Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

EVALUASI ” BE TE” PROGRAM BAGI CALON TRAINNER DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) INDOCITA FOUNDATION SINGOSARI KOTA MALANG

DisusunOleh: Hari Sugiarto 

BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Evaluasi
Program “Be Te” (Be Trainner) adalah program rekrutment  calon trainner baru, harapanya adalah agar LKP Indocita memiliki kader-kader trainner baru yang mampu memberikan pelatihan kursus pada masyarakat ataupun pelajar yang membutuhkan, adapun persyaratan dari program ini adalah para lulusan SMA sederajat, untuk menambah profesionalisme trainner dalam peningkatan pendidikan. Dengan semakin berkembangnya LKP indocita tentunya disadari oleh bm.r avin nadir untuk menambah jumlah pengajar. Karena jangkauan pelaksanaan kegiatan indocita sudah merambah ke luar kota dan bahkan ke luar pulau. Maka program “Be Te” ini adalah program untuk menjaring para pengajar-pengajar yang akan di didik secara khusus dengan harapan dapat menjadi trainer yang profesional.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program maka perlu dilakukan evaluasi agar program yang dilakukan dapat diperbaiki di berhentijkan atau di kembangkan. metode evaluasi ada beberapa macam dan metode evaluasi ditentukan dari jenis program yang dilakukan, sepertihalnya program pelatihan bagi calon Trainner di Lembaga Kursus dan Pelatihan Indocita foundation, program untuk melatih para calon Trainner ini dinamakan “Be Te” Program atau Be Trainner, proram ini bertujuan untuk melatih para calon Trainner LKP indocita Foundation agar mampu menjadi pengajar bahasa inggris yang memiliki kemampuan yang memumpuni dalam bidang kerjanya.
Pengembangan sumber daya manusia ( Human Resources Development) menurut Noto Admojo (1998) dalam Nasution (2014) merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia, yaitu yang mencakup (perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Pengembangan SDM secara internal bertujuan untuk menangani berbagai macam masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya agar dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui pelatihan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi dalam adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. HRD memiliki  peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab :
1.     Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / preparation and selection
a.    Persiapan
b.    Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
c.    Seleksi tenaga kerja / Selection
2.     Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
3.     Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Pengembangan SDM secara ekternal  bertujuan untuk menangani berbagai macam masalah diluar lingup karyawan seperti lingkungan organisasi dan masyarakat sekitar. Program ini biasanya dikenal dengan CSR .
Melalui pengembangan SDM, departemen SDM, akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada rekrutmen SDM baru. Bila SDM dikembangkan secara tepat maka resiko persaingan ketidak pastian bisnis di masa depan bisa diantisipasi dengan baik. Pengembangan SDM merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi besar. Tantangan-tantangan ini mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis, dan perputaran tenaga kerja. Adapun tujuan pengembangan SDM  menurut Suwatno (2011:105) adalah untuk produktivitas kerja, efesiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral karyawan, karir, kepemimpinan, dan kompesensi

B.     Tujuan Evaluasi
Tujuan dari Evaluasi “be Te” Program yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan program Tujuan Evaluasi dalam buku Evaluasi Kurikulum karangan Hamid Hasan, adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
2.  Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
3.  Mengembangkan berbagai alternative pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum.
4. Memahami dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan pelaksanaan suatu kurikulum.

C.    Aspek-Aspek Yang di Evaluasi
1.      Proses dan Pengelolaan Pelaksanaan Program
2.      Peserta  “Be Te” Program
3.      Pengelola dan Narasumber “Be Te” Program






























BAB II
METODE EVALUASI

A.    Rancangan Evaluasi
1.      CIPP evaluation (DanielLStuffle)
Evaluasi berorientasi peningkatan Model Stuffle beam, DL (1971) Education evaluation and decision making. Stufflebeam,  DL (1971) Pendidikan evaluasi dan pengambilan keputusan.
2.      CIPP berorientasi perbaikan
a.       Context: lingkungan dimana program berlangsung (termasuk kondisi institusional, target populasi dan. kebutuhan, kesempatan dan masalah yang mendasari kebutuhan.
b.      Input: kemampuan sistem (internal dan eksterna sumberdaya, strategi dan prosedural ternatif desain)
c.        Process : pelaksanaan (identifikasi, memprediksi dan pemantauan untuk potensi masalah, merekam dan menilai acara acaradankegiatan)
d.      P roducts: menafsirkan nilai dan manfaat dari hasil (deskripsi dan penilaian dari hasil terkait tujuan dan konteks, masukan dan memproses informasi.
C ontext I nput P roses P roduct Evaluasi konteks: upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yg tdk terpenuhi, populasi dan sampel yg dilayani, tujuan proyek Evaluasi Input: evaluasi terhadap masukan yang mendorong penyelenggaraan program Evaluasi Proses: Siapa, bagaimana dan kapan evaluasi dilaksanakan (evaluasi terhadap proses pelaksanaan program) Evaluasi Product: Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program


B.     Polulasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi pada evaluasi ‘Be Te”  Program ini adalah para peserta program atau calon trainner LKP Indocita Foundation tersebut untuk mengetahui tingkat keberhasilan hasil dari proes pelatihan. Populasi selanjutnya yaitu dari narasumber dan pengelola program, apakah sudah sesuai dengan tujuan dan rencana pelaksanaan program
2.      Sampel
Sampel yang di pakai untuk melaksanakan evaluasi proses yaitu alat dan media dalam menyampaikan materi sudah sesuai ataukah belum.

C.    Teknik Pengumpulan Data
1.      Evaluasi harian (refleksi)
Evaluasi harian dilakukan pada setiap akhir kegiatan program. Evaluasi dilakukan pada peserta pelatihan untuk mengetahui pesan dan kesan selama kegiatan berlangsung pada hari tersebut. Selain peserta refleksi juga diberikan kepada panitia pelaksana program pelatihan agar dapatnya meminimalisir resiko kesalahan dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dalam hari selanjutnya.
2.      Evaluasi mingguan
Evaluasi mingguan ini dilakukan dengan cara mengulas kembali beberapa materi yang didapatkan selama 1 minggu.
3.      Evaluasi tengah semester
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta pelatihan dalam menguasai kemampuan bahasa inggris. Jika ada ketidaksesuaian capaian tujuan, maka perlu adanya sebuah keputusan untuk memperbaiki atau menhentikan dan atau mengembangkan program tersebut.
4.      Evaluasi akhir
Evaluasi akhir ini dilakukan dengan cara langsung praktik mengajar di depan peserta didik  LKP indocita foundation. Dengan evaluasi demikian maka evaluator akan dapat langsung mengamati dimana kekuranga yang perlu diperbaiki para calon trainner LKP indocita Foundation.

D.    Teknik Analisis Data
Didalam menentukan analisa data maka evaluator mempergunakan analisa deskriptif kualitatif analisis, yaitu memberikan suatu gambaran tentang kenyataan yang ada untuk selanjutnya dianalisa guna menemukan hasil yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan dijadikan landasan dalam menberikan saran-saran dan pendapat dari penulis. Menurut Ian Dey (Moleong 2006) mengatakan bahwa inti analisis terletak pada tiga proses yang berkaitan yaitu mendefinisikannya fenomena, mengklafikasikan dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul.
Dari data evaluasi yang terkumpul melalui teknik pengumpulan data selanjutnya di analisa dengan menggunakan teori yang berkaitan denga metode evaluasi yang  di pilih, sudah sesuaikah atau bertentangan dengan temuan yang ada di lapangan. Data evaluasi yang tekumpul di LKP Indocita Foundation di analisa dengan menggunakan metode evaluasi CIPP.

E.     Pengembangan Instrument
Instrumen yang dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan program yaitu dengan 2 instrumen yaitu instrumen test dan non test.
1.      Instrumen evaluasi test
Teknik penilaian adalah metode atau cara penilaian yang dapat digunakan guru untuk rnendapatkan informasi. Teknik penilaian yang memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan oleh guru, misalnya tes tertulis, lisan, perbuatan.
a.       Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. 
b.      Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
c.       Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja.
2.      Instrumen evaluasi non test
Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok. Metode dari intrumen evaluasi non tet ini adalah wawancara, observasi, angket.
a.       Teknik wawancara ini diperlukan pendidik untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan lebih lanjut  hal-hal yang kurang jelas informasinya. 
b.      Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan pendidik untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan observasi berlangsung
c.       Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar
pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu


Daftar rujukan

Suwatno, H.2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Public dan Bisnis.Bandung: Alfabeta
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2009.

























Lampiran – lampiran:

Profil program
1.      Judul
Program “Be Te” (Be Trainner)

2.      Latar belakang program
Program “BE TE” (Be Trainer) adalah suatu Program pengembangan kualitas lembaga melalui sumberdaya manusia yang berperan dalam program kursus bahasa inggris yaitu seorang Trainer. Dalam mengembangkan kualitas pengajaran bahasa inggris tentunya dibutuhkan seorang trainner yang mampu mengajarkan dan membimbing peserta didik untuk mempermudah dalam mempelajari bahasa inggris.
            Program “Be Te” dilakukan dengan merekrut calon trainner yang berasal dari berbagai sekolah menengah akhir dan sederajat di berbagai kota di jawa timur. Dari beberapa calon trainner tersebut diberikan pelatihan selama kurang lebih 6 bulan dengan metode asrama.
3.      Tujuan
a.       Tujuan program ini adalah untuk menambah jumlah trainner yang ada di LKP indocita foundation agar dapat memperluas pelaksanaan program lembaga.
b.      Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam lembaga indocita foundation
c.       Memberikan kesempatan para lulusan SMA untuk menjadi pengajar kursus dan pelatihan bahasab inggris.
4.      Materi
Materi yang diberikan dalam program “Be Te”  ini selama 6 bulan antara lain yaitu materi tentang dasar-dasar bahasa inggris dan materi tentang tehnik-tehnik pengajaran kursus bahasa inggris meliputi dinamika kelas dan pengelolaan kelas.

5.      Narasumber
Narasumber dari program “Be Te” adalah
a.        trainner dari indocita
b.       natif atau bule yang berasal dari amerika dan negara-negara yang menjalin kerjasama dengan indocita foundation
c.       Manajer indocita yang juga sebagai pendiri LKP indocita foundation
6.      Jadwal
Program “Be Te” biasanya dimulai awal tahun ajaran baru dan berakhir hingga pertengahan tahun.

7.      Struktur organisasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar