Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

PROPOSAL EVALUASI PROGRAM PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI (CBT) KEJURUAN INSTALASI LISTRIK DI UPT PELATIHAN KERJA SINGOSARI


A.    Latar Belakang Evaluasi

Evaluasi program dilakukan terhadap seluruh atau sebagian unsur – unsur program serta terhadap pelaksanaan program pendidikan. Evaluasi program dapat diselenggarakan secara terus menerus, berkala, atau sewaktu – waktu. Evaluasi bisa dilakukan di awal, di tengah-tengah atau di akhir program. Evaluasi merupakan kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan sudah tercapai, dan untuk rujukan dalam penentuan keputusan apakah program perlu dibenahi, dilanjutkan atau diberhentikan.
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan industri, salah satunya yaitu program pelatihan teknik Instalasi Listrik. Dalam pelaksaaan program pasti mengalami suatu hambatan, untuk mengetahui hambatan yang ada dan untuk kebaikan program kedepan perlu diadakan evaluasi program ini.

B.     Tujuan Evaluasi

Ada bebrapa tujuan dengan diadakannya evaluasi program pelatihan teknik instalasi listrik antara lain:
a.       Untuk mengetahui keefektifan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, apakah proses pembelajaran dapat mencapai tujuan dari pelatihan.
b.      Untuk mengetahui kesesuaian pembelajaran program, apakah telah sesuai atau menyimpang dari pedoman penyelenggaraan pelatihan yang telah dibuat.
c.       Untuk memberikan masukan terhadap pengelolaan manajemen staff tenaga kerja dan instruktur atau narasumber.
d.      Untuk bahan acuan pengambilan keputusan program kedepan.

C.    Aspek-aspek Yang Dievaluasi

Dalam evaluasi program pelatihan, ada beberapa aspek yang akan dilakukan evaluasi diantaranya yaitu :
a.       Proses pembelajaran pelatihan yang mencakup penggunaan strategi pembelajaran. Strategi ini juga mencakup pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran.
b.      Kesesuaian Kurikulum yang digunakan, kualitas tenaga kependidikan, kinerja pengelola dan staf serta kesesuaian sarana prasarana dan dana.

c.       Proses pelaksanaan pembelajaran seperti jadwal kegiatan, lama waktunya proses pembelajaran berlangsung.
d.      Keluaran pembelajaran yang mencakup perubahan kemampuan keterampilan pesarta.

D.    Metode Evaluasi
1.      Rancangan Evaluasi

Evaluasi program dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitataif atau gabungan keduanya. Dalam kegiatan evaluasi program pelatihan teknik instalasi listrik ini maka pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang tidak berupa angka – angka melainkan dengan menggunaka kata – kata dan kalimat yang menggambarkan kenyataan atau informasi sebagaimana adanya dilapangan.
Metode survei digunakan dalam evaluasi program dengan maksud mengumpulkan, menggambarkan dan menerangkan aspek – aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan survei ini dilakukan pengumpulan data dan penggambaran situasi yang terjadi dalam pelatihan. Metode ini berguna untuk mengungkap situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif.

2.      Populasi dan Sampel

Untuk penentuan populasi, populasi yang akan di ambil adalah beberapa peserta pelatihan program pelatihan teknik instalasi listrik. Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau random. Alasan mengambil sampel ini adalah karena jumlah peserta yang ada dalam program pelatihan isntalasi listrik terlalu banyak, karena hal inilah dalam pengambilan sampel mengambil hanya mengabil beberapa peserta yang ada di dalamnya.
Selain peserrta, staf dan tenaga kependidikan atau tutor, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan kesesuaian dengan pedoman yang dibuat.

3.      Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data dari pelatihan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya. Wawancara dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara.
4.      Teknik Analisis Data

Dalam melakukan evaluasi bisa menggunakan analisa deskriptif kualitatif analisis, yaitu memberikan suatu gambaran tentang kenyataan yang ada untuk selanjutnya dianalisa guna menemukan hasil yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan dijadikan landasan dalam memberikan saran-saran dan pendapat penulis. Inti analisis terletak pada tiga proses yang memberikan yaitu mendefinisikan fenomena, mengklafikasikan dan melihat bagaimana konsep yang muncul kemudian dianalisis dengan menggunakan teori yang berkaitan dengan evaluasi yang dipilih.




















LAMPIRAN-LAMPIRAN
(Lampiran 1)
Profil Program:
Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT) kejuruan Instalasi Listrik di UPT Pelatihan Kerja Singosari

A.    Latar Belakang Program

UPT Pelatihan Kerja Singosari - Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun  2000  tentang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur dan Keputusan  Gubernur  Nomer 42 Tahun 2001 tentang Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis.
Untuk memenuhi tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Penyelenggaraan Program-Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT) kejuruan Instalasi Listrik di UPT Pelatihan Kerja Singosari tahun 2014 dan mendorong profesionalitas serta menjamin keterbukaan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan.
Maka dari itu Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Penyelenggaraan Program-Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT).

B.     Tujuan
              Maksud dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Penyelenggaraan Program-Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT) kejuruan Instalasi Listrik di UPT Pelatihan Kerja Singosari,yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan tenaga kerja yang terampil, disiplin, kompeten dan produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja maupun usaha mandiri di wilayah Malang Raya dan Jawa Timur Umumnya.
              Tujuan dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Penyelenggaraan Program-Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT) kejuruan Instalasi Listrik di UPT Pelatihan Kerja Singosari, yaitu memberikan keterampilan kejuruan Instalasi Listrik yang dilanjutkan dengan Uji Kompetensi, sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja diwilayah Malang Raya dan juga diutamakan bisa membuka usaha mandiri.

C.    Materi
-          Teknik merancang instalasi rumah tangga
-          Teknik memasang instalasi rumah tangga
-          Jaringan listrik
-          Pemasangan arde
-          Pemasangan penangkal petir
D.    Sasaran/Peserta
Sasaran dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam Rangka Penyelenggaraan Program-Program Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (CBT) kejuruan Instalasi Listrik di UPT Pelatihan Kerja Singosari, adalah pencapaian pelaksanaan kegiatan pelatihan sesuai dengan kegiatannya sebagaimana yang tercantum dalam DPA Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan pada UPT Pelatihan Kerja Singosari serta permasalahan-permasalahan yang timbul sekaligus upaya-upaya untuk mengatasinya, dan juga untuk menjawab atau mengurangi masalah ketenagakerjaan di wilayah Jawa Timur khususnya pengangguran.
Peserta pelatihan CBT kejuruan Instalasi Listrik, sebanyak 16 orang. Untuk persyaratan kusus peserta ada beberapa persyaratan, yaitu Pendidikan minimal SLTA/ sedarajat sesuai keujruan, tidak terlibat dalam organisasi terlarang, terangkut tindakan kriminal, tidak bertato/bekas tato, bersedia tinggal di asrama selama 180 jam (4 minggu) dan lulus seleksi tes.

E.     Narasumber
Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan Kerja Singosari. Tenaga kerja pembimbing minimal pendidikan S1 teknik listrik, memiliki kompetensi pada bidang pekerjaan/ membimbing peserta sampai kompeten.
F.     Jadwal
Pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam waktu 240 jam yang dibagi menjadi 2 jam pelatihan, 60 jam untuk pengetahuan dan 140 jam keterampilan. Setiap harinya peserta akan menempuh tiap harinya 6 jam pelatihan yang dilakukan di hari senin-jum’at.

G.    Struktur organisasi
Susunan Organisasi UPT Pelatihan Kerja terdiri atas
a.       Kepala UPT
b.      Sub Bagian Tata Usaha
c.       Seksi Pelatihan dan Sertifikasi
d.      Seksi Pengembangan dan Pemasaran

Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
1.  Kepala UPT Pelatihan Kerja mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan kerja, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
2.   Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a.       Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b.      Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
c.       Melaksanakan pengelolaan administrasi perbekalan.
d.      Melaksanakan pelayanan masyarakat.
e.       Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kehumasan dan  kearsipan.
f.       Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  1. Seksi Pelatihan dan Sertifikasi mempunyai tugas :
a.       Menyusun rencana dan melaksanakan program pelatihan dan uji keterampilan.
b.      Menyusun perencanaan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program pelatihan dan uji keterampilan.
c.       Menyiapkan bahan pelajaran, alat bantu pelatihan dan tenaga pengajar / Instruktur pelatihan.
d.      Melaksanakan administrasi pelatihan, yang berhubungan dengan persiapan penyelenggaraan pelatihan uji keterampilan.
e.       Melaksanakan pelatihan dan uji keterampilan.
f.       Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan.
g.      Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan secara berkala.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  1. Seksi Pengembangan dan Pemasaran mempunyai tugas :
a.       Menyusun rencana pengembangan dan pemasaran bidang pelatihan.
b.      Menyusun pengembangan program, sistem, metode, program dan kebutuhan sarana dan prasarana sebagai penunjang pengembangan program kegiatan dan uji keterampilan.
c.       Menyusun usulan rencana kebutuhan dan kualifikasi tenaga pengajar / Instruktur pelatihan dalam rangka pengembangan program pelatihan.
d.      Menjalin kerja sama dengan Instansi terkait dan mempromosikan program pelatihan.
e.       Mengidentifikasi rencana penempatan lulusan.
f.       Menempatkan lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
g.      Memberikan layanan informasi dan konsultasi pelatihan serta layanan konsultasi uji keterampilan.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.







(Lampiran 2)
Laporan Evaluasi program:
A.    Jadwal
Dalam pelaksanaan program pelatihan ini akan dilaksanakan dengan jumlah total  240 jam, yang nantinya dibagi menjadi 2 bagian pelatihan, 60 jam untuk materi pengetahuan dan 140 jam untuk materi keterampilan. Setiap harinya peserta akan menempuh 6 jam pelajaran yang dilakukan di hari senin-jum’at.
Setelah di evaluasi, pelaksanaan program pelatihan benar-benar dilakukan total selama 240 jam, jadwal pelatihan dilakukan kurang lebih selama 2 bulan lamanya. Akan tetapi dalam penyusunan jadwal ini terdapat aspek yang dilupakan oleh kepala penyelenggara progam pelatihan. Seharusnya penentuan jadwal pelatihan disusun bersama peserta pelatihan. Akan tetapi dalam program pelatihan ini tidak demikian. Penyusunan jadwal dilakukan sepihak oleh penyelenggara progam pelatihan, sehingga didalam pelatihan terdapat sedikit unsur paksaan mengenai jadwal pelatihan dan lebih menyerupai jadwal dalam lembaga pembelajaran formal atau sekolah.

B.     Peserta
Peserta pelatihan CBT kejuruan Instalasi Listrik, sebanyak 16 orang. Untuk persyaratan kusus peserta ada beberapa persyaratan, yaitu Pendidikan minimal SLTA/ sedarajat sesuai kejuruan, tidak terlibat dalam organisasi terlarang, tersangkut tindakan kriminal, tidak bertato/bekas tato, bersedia tinggal di asrama selama 180 jam (4 minggu) dan lulus seleksi tes.
Setelah di evaluasi, peserta program pelatihan ini benar berjumlah 16 orang dan semua peserta berlatar pendidikan terakhir SLTA sederajat akan tetapi ada yang tidak sesuai dengan kejuruan. Akan tetapi dalam pelaksanaan ini ada aspek yang dilupakan oleh penyelenggara program pelatihan. Seharusnya dalam penerimaan peserta tidak harus sesuai kejuruan dan tidak dibatasi dengan persyaratan yang tidak perlu (bersedia tinggal di asrama selama 180 jam). Selain itu seharusnya dalam penerimaan peserta tidak perlu di tes, kecuali jika program dilaksanakan dengan dana pemerintah dan jumlah calon peserta melebihi kuota. Mengapa demikian, karena pada dasarnya pelatihan merupakan program dengan tujuan memenuhi kebutuhan belajaran seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar