Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN KEJURUAN ANEKA KEJURUAN “MENJAHIT” DI UPT-PKBLKI SINGOSARI

   
Oleh    :
Ratna Dewi Y


Latar Belakang Evaluasi
Pendidikan luar sekolah yang merupakan bagian dari jalur pendidikan yang mempunyai program pendidikan, pendidikan luar sekolah diprioritaskan ke dalam beberapa program.  Program pendidikan luar sekolah dapat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki suatu tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksanaan kegiatan, proses kegiatan, waktu, fasilitas, alat – alat, biaya dan sumber – sumber pendukung lainnya. Secara lebih luas program pendidikan luar sekolah adalah kegiatan yang sistemik, yaitu kegiatan yang memiliki komponen, proses dan tujuan program.
Evaluasi program pendidikan luar sekolah dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan pada tujuan yang telah dirumuskan. Untuk mendapat hasil dari proses pendidikan baik itu berhasil ataupun tidak dalam pendidikan luar sekolah, tentu saja memerlukan evaluasi.evaluasi program. Evaluasi pada umumnya berarti kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaanya.
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan industri, salah satunya yaitu program pelatihan menjahit. Dalam pelaksanaan pelatihan menjahit ada beberapa masalah dan  hambatan yang dialami dalam pelatihan menjahit di BLKI diantaranya adalah minimnya narasumber atau instruktur dalam pelatihan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pembagian tugas yang jelas antara pejabat struktural dan pejabat fungsional.
Dari hambatan tersebut maka evaluasi program merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan. Hal ini ditujukan agar adanya suatu kebijakan atau keputusan dalam suatu program utamaya pada aspek narasumber atau instruktur. Selain itu perlunya diadakan evaluasi juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari suatu program yang dilakukan. Dengan adanya evaluasi program dapat diketahui manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program atau kegiatan pelatihan aneka kejuruan di UPT Pelatihan kerja Singosari, sehingga lebih efektif, lebih efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi pelatihan menjahit dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan atau program pelatihan dan pembelajaran pelatihan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
           
B.     Tujuan Evaluasi
Ada bebrapa tujuan dengan diadakannya evaluasi program pelatihan teknik bangunan antara lain:
a.       Untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman penyelenggaraan pelatihan yang telah ditetapkan.
b.      Untuk melaporkan hasil kegiatan pelatihan teknik bangunan, menyampaikan informasi yang dijadikan sebagai baham pengambilan keputusan atau kebijakan oleh pimpinan atau penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan dan perbaikan perencanaan kegiatan pelatihan berikutnya.
c.       Untuk memberikan masukan terhadap pengelolaan manajemen staff tenaga kerja dan instruktur atau narasumber.

C.    Aspek – Aspek yang di Evaluasi
Dalam evaluasi program pelatihan, ada beberapa aspek yang akan dilakukan evaluasi diantaranya yaitu :
a.       Proses Pembelajaran pembelajaran pelatihan yang mencakup penggunaan strategi pembelajaran. Strategi ini juga mencakup pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah pedagogi dan andragogi.
b.      Kurikulum, pendidik, tenaga kependidikan lainnya seperti pengelola dan staf serta sarana prasarana dan dana.
c.       Proses pelaksanaan pembelajaran seperti jadwal kegiatan, lama waktunya proses pembelajaran berlangsung.
d.      Keluaran pembelajaran yang mencakup perubahan perilaku peserta didik dan lulusan dalam ranah kognisi, afeksi dan psikomotorik (skills)
Dari bebepara aspek – aspek evaluasi diatas maka dengan melihat kondisi atau kesenjangan yang terjadi di UPT Pelatihan Kerja Singosari maka peneliti akan mengevaluasi program pelatihan pada aspek tenaga pendidik atau narasumber dalam pelatihan.
D.    Rancangan Evaluasi
Evaluasi program dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitataif atau gabungan keduanya. Dalam kegiatan evaluasi program pelatihan teknik bangunan ini maka pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang tidak berupa angka – angka melainkan dengan menggunaka kata – kata dan kalimat yang menggambarkan kenyataan atau informasi sebagaimana adanya dilapangan.
            Menurut Campbell (1963), Anderson and Ball (1978), Knox (1980), Babbie (1986), Fowles (1984), McTaggart (1993), dan Cresswell (1994), ada beberapa metode – metode evaluasi program yang dapat digunakan dalam evaluasi program pendidikan luar sekolah salah satunya yaitu metode survey. Peneliti akan membuat rancangan penelitiannya dengan metode ini. Metode survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara sistematis, factual dan akurat terhadap fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah tertentu.
            Metode survei digunakan dalam evaluasi program dengan maksud menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan dan menerangkan aspek – aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi, mengumpulkan data dan menggambarkan data, metode ini berguna untuk mengungkap situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif.
            Tujuan survei, menurut Issac dan Michael (1972), adalah pertama, untuk mengumpulkan rincian informasi factual dan untuk menggambarkan fenomena yang ada. Kedua, untuk mengidentifikasi permasalahan atau memunculkan kondisi yang ada dan kegiatan yang sedang berlangsung. Ketiga, untuk membandingkan fenomena. Keempat, untuk mengetahui apa yang dikerjakan pihak lain terhadap masalah atau situasi yang bersamaan dan manfaat yang diperoleh dari pengalaman mereka untuk kepentingan penyusunan rencana yang akan datang. Selain itu metode survei juga bertujuan untuk mencari data factual dan rinci tentang berbagai gejala yang ada secara menyeluruh.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data – data dari pelatihan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara (interview). Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide).

F.     Teknik Analisis Data
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan industri. Ada enam program kejuruan yang ada di BLKI, diantaranya adalah kejuruan otomotif, kejuruan teknologi mekanik, kejuruan listrik, kejuruan building technique, kejuruan tata niaga dan aneka kejuruan, dari enam kejuruan tersebut masih ada sub kejuruan yang terdapat pada program kejuruan. Pelatih atau narasumber pada pelatihan program di BLKI harus mempunyai latar belakang pendidikan minimal pendidikan sarjana sesuai dengan kejuruan yang akan dipegang. Pada umumnya narasumber atau instruktur dari pelathian program di BLKI harus aktif mengikuti diklat, workshop pelatihan, TOT (Training Of Trainers).














Daftar Rujukan
Sudjana Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Djauzi, Moedzakir. 2010. Desain dan Model Penelitian Kualitatif. Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.


























LAMPIRAN-LAMPIRAN

Profil Program Pelatihan Kejuruan Aneka Kejuruan ”Menjahit”
Di UPT-PK BLKI Singosari

A.    Latar Belakang

UPT Pelatihan Kerja Singosari - Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun  2000  tentang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur dan Keputusan  Gubernur  Nomer 42 Tahun 2001 tentang Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis.
Untuk memenuhi tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Peningkatan Revitalisasi dan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja (MTU) kejuruan Menjahit di Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang tahun 2014dan mendorong profesionalitas serta menjamin keterbukaan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, maka disusunlah laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan.

B.     Maksud dan Tujuan
                    Maksud dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Peningkatan Revitalisasi dan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja (MTU) kejuruan Menjahit di Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan tenaga kerja yang terampil, disiplin, kompeten dan produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja maupun usaha mandiri di wilayah Malang Raya dan Jawa Timur Umumnya
                    Tujuan dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Peningkatan Revitalisasi dan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja (MTU) kejuruan Menjahit di Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, yaitu memberikan keterampilan kejuruanMenjahit, sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja diwilayah Malang Raya dan juga diutamakan bisa membuka usaha mandiri.


C.    Materi
Materi yang diberikan pada pelatihan menjahit ini adalah:
1.      Mengukur pakaian
2.      Menggambar pola
3.      Memotong bahan
4.      Menjahit
5.      Mengoperasikan mesin jahit
6.      Memahami sifat-sifat bahan
7.      Menggambar motif dan membuat bordiran

D.    Peserta/Client
Sasaran dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Peningkatan Revitalisasi dan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja (MTU) kejuruan Menjahit di Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, adalah pencapaian pelaksanaan kegiatan pelatihan sesuai dengan kegiatannya sebagaimana yang tercantum dalam DPA Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan pada UPT Pelatihan Kerja Singosari serta permasalahan-permasalahan yang timbul sekaligus upaya-upaya untuk mengatasinya, dan juga untuk menjawab atau mengurangi masalah ketenagakerjaan di wilayah Jawa Timur khususnya pengangguran.
Peserta pelatihan MTU kejuruan Menjahit, adalah warga Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, sebanyak 16 orang.
Persyaratan peserta yang akan mengikuti program ini adalah:
1.      Warga Negara Indonesia Pria/Wanita usia minimal 16 tahun maksimal 25 tahun
2.      Pendidikan terakir minimal SMK tata busana.
3.      Sehat jasmani dan rohani
4.      Tidak terlibat didalam organisasi terlarang, tidak sedang tersangkut tindakan kriminal dan dinyatakan bebas pengguanaan, serta dibuktikan dengan SKCK dari Kepolisian RI
5.      Tidak punya tato atau tindik
6.      Bersedia mengikuti program pelatihan sampai selesai dengan mematuhi peraturan yang ada.
7.      Bersedia terikat pada perjanjian kerja ikatan dinas
8.      Bersedia tinggal di asrama selama proses pelatihan
9.      Mendapatkan persetujuan terttulis dan orang tua dengan surat pernyataan diatas materi Rp6000

E.     Narasumber
Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan Kerja Singosari
                 Persyaratan instruktur pembimbing:
1.      Pendidikan minimal S1 Jurusan otomotif
2.      Sehat jasmani dan rohanisebagai instruktur atau dosen pembimbing
3.      Mempunyai kompetensi pada bidang pekerjaan attau mata latihan yang relevan
4.      Mempunyai semangat profesional, loyalitas dan dedikasi untuk melatih atau membimbing peserta sampai kompeten.
5.      Memiliki surat perintah resmi dan Kepala UPT Pelatihan Kerja (BLK)

F.     Jadwal
Jadwal pelaksanaan program pelatihan menjahit ini dilakukan:
1.      selama 2 bulan, yang dilakukan pada hari senin sampai jumat.
2.      Waktu pelatihan 320 jam latihan
                                                   
G.    Struktur Organisasi
Susunan Organisasi UPT Pelatihan Kerja terdiri atas
a.    Kepala UPT
b.   Sub Bagian Tata Usaha
c.    Seksi Pelatihan dan Sertifikasi
d.   Seksi Pengembangan dan Pemasaran

Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.

1. Kepala UPT Pelatihan Kerja mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan kerja, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
2.   Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a.       Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b.      Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
c.       Melaksanakan pengelolaan administrasi perbekalan.
d.      Melaksanakan pelayanan masyarakat.
e.       Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kehumasan dan  kearsipan.
f.       Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  1. Seksi Pelatihan dan Sertifikasi mempunyai tugas :

a.       Menyusun rencana dan melaksanakan program pelatihan dan uji keterampilan.
b.      Menyusun perencanaan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program pelatihan dan uji keterampilan.
c.       Menyiapkan bahan pelajaran, alat bantu pelatihan dan tenaga pengajar / Instruktur pelatihan.
d.      Melaksanakan administrasi pelatihan, yang berhubungan dengan persiapan penyelenggaraan pelatihan uji keterampilan.
e.       Melaksanakan pelatihan dan uji keterampilan.
f.       Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan.
g.      Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan secara berkala.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  1. Seksi Pengembangan dan Pemasaran mempunyai tugas :

a.       Menyusun rencana pengembangan dan pemasaran bidang pelatihan.
b.      Menyusun pengembangan program, sistem, metode, program dan kebutuhan sarana dan prasarana sebagai penunjang pengembangan program kegiatan dan uji keterampilan.
c.       Menyusun usulan rencana kebutuhan dan kualifikasi tenaga pengajar / Instruktur pelatihan dalam rangka pengembangan program pelatihan.
d.      Menjalin kerja sama dengan Instansi terkait dan mempromosikan program pelatihan.
e.       Mengidentifikasi rencana penempatan lulusan.
f.       Menempatkan lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
g.      Memberikan layanan informasi dan konsultasi pelatihan serta layanan konsultasi uji keterampilan.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.




















LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Pelaksanaan Kegiatan
            Pelaksanaan Program pelatihan aneka kejuruan “Menjahit” ini dilakukan dengan jadwal pelatihan yang tetap yaitu dilakukan selama 2 bulan  yang dilaksanakan pada hari senin sampai jumat dengan akumulasi waktu 320 jam latihan. Berikut ini merupakan laporan kegiatan yang dilakukan UPT-PK BLKI Singosar padai tahun ini.

A.    Tempat
Pelaksanaan Penyelenggaran Pelatihan Program Pelatihan Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Peningkatan Revitalisasi dan Kualitas Lembaga Pelatihan Kerja (MTU) kejuruan Menjahit di Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang

B.     Waktu
Pelaksanaan pada tanggal 18 Maret 2014 s/d 19 Mei 2014

C.     Peserta
Peserta pelatihan MTU kejuruan Menjahit, adalah warga Desa Tumpang, Kec. Tumpang, Kab. Malang, sebanyak 16 orang

D.    Tenaga Pelatih / Instruktur
Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan Kerja Singosari

E.     Hasil Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan diharapkan mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidangnya Menjahit dan semua dinyatakan lulus/kompeten 100%, sedangkan hasil selama pelatihan adalah :
1.    Peraga Setik, Sanbungan, Saku-saku, Kerah
Seplit dan Manset                                           16  buah
2.    Celana Olah raga                                                    16  buah
3.    Kemeja Pendek                                                      16  buah
4.    Kemeja Panjang                                                      16  buah
5.    Celana Panjang                                                       16  buah
6.    Rok Bawah                                                             16  buah
7.    Blouse                                                                     16  buah
                Kebaya Berfuring                                                                             16  buah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar