% praktek. Untuk pembelajaran teori peserta didik diajarkan tentang sopan santun di dalam berkendara, tentang berbagai macam rambu-rambu lalu lintas, dan diajarkan pula penanganan dasar bila mobil macet di jalan sewaktu-waktu. Proses belajar secara privat (satu mobil, satu instruktur, satu siswa). Setiap Siswa dibimbing oleh Instruktur yang sabar dan berpengalaman.
Alat pembelajaran di kursus mengemudi Natuna ini adalah mobil itu sendiri yang berjumlah 5 buah yaitu mobil Honda jazz 2 unit mobil, Toyota avanza 2 unit mobil dan Daihatsu xenia 1 unit mobil yang peserta didik bebas untuk memilihnya dan apabila peserta didik yang melakukan pelatihan dalam waktu yang bersamaan ada lebih dari 5 orang maka aka nada bantuan dari Kursus mengemudi Natuna cabang berupa unit mobil beserta instrukturnya. Selain mobil untuk alat pembelajaranya di ruang teori ada papan tulis, ada poster-poster tentang rambu-rambu dan lain-lain, ada alat peraga untuk belajar teori singkat tentang cara kerja mobil dan komponen-komponenya beserta penangananya bila mobil macet sewaktu-waktu, sehingga peserta didik bisa tau komponen-komponen di dalam mobil dan penanganan sendiri / dasar bila sewaktu-waktu mobil mengalami gangguan, misalnya macet.
Untuk tempat latihanya yaitu untuk yang masih awal dan masih belum terlalu mahir maka latihanya di tempat yang agak sepi seperti di jalan simpang pahlawan ijen. Untuk belajar tanjakan di jalan panggung dan yang lainya banyak lagi bila peserta didik sudah mahir maka bisa mengendarai mobil berkeliling kota.


G.                Peserta/client
Rekrutmen Peserta Didik di Kursus Mengemudi Natuna ini hanyalah melalui poster dan dari mulut ke mulut, tidak pernah ada promosi atau iklan yang lebih karena Kursus mengemudi Natuna ini sudah cukup terkenal khususnya di kota Malang.

H.                Narasumber
Narasumber pada program kursus mengemudi Natuna ini adalah pertama untuk tenaga instruktur, sebelum resmi menjadi instruktur di lembaga kursus Natuna ini dan siap mengajar terlebih dahulu calon Tenaga Instruktur ini diberi Training tentang bagaimana cara / metode mengajar untuk mengemudi dan materi apa saja yang harus diajarkan sesuai dengan paket yang dipilih. Untuk syarat-syarat menjadi Instruktur di kursus mengemudi Natuna sendiri adalah berpengalaman  di  bidang mengemudi dan sudah lama bisa mengemudi untuk ijazahnya adalah SMA/Sederajat.  

I.                   Jadwal
Untuk pelaksanaan diklat dilaksanakan setelah melakukan registrasi terlebih dahulu sesuai dengan paket yang diambil. Dan untuk jadwal pelaksanaan peserta diklat bisa menentukan waktu pertemuaannya itu sendiri. Dikarenakan NATUNA tidak berpatokan pertemuan , sebab kesibukan setiap orang berbeda. Peserta bisa menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kelonggaran waktu peserta didik sehingga tidak mengganggu aktivitas peserta didik. Demi menunjang aktivitas kursus mengemudi NATUNA menyediakan waktu belajar antara jam 06.00 sampai dengan 17.00.
Disini dijelaskan biaya kursus mengemudi beserta jadwal pertemuan
Paket 10x Belajar
Rp 600.000
Paket 10x Matic
Rp 675.000
Paket 12x Belajar
Rp 725.000

Durasi tiap pertemuan adalah 45 menit. Sedangkan untuk peserta diklat yang sudah mempunyai cukup kemampuan untuk mengemudi maka hanya perlu mengambil paket yang 5 kali pertemuan dengan biaya hanya Rp 250.000,00 biasanya sudah bisa mengemudi dengan baik setelah selesai diklat.

J.                  Struktur Organisasi
Struktur Organisasi di lembaga kursus mengemudi Natuna ini cukup sederhana. Yang paling tinggi jabatanya adalah Direktur yang saat ini Direktur di kursus mengemudi Natuna adalah Bapak Hardiyanto yang tugasnya untuk mengatur dan memimpin kursus mengemudi Natuna ini agar bias berjalan dengan baik. Di bawah Direktur ini adalah para pegawai yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian tenaga instruktur dan bagian staff. Untuk bagian instruktur tugas utamanya adalah untuk memberi pelajaran bagi para peserta didik dengan materi sesuai dengan paket yang dipilih.
Sedangkan untuk bagian staff dibagi menjadi dua, yaitu bagian Administrasi dan bagian Informasi. Untuk bagian Administrasi bertugas untuk mengurus pendaftaran peserta didik, mengurus pembayaran dan menerbitkan tanda bukti telah mengikuti kursus mengemudi di Natuna. Sedangkan untuk bagian Informasi bertugas untuk memberikan Informasi kepada masyarakat umum yang bertanya-tanya tentang kursus mengemudi Natuna, paket-paketnya dan lain sebagainya.


























Lampiran 2
Laporan Evaluasi

A.                Tujuan
1.                  Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf  kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
2.                  Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

B.                 Aspek-aspek yang dievaluasi
1.                  Jadwal
Untuk pelaksanaan diklat dilaksanakan setelah melakukan registrasi terlebih dahulu sesuai dengan paket yang diambil. Dan untuk jadwal pelaksanaan peserta diklat bisa menentukan waktu pertemuaannya itu sendiri. Dikarenakan NATUNA tidak berpatokan pertemuan , sebab kesibukan setiap orang berbeda. Peserta bisa menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kelonggaran waktu peserta didik sehingga tidak mengganggu aktivitas peserta didik. Demi menunjang aktivitas kursus mengemudi NATUNA menyediakan waktu belajar antara jam 06.00 sampai dengan 17.00.
Durasi tiap pertemuan adalah 45 menit. Sedangkan untuk peserta diklat yang sudah mempunyai cukup kemampuan untuk mengemudi maka hanya perlu mengambil paket yang 5 kali pertemuan dengan biaya hanya Rp 250.000,00 biasanya sudah bisa mengemudi dengan baik setelah selesai diklat. Durasi 45 menit dirasa cukup singkat untuk belajar mobil. Paling tidak waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam.



2.                  Peserta
Rekrutmen Peserta Didik di Kursus Mengemudi Natuna ini hanyalah melalui poster dan dari mulut ke mulut, tidak pernah ada promosi atau iklan yang lebih karena Kursus mengemudi Natuna ini sudah cukup terkenal khususnya di kota Malang. Kebanyakan peserta adalah yang dalam segi ekonomi dapat dikatakan cukup karena biaya kursus cukup mahal. Tentu saja sulit dijangkau oleh kalangan menengah bawah.

C.                Kesimpulan
Evaluasi menjadi sangat penting dalam program pendidikan. Baik sebagai pengambil keputusan atau masukan untuk perencanaan program selanjutnya, termasuk pula dalam program pendidikan luar sekolah. Keputusan atau masukan yang tepat tentu akan memberi dampak positif pada kemajuan dari program pendidikan. Ketepatan pengambilan keputusan dan merancang perencanaan tentu akan memperngaruhi dilanjtkan atau tidaknya proses pendidikan. Jadi atau menjadikan output pendidikan yang bermutu dan berkualitas, Sehingga ketercapaian tujuan pendidikan menempuh pada hasil yang maksimal. Selain itu sebagai upaya memajukan pengetahuan warga didik atau peserta didik yang menjadi sasaran dari pendidikan luar sekolah, baik itu kelompok, kependudukan (masyarakat) atau berbagai kalangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar