Oleh: yohana fitriani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Balai Latihan Kerja atau BLK merupakan
sebuah wadah yang menampung kegiatan pelatihan untuk memberikan, memperoleh,
meningkatkan serta mengembangkan ketrampilan, produktivitas, disiplin, sikap
kerja, dan etos kerja yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek daripada
teori. Salah satu BLK yang terdapat di daerah Singosari – Malang adalah UPT
PPTKLN Wonojati. Sesuai dengan pengertian yang telah dipaparkan diatas, BLK
memiliki peranan penting dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan tempat
untuk menyiapkan warga belajar sesuai dengan standar kualitas kerja nasional.
UPT PPTKLN Wonojati memiliki jenis bentuk
peltihan yang memudahkan masyarakat mendapat akses pelatihan, yaitu jenis
pelatihan Institusional dan pelatihan Non Institusional. Pelatihan
Institusional merupakan pelatihan yang dilaksanakan di dalam UPT PPTKLN
Wnojati, sedangkan untuk pelatihan non institusional atau yang biasa disebut
pelatihan Mobile Training Unit (MTU) merupakan pelatihan yang dilaksanakan
diluar UPT PPTKLN Wonojati.
UPT PPTKLN Wonojati memiliki beberapa
program pelatihan pertanian yang dibagi menjadi lima kejuruan, antara lain
yaitu kejuruan Pertanian, Kejuruan Peternakan, Kejuruan Perikanan, Kejuruan
Mekanisasi Pertanian, Kejuruan Processing.
Dalam
suatu program adakalanya memiliki hambatan, kesulitan dan juga pelaksanaan yang
kurang maksimal, oleh sebab itu perlu adanya evaluasi yang dilakukan dalam
pelaksanaan kegiatan.
B. Tujuan
Evaluasi
Tujuan daripada evalausi untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program dapat tercapai. Selain itu
evaluasi yang dilakukan diawal (pretest), tengah-tengah, dan diakhir (postest)
sangat berguna untuk membantu menganalisis sejauh mana keberhasilan yang dapat
tercapai oleh masing2 sasaran atau peserta pelatihan dalam mengikuti program kepelatihan.
C. Aspek-
aspek yang di evaluasi
Dalam proses pelaksanaan evaluasi
program, ada beberapa aspek yang haus dievaluasi antara lain sebagai berikut :
1. Ketenagaan
Evaluasi dalam bidang
ketenagaan ini hendaknya dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui
kesesuaian kemampuan para instruktur pelatihan terhadap materi bidang yang
mereka sampaikan, dalam hal ini budidaya perikanan. Apakah para instruktur ini
memliki keahlian dalam mengelola bidang perikanan ataukah tidak sesuai dengan
standar instruktur yang telah ditentukan.
2. Materi
Evaluasi yang dilakukan
yang menyangkut materi pembelajaran, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan para
peserta pelatihan atau sasaran yang dilatih. Materi yang diberikan hendaknya
sesuai dengan kurikulum yang telah direncanakan dan ditetapkan. Evaluasi dalam
hal materi kepelatihan ini dimaksudkan untuk mengontrol proses kegiatan
pembelajaran, agar sesuai, sejalan demi tercapainya tujuan atau harapan yang
telah direncaakan.
3. Metode
Pembelajaran
Dalam penyampaian
materi sangat penting sekali para instruktur mengetahui metode pembelajaran
yang sesuai, inovatif, dan menyenagkan. Sehingga para peserta pelatihan dapat
merasa nyaman dalam mengikuti proses kepelatihan, dan juga mempermudah para
peserta pelatihan menangkapa materi yang disampaikan. Evaluasi dalam bidang
metode pembelajaran ini dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan metode pembelajaran yang selama ini dilakukan.
4. Sarana
dan Pasarana
Sarana dan prasarana
menjadi sebuah penunjang dalam kepelatihan khususnya. Dalam hal ini evaluasi
memiliki tugas untuk menilai seberapa jauh fasilitas yang tersedia untuk
pembudidayaan perikanan, apakah sudah efektif dalam melaksanakan kegiatan
kepelatihan perikanan tersebut. Atau apakah ada banyak yang perlu ditamabah,
maupun diperbaiki, seperti kolam, sumber air untuk kolam, benih ikan, dan
sebagainya.
5. Peserta
Pelatihan
Peserta merupakan hal
yang benar-benar harus diperhatikan selain yang telah disebutkan diatas.
Kemampuan peserta dalam mengikuti pelatihan ini harus dinilai terlebih dahulu
melalui evaluasi sebelum mengikuti kepelatihan (pretest) dan sesudah mengikuti
pelatihan (postest). Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta pelatihan sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan,
apakah ada peningkatan pemahaman ataukah tidak, apakah bisa mengimplementasikan
yang didapat dalam kepelatihan atau tidak. Selain melakukan evaluasi hasil
terhadap peserta didik, evaluasi juga harus dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh kesungguhan peserta dalam emngikuti kegiatan pelatihan ini.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Rancangan
Evaluasi
Rancangan Evaluasi yang digunakan yaitu
menggunakan metode kaji tindak. Kaji tindak merupakan kajian tentang situasi
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yangada didalmnya,
seluruh prosesnya, yang meliputi telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan dampak serta menjalin hubungan yang diperlukan anatara kegiatan
evaluasi diri dan perkembangan profesional.
Evaluasi kegiatan pelatihan pelatihan
ini dilakukan berdasarkan kareakteristik metode kaji tindak. Dengan melakukan
kolaboratif yang dilakukan oleh evaluator bekerjasama dengan pihak-pihak lain,
yaitu dengan tenaga-tenaga dari instansi dan lembaga terkait, pendidik, tokoh
masyarakat atau peserta pelatihan, dan sebagaianya. Selain menerapkan karakteristik
kolaboratif, evaluator juga menggunakan karakteristik partsipatif, disini
evaluator sebagai pelaku kaji tindak yang melibatkan subjek yang dievaluasi
seperti peserta didik, instruktur dalam proses identifikasi. Kaji tindak
mencakup rencana (palnning), tindakan (action), pengamatan (observ), dan
refleksi (reflection).
B. Populasi
dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan
keseluruhan subyek yang menjadi sasran untuk dievaluasi. Dalam hal ini
keseluruhan peserta pelatihan program pembudidayaan perikanan dan juga pihak
daripada instruktur kepelatihan.
b. Sampel
sampel merupakan
kesebagian dari populasi. Sampel diambil sebagai reresentasi. Dalam evaluasi
ini ampel yang diambil adalah beberapa peserta pelatihan dan beberapa
instruktur pengajar.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini menggunakan
beberapa instrumen. Instrumen merupakan alat untuk mengukur data atau variabel.
Instrumen yang diguankan dalam mengumpulkan data yang digunakan sebagai acuan
evaluasi yaitu pedoman evaluasi, pedoman wawancara, dan angket.
Pedoman observasi digunakan dalam proses
kegiatan pengamatan bagi evaluator dalam memberikan penilaian atau persepsi
atau pandangan terhadap subyek yang akan dievaluasi. Pedoman wawancara,
digunakan sebagai patokan dalam melakukan wawancara kepada sasaran yang
dievaluasi, dengan membuat daftar atau list pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
dengan aspek yang dievaluasi. Angket, pengisian angket ini dilakukan oleh
sasaran yang dievaluasi yang telah dibuatkan evaluator berupa daftar pertanyaan
yang berupa pensurveian (ya / tidak), angket berfungsi untuk mengetahui
idikator kelengkapan sarana dan prasarana, metode pengajaran, dan juga materi.
D. Teknik
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
kegiatan evaluasi pelatihan perikanan ini menggunakan analisis data
kuantitatif. Dalam memproses data kuantitatif digunakan 2 tahapan, yaitu
tabulasi data dan pengolahan atau analissi data.
Tabulasi data adalah pengolahan atau
pemrosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek
yang akan diteliti dan angka-angka sebagai simbolis dari kategori berdasarkan
variabel-variabel yang diteliti. Data mentah yang diperoleh oleh evaluator
bervariasi, antara lain diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Data mentah ini kemudian diolah, ditarik kesimpulan menjadi nilai jadi, berupa
angka yang dibuat dari intepretasi kriteria dan tes, kode ata simbol-simbol
yang berupa centang.
Pengolahan data kuantitaif dilakukan
menggunakan statistik deskriptif, yaitu suatu teknik pengolahan data yang
tujuannya untuk melukiskan dan menganalisi kelompok data tanpa membuat atau
menarik kesimpulan atas populasi yang diamati.
E. Pengembangan
Instrumen
Pengembangan instrumen
yang dilakukan dalam proses evaluasi sesuai dengan teknik pengumpulan data yang
elah disebutkan diatas.
a. Pedoman
Observasi
Digunakan untuk
memberikan patokan atau batasan apa saja yang perlu diobservasi sesuai dengan
tujuan yang telah direncanakan.
b. Pedoman
Wawancara
Digunakan pada saat
melakukan wawancara kepada subyek atau sasaran yang di evaluasi dengan membuat
daftar pertanyaan atau list pertanyaan yang berisikan objek yang sesuai dengan
aspek-aspek yang devaluasi.
c. Angket
Angket digunakan dalam
pensurveian kepada para peserta pelatihan dan juga para instruktur, yang berupa
pertanyaan-peranyaan tertulis yang sifatnya tertutup. Angket tersebut berisikan
pertanyaan yang menggambarkan keadaan atau kondisi yang ada dalam program
pelatihan budidaya perikanan tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Khamil,
Mustafa. 2010. Model
PendidikandanPelatihan (KonsepdanAplikasi). Bandung: Alfabeta.
Kartika,
Ikka. 2009. MengelolaPelatihanPartisipasi.
Bandung: Nusantara Press.
Marzuki, M.S. 1992. Strategidan Model Pelatihan.Malang : IKIP Malang.
Sumantri,
S. 2000. PelatihandanPengembanganSumberDayaManusia.Bandung:
FakultasPsikologiUnpad.
Lampiran :
PROFIL PROGRAM
PELAKSANAAN PELATIHAN NON INSTITUSIONAL KEJURUAN PERIKANAN 1
DI PENIWEN, KROMENGAN-MALANG
A. Latar
Belakang
Rendahnya kualitas dan
produktifitas tenaga kerja merupakan masalah yang harus segera mendapat
perhatian. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja yang
sebagian besar didominasi darilulusansekolahdasardansekolahmenengahpertama,
yang merupakanjumlahpenganggurterbesar yang perlumendapatperhatiankhusus,
terutamadalamrangkameningkatkanketrampilanmelaluipelatihankerja,
sehinggamerekadapatmengisikesempatankerjabaikdidalammaupundiluarnegeridanpeluanguntkusahamandiri.
Penanggulanganpengangguranmerupakantanggungjawabsemuapihakbaikpemerintah,
duniausahamaupunmasyarakat. Salah
satubentukupayauntukmengatasipengangguranadalahmelaluipelatihankerja yang
sesuaidengankebutuhanpasarkerja.
B. Tujuan
Pelaksanaan kegiatan
pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan ketrampilan dibidang perikanan I.
Sedangkan tujuan dari pelatihan ini adalah agar peserta pelatihan dapat
melakukan usaha mandiri maupunkelompoksertamengisilowonganpekerjaan di
perusahaan.
C. Materi
I.
KELOMPOK DASAR
1. Ketenagakerjaan
2. Kewirausahaan
3. Budaya
kerja
II.
KELOMPOK INTI
1. Budidaya
ikan gurami
2.
Budidaya ikan lele
3.
Budidaya ikan nila
III.
KELOMPOK KHUSUS
1.
Membuat pakan buatan
2.
Mengemas ikan Hias
(packing)
IV.
EVALUASI
D. Peserta
Pelatihan
Pesertapelatihanberjumlah 16 orang.
E. Narasumber/
tenaga instruktur atau pengajar
Tenagainstrukturataupengajarberasaldari
Unit
PelaksanaanTeknisPelatihanKerjaPertaniandanPengembanganTenagaKerjaLuarNegeriWonojati.
F. Jadwal/
waktu dan tempat pelaksanaan
Pelaksanaankegiatanpelatihan
Program Non Institusional (MTU) KejuruhanPerikanandilaksanakanmulaitanggal 16
Maret 2013 danberakhirpadatanggal 02 Mei 2013, atausekitar 2,5 bulan.
G. Struktur
Organisasi
Berdasarkan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 122 tahun 2008 tanggal 25 Agustus 2008
1. Kepala
UPTPK PPTKLN Wonojati : Drs. Suhartoyo, MM
: Pembina Tk. 1
:NIP. 19630104 198203 1 002
2. Kepala
Sub Bagian Tata Usaha : Ir. Dwiaji Haryono, M.
Si
: Pembina
: NIP. 19690420 199303 1 008
3. Kepala
Seksi Pelatihan & Sertifikasi : Kusmartono
: Pembina
: NIP. 19600414 198503 1 018
4. Koordinator
Kelompok Instruktur : Among Sasomo, SP,M. Agr
: Pembina
: NIP. 19630105 198603 1 013
5. Kepala
Seksi Pengembangan dan Pemasaran :
Ir. Tri Permestani
: Penata Tk. 1
: NIP. 19580321 198703 2 003
6. Ketua
Jurusan Pertanian :
Cece, SP. MP
: Pembina Tk. 1
: NIP. 19650521 198503 1 006
7. Ketua
Jurusan Mekanisme Pertanian :
Hento Hariyadi
: Penata
: NIP. 19610519 198603 1 008
LAPORAN
PELAKSANAAN PELATIHAN NON INSTITUSIONAL
(MTU)
KEJURUAN PERIKANAN
DI DESA PENIWEN-KROMENGAN
KOTA MALANG
ANGGARAN APBD TAHUN 2013
INSTRUKTUR :
1. Widayanto,
SP NIP. 19600729
198203 1 006
2. Akhyat,
STP NIP. 19590208 198603 1
015
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN
KEPENDUDUKAN
UPT PELATIHAN KERJA PERTANIAN DAN
PENGEMBANGAN
TENAGA KERJA LUAR NEGERI WONOJATI
Jl. Raya Mondoroko No. 1 Telp.(0341) 458951
Fax. (0341) 456395
SINGOSARI – MALANG 65153
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PELATIHAN
KETRAMPILAN
A. DASAR
:
1. SK
Penyelenggara Latihan : No.
188/141/106.23/2013 TGL. 19-05-2013
2. BA.
Penutupan Latihan : No.
188/186/106.23/2013 TGL. 05-07-2013
B. PROGRAM
LATIHAN :
1. Kejuruan : PERIKANAN
2. Jenis
Latihan : NON INSTITUSIONAL
3. Tempat
Latihan : DESA PENIWEN KROMENGAN
4. Anggaran : APBD TAHUN 2013
5. Waktu
Latihan : 20 MEI s/d 6 JULI 2013
6. Jumlah
Jam Latih : 240 JAM LATIH
C. PESERTA
LATIHAN :
Jumlah
peserta latihan sebanyak 16 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 3
perempuan dengan rincian sebagai berikut :
-
SD : 4 Orang (laki-laki) - SLTP :
1 Orang (laki-laki)
-
SLTA :
7 Orang (laki-laki) dan 2 Orang (perempuan)
-
D-1 : 1 Orang (perempuan) - S-1 :
1 Orang (laki-laki)
D. TENAGA
PENGAJAR/PELATIH :
Terdiri
dari :
1. WIDIYANTO,
SP dari UPT. PKPPTKLN WONOJATI
2. AKHYAT,
STP dari UPT. PKPPTKLN WONOJATI
E. KEHADIRAN
DAN EVALUASI PESERTA :
1. Selam
mengikuti pelatihan, para peserta telah hadir 100%
2. Evaluasi
dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2013
3. Yang
dinyatakan lulus sebanyak 16 orang (peserta lulus keseluruhan)
4. Predikat
: (1) UNTUNG KARIONO baik
(2) SUKIRMAN baik
a. Sangat Baik : - Orang
b. Baik : 16 Orang
c. Cukup : - Orang
d. Sedang : - Orang
e. Kurang : - Orang
F. BAHAN
DAN HASIL LATIHAN
1. Bahan
latihan yang digunakan telah habis (keadaan bahan habis, dibuat berita acara)
2. Hasila
laporan (tercantum dalam lampiran BA)
G. HAMBATAN-HAMBATAN : (MENYESUAIKAN KONDISI)
H. PEMECAHAN :
(MENYESUAIKAN KONDISI)
LAPORAAN
PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM NON INSTITUSIONAL (MTU)
KEJURUAN
PERIKANAN
DI
DESA PENIWEN KROMENGAN KAB.MALANG
ANGGARAN
APBD TAHUN 2013
1. Latar
Belakang Program
Rendahnya kualitas dan produktivitas
tenaga erja merupakan masalah yang harus segera mendapat perhatian. Hal ini
disebabkan rendahnya tingkat pendidikan angkatan kerja yang sebagian besar
didominasi dari lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, yang
merupakan jumlah pengangguran terbesar yang perlu mendapat perhatian khusus,
terutama dalam rangka meningkatkan keterampilan melalui pelatihan kerja,
sehingga mereka dapat mengisi kesempatan kerja baik di dalam maupun diluar
negeri dan peluang untuk usaha mandiri. Penanggulangan pengangguran merupakan
tanggung jawab semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat.
Salah satu bentuk upaya untuk mengatasi pengangguran adalah melalui pelatihan
kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Tugas
Pokok dan Fungsi UPT PK PPTKLN Wonojati-Malang
UPT Pelatihan Kerja mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pelatihan keterampilan, pengetahuan,
dan ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, UPT Pelatihan Kerja mempunyai fungsi :
a. Penyusunan
rencana dan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta kerjasama pelatihan
b. Pelayanan
dan penyebar luasan informasi bidang pelatihan
c. Penyiapan
metode, kurikulum, jadwal, dan alat peraga pelatihan
d. Pelaksanaan
pemasaran program pelatihan hasil produksi dan jasa
e. Pelaksanaan
pelatihan dan uji keterampilan/kompetensi dan sertifikat tenaga kerja
f. Pendayagunaan
fasilitas pelatihan
g. Pelaksanaan
ketatausahaan dan pelayanan masyarakat
3. Maksud
dan Tujuan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini
dimaksudkan untuk memberikan keterampilan dibidang perikanan. Sedangkan tujuan
dari pelatihan ini adalah agar peserta pelatihan dapat melakukan usaha mandiri
maupun kelompok serta mengisi lowongan pekerjaan di perusahaan.
4. Dasar
Pelaksanaan Kegiatan
Adapun pelaksanaan kegiatan pelatihan
program Non Institusional (MTU) tersebut di atas berdasarkan :
a. Surat
Keputusan Kepala UPT PK PPTKLN WONOJATI – MALANG
Nomor :
188/141/D/106.23/2013 tanggal 19 Mei 2013 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Non
Institusional (MTU) Kejuruan Perikanan.
b. Surat
Keputusan Kepala UPT PK PPTKLN WONOJATI – MALANG
Nomor :
188/186/D/106.23/2013 tanggal 05 Juli 2013 tentang Penutupan Pelatihan Non
Institusional (MTU) Kejuruan perikanan.
5. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan Program
Non Institusional (MTU) Kejuruan Perikanan dilaksanakan mulai tanggal 20 Mei
2013 dan berakhir pada tanggal 06 Juli 2013. Sedangkan pelatihannya
dilaksanakan di Desa Peniwen Kromengan.
6. Peserta
Pelatihan
Peserta
pelatihan berjumlah 16 orang. Terdiri dari 13 laki-laki dan 3 perempuan
7. Tenaga
Instruktur/Pengajar
Tenaga instruktur/pengajar berasal dari
Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian dan Pengembangan Tenaga Kerja
Luar Negeri Wonojati
8. Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan program
Non Institusional (MTU) Kejuruan Perikanan di Desa Peniwen Kec. Kromengan Kab.
Malang berjalan dengan tertib dan lancar. Hal ini dilihat dari antusias peserta
selama pelatihan dan kehadiran peserta.
9. Penutup
Demikian
Laporan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang,
06 Juli 2013
Kepala Unit Pelaksana
Teknis
Pelatihan
Kerja Pertanian dan Pengembangan
Tenaga
Kerja Luar Negeri Wonojati
Drs.
Suhartyo, MM
Pembina Tk. 1
NIP. 19630104 198203 1 002
KURIKULUM PELATIHAN
KEJURUAN : PERIKANAN
JENIS
PELATIHAN : NON INSTITUSIONAL
JUMLAH
JAM : 240 JAM
ANGGARAN : APBD TAHUN
2013
LOKASI
PELATIHAN : DESA PENIWEN KREMONGAN
UNIT KOMPETENSI
|
JAM LATIH
|
KET.
|
||
TEORI
|
PRAKTIK
|
JUMLAH
|
||
KELOMPOK UMUM
|
||||
Ketenagaan
|
4
|
-
|
4
|
@
jam latih 45 menit
|
kewirausahaan
|
6
|
-
|
6
|
|
Budaya kerja
|
6
|
-
|
6
|
|
KELOMPOK INTI
|
||||
Budidaya Ikan Gurami
|
12
|
78
|
90
|
|
Budidaya Ikan Lele
|
8
|
42
|
50
|
|
Budidaya Ikan Nilai
|
10
|
60
|
70
|
|
KELOMPOK KHUSUS
|
||||
Membuat pakan buatan
|
4
|
8
|
12
|
|
Mengemas ikan hias
|
8
|
-
|
8
|
|
EVALUASI
|
6
|
-
|
6
|
|
JUMLAH
|
60
|
180
|
240
|
Malang, 20 Mei 2013
Kepalaseksipelatihandansertifikasi
KUSMARTONO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar