DisusunOleh: Hari Sugiarto
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Evaluasi
Program “Be Te” (Be Trainner) adalah program
rekrutment calon trainner baru,
harapanya adalah agar LKP Indocita memiliki kader-kader trainner baru yang
mampu memberikan pelatihan kursus pada masyarakat ataupun pelajar yang
membutuhkan, adapun persyaratan dari program ini adalah para lulusan SMA
sederajat, untuk menambah profesionalisme trainner dalam peningkatan
pendidikan. Dengan semakin berkembangnya LKP indocita tentunya disadari oleh
bm.r avin nadir untuk menambah jumlah pengajar. Karena jangkauan pelaksanaan
kegiatan indocita sudah merambah ke luar kota dan bahkan ke luar pulau. Maka
program “Be Te” ini adalah program untuk menjaring para pengajar-pengajar yang
akan di didik secara khusus dengan harapan dapat menjadi trainer yang
profesional.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
suatu program maka perlu dilakukan evaluasi agar program yang dilakukan dapat
diperbaiki di berhentijkan atau di kembangkan. metode evaluasi ada beberapa
macam dan metode evaluasi ditentukan dari jenis program yang dilakukan,
sepertihalnya program pelatihan bagi calon Trainner di Lembaga Kursus dan
Pelatihan Indocita foundation, program untuk melatih para calon Trainner ini
dinamakan “Be Te” Program atau Be
Trainner, proram ini bertujuan untuk melatih para calon Trainner LKP
indocita Foundation agar mampu menjadi pengajar bahasa inggris yang memiliki
kemampuan yang memumpuni dalam bidang kerjanya.
Pengembangan
sumber daya manusia ( Human Resources Development) menurut Noto Admojo
(1998) dalam Nasution (2014) merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau
kemampuan manusia, yaitu yang mencakup (perencanaan, pengembangan, dan
pengelolaan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dibagi
menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Pengembangan
SDM secara internal bertujuan untuk menangani berbagai macam masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya agar dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan melalui pelatihan. Bagian
atau unit yang biasanya mengurusi dalam adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human
resource department. HRD memiliki
peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja /
preparation and selection
a. Persiapan
b. Rekrutmen
tenaga kerja / Recruitment
c. Seleksi
tenaga kerja / Selection
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada
pegawai / Compensation and protection
Pengembangan SDM secara
ekternal bertujuan untuk menangani
berbagai macam masalah diluar lingup karyawan seperti lingkungan organisasi dan
masyarakat sekitar. Program ini biasanya dikenal dengan CSR .
Melalui pengembangan SDM, departemen
SDM, akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada rekrutmen SDM baru. Bila
SDM dikembangkan secara tepat maka resiko persaingan ketidak pastian bisnis di
masa depan bisa diantisipasi dengan baik. Pengembangan SDM merupakan suatu cara
efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak
organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencakup keusangan karyawan,
perubahan-perubahan sosioteknis, dan perputaran tenaga kerja. Adapun tujuan
pengembangan SDM menurut Suwatno
(2011:105) adalah untuk produktivitas kerja, efesiensi, kerusakan, kecelakaan,
pelayanan, moral karyawan, karir, kepemimpinan, dan kompesensi
B.
Tujuan
Evaluasi
Tujuan dari Evaluasi “be Te” Program
yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan program Tujuan
Evaluasi dalam buku Evaluasi Kurikulum karangan Hamid Hasan, adalah sebagai
berikut:
1. Menyediakan
informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum sebagai
masukan bagi pengambil keputusan.
2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan
suatu kurikulum serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan
tertentu.
3. Mengembangkan berbagai alternative pemecahan
masalah yang dapat digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami
dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan pelaksanaan suatu kurikulum.
C.
Aspek-Aspek
Yang di Evaluasi
1. Proses
dan Pengelolaan Pelaksanaan Program
2. Peserta “Be Te” Program
3. Pengelola
dan Narasumber “Be Te” Program
BAB II
METODE EVALUASI
A.
Rancangan
Evaluasi
1. CIPP
evaluation (DanielLStuffle)
Evaluasi
berorientasi peningkatan Model Stuffle beam, DL (1971) Education evaluation and
decision making. Stufflebeam, DL (1971)
Pendidikan evaluasi dan pengambilan keputusan.
2. CIPP
berorientasi perbaikan
a. Context:
lingkungan dimana program berlangsung (termasuk kondisi institusional, target
populasi dan. kebutuhan, kesempatan dan masalah yang mendasari kebutuhan.
b. Input:
kemampuan sistem (internal dan eksterna sumberdaya, strategi dan prosedural ternatif
desain)
c. Process : pelaksanaan (identifikasi, memprediksi
dan pemantauan untuk potensi masalah, merekam dan menilai acara
acaradankegiatan)
d. P
roducts: menafsirkan nilai dan manfaat dari hasil (deskripsi dan penilaian dari
hasil terkait tujuan dan konteks, masukan dan memproses informasi.
C ontext I nput P roses
P roduct Evaluasi konteks: upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan,
kebutuhan yg tdk terpenuhi, populasi dan sampel yg dilayani, tujuan proyek
Evaluasi Input: evaluasi terhadap masukan yang mendorong penyelenggaraan
program Evaluasi Proses: Siapa, bagaimana dan kapan evaluasi dilaksanakan
(evaluasi terhadap proses pelaksanaan program) Evaluasi Product: Evaluasi
terhadap hasil pelaksanaan program
B.
Polulasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada evaluasi
‘Be Te” Program ini adalah para peserta
program atau calon trainner LKP Indocita Foundation tersebut untuk mengetahui
tingkat keberhasilan hasil dari proes pelatihan. Populasi selanjutnya yaitu
dari narasumber dan pengelola program, apakah sudah sesuai dengan tujuan dan
rencana pelaksanaan program
2. Sampel
Sampel yang di pakai
untuk melaksanakan evaluasi proses yaitu alat dan media dalam menyampaikan
materi sudah sesuai ataukah belum.
C.
Teknik
Pengumpulan Data
1. Evaluasi
harian (refleksi)
Evaluasi harian
dilakukan pada setiap akhir kegiatan program. Evaluasi dilakukan pada peserta
pelatihan untuk mengetahui pesan dan kesan selama kegiatan berlangsung pada
hari tersebut. Selain peserta refleksi juga diberikan kepada panitia pelaksana
program pelatihan agar dapatnya meminimalisir resiko kesalahan dan memperbaiki
apa yang perlu diperbaiki dalam hari selanjutnya.
2. Evaluasi
mingguan
Evaluasi mingguan ini
dilakukan dengan cara mengulas kembali beberapa materi yang didapatkan selama 1
minggu.
3. Evaluasi
tengah semester
Evaluasi ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana peserta pelatihan dalam menguasai kemampuan bahasa
inggris. Jika ada ketidaksesuaian capaian tujuan, maka perlu adanya sebuah
keputusan untuk memperbaiki atau menhentikan dan atau mengembangkan program
tersebut.
4. Evaluasi
akhir
Evaluasi akhir ini
dilakukan dengan cara langsung praktik mengajar di depan peserta didik LKP indocita foundation. Dengan evaluasi
demikian maka evaluator akan dapat langsung mengamati dimana kekuranga yang
perlu diperbaiki para calon trainner LKP indocita Foundation.
D.
Teknik
Analisis Data
Didalam menentukan analisa data
maka evaluator mempergunakan analisa deskriptif kualitatif analisis, yaitu
memberikan suatu gambaran tentang kenyataan yang ada untuk selanjutnya
dianalisa guna menemukan hasil yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan
dijadikan landasan dalam menberikan saran-saran dan pendapat dari penulis.
Menurut Ian Dey (Moleong 2006) mengatakan bahwa inti analisis terletak pada
tiga proses yang berkaitan yaitu mendefinisikannya fenomena, mengklafikasikan
dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul.
Dari data evaluasi yang terkumpul
melalui teknik pengumpulan data selanjutnya di analisa dengan menggunakan teori
yang berkaitan denga metode evaluasi yang
di pilih, sudah sesuaikah atau bertentangan dengan temuan yang ada di
lapangan. Data evaluasi yang tekumpul di LKP Indocita Foundation di analisa
dengan menggunakan metode evaluasi CIPP.
E.
Pengembangan
Instrument
Instrumen
yang dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan program yaitu dengan 2
instrumen yaitu instrumen test dan non test.
1. Instrumen
evaluasi test
Teknik penilaian adalah
metode atau cara penilaian yang dapat digunakan guru untuk rnendapatkan
informasi. Teknik penilaian yang memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan
oleh guru, misalnya tes tertulis, lisan, perbuatan.
a.
Tes
tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan
memberikan jawaban tertulis.
b.
Tes
lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
c. Tes perbuatan yakni tes yang
penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan
tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja.
2. Instrumen
evaluasi non test
Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak
secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan,
riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Metode dari intrumen
evaluasi non tet ini adalah wawancara, observasi, angket.
a.
Teknik
wawancara ini diperlukan pendidik untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan
lebih lanjut hal-hal yang kurang jelas informasinya.
b.
Observasi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mendapatkan informasi
tentang peserta didik dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya
selama kegiatan observasi berlangsung
c. Angket
adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar
pertanyaan tertulis
untuk menjaring informasi tentang sesuatu
Daftar
rujukan
Suwatno, H.2011.
Manajemen SDM dalam Organisasi Public dan
Bisnis.Bandung: Alfabeta
Sugiyono. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Lampiran – lampiran:
Profil program
1.
Judul
Program “Be Te” (Be Trainner)
2.
Latar
belakang program
Program
“BE TE” (Be Trainer) adalah suatu Program pengembangan kualitas lembaga melalui
sumberdaya manusia yang berperan dalam program kursus bahasa inggris yaitu
seorang Trainer. Dalam mengembangkan kualitas pengajaran bahasa inggris
tentunya dibutuhkan seorang trainner yang mampu mengajarkan dan membimbing
peserta didik untuk mempermudah dalam mempelajari bahasa inggris.
Program “Be Te” dilakukan dengan
merekrut calon trainner yang berasal dari berbagai sekolah menengah akhir dan
sederajat di berbagai kota di jawa timur. Dari beberapa calon trainner tersebut
diberikan pelatihan selama kurang lebih 6 bulan dengan metode asrama.
3.
Tujuan
a.
Tujuan program ini
adalah untuk menambah jumlah trainner yang ada di LKP indocita foundation agar
dapat memperluas pelaksanaan program lembaga.
b.
Untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia dalam lembaga indocita foundation
c.
Memberikan kesempatan
para lulusan SMA untuk menjadi pengajar kursus dan pelatihan bahasab inggris.
4.
Materi
Materi
yang diberikan dalam program “Be Te” ini
selama 6 bulan antara lain yaitu materi tentang dasar-dasar bahasa inggris dan
materi tentang tehnik-tehnik pengajaran kursus bahasa inggris meliputi dinamika
kelas dan pengelolaan kelas.
5.
Narasumber
Narasumber
dari program “Be Te” adalah
a. trainner dari indocita
b. natif atau bule yang berasal dari amerika dan
negara-negara yang menjalin kerjasama dengan indocita foundation
c. Manajer
indocita yang juga sebagai pendiri LKP indocita foundation
6.
Jadwal
Program
“Be Te” biasanya dimulai awal tahun ajaran baru dan berakhir hingga pertengahan
tahun.
7.
Struktur
organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar