Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari

Oleh: Muhammad Rif’an Zawawi

A.    Latar Belakang Evaluasi
Program pendidikan luar sekolah daat diartikan sebagai kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, pelaksana kegiatan, proses kegiatan waktu, fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber-sumber pendukung lainnya.
Evaluasi program dilakukan terhadap komponen, proses, dan tujuan program, serta terhadap fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan. Pembinaan, penilaian, dan pengembangan dalam manajemen progam pendidikan luar sekolah. Evaluasi program harus dan dapat diselenggarakan secara terus menerus, berkala, dan atau sewaktu – waktu. Evaluasi merupakan kegiatan yang bermaksud untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan.
UPT Pelatihan Kerja Singosari adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri.UPT Pelatihan Kerja ini mempunyai tugas melakasanakan kegiatan peltihan ketrampilna, pengembangan teknologi, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat.
UPT PK Singosari mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan industri, terdapat enam kejuruan di UPT PK Singosari dan setiap kejuruan masih terdapat sub kejuruan didalamnya. Salah satu dari program pelatihan ini yaitu dari bidang dikejuaran Otomotive, dan sub kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel). Ada beberapa hambatan yang dialami dalam pelatihan program kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT PK ini diantaranya adalah minimnya narasumber atau instruktur dalam pelatihan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pembagian tugas yang jelas antara pejabat struktural dan pejabat fungsional. Selain itu persyaratan untuk menjadi seorang instruktur sangat sulit.
Untuk itu diperlukan evaluasi program sebagai pengarah program dan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ada dalam program yang diselenggarakan. Hal ini ditujukan agar adanya suatu kebijakan atau keputusan dalam suatu program utamaya pada aspek narasumber atau instruktur. Selain itu perlunya diadakan evaluasi juga dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari suatu program yang dilakukan. Dengan adanya evaluasi program dapat diketahui manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program atau kegiatan pelatihan teknik otomotive di UPT Pelatihan kerja Singosari, sehingga lebih efektif, lebih efisien dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi pelatihan teknik bangunan dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan atau program pelatihan dan pembelajaran pelatihan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
           
B.     Tujuan Evaluasi
Ada bebrapa tujuan dengan diadakannya evaluasi program pelatihanKejuruan Otomotive “Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel)”antara lain:
a.       Untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman penyelenggaraan pelatihan yang telah ditetapkan.
b.      Untuk melaporkan hasil kegiatan pelatihan teknik bangunan, menyampaikan informasi yang dijadikan sebagai baham pengambilan keputusan atau kebijakan oleh pimpinan atau penanggung jawab kegiatan, pertanggungjawaban, pengawasan dan perbaikan perencanaan kegiatan pelatihan berikutnya.
c.       Untuk memberikan masukan terhadap pengelolaan manajemen staff tenaga kerja dan instruktur atau narasumber.

C.    Aspek – Aspek yang di Evaluasi
Dalam evaluasi program pelatihan, ada beberapa aspek yang akan dilakukan evaluasi diantaranya yaitu :
a.       Proses pembelajaran pelatihan yang mencakup penggunaan strategi pembelajaran. Strategi ini juga mencakup pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah pedagogi dan andragogi.
b.      Kurikulum, pendidik, tenaga kependidikan lainnya seperti pengelola dan staf serta sarana prasarana dan dana.
c.       Proses pelaksanaan pembelajaran seperti jadwal kegiatan, lama waktunya proses pembelajaran berlangsung.
d.      Keluaran pembelajaran yang mencakup perubahan perilaku peserta didik dan lulusan dalam ranah kognisi, afeksi dan psikomotorik (skills)
Dari bebepara aspek – aspek evaluasi diatas maka dengan melihat kondisi atau kesenjangan yang terjadi di UPT Pelatihan Kerja Singosari maka peneliti akan mengevaluasi program pelatihan pada aspek tenaga pendidik atau narasumber dalam pelatihan.

D.    Rancangan Evaluasi
Evaluasi program dapat menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitataif atau gabungan keduanya. Dalam kegiatan evaluasi program pelatihan teknik bangunan ini maka pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitataif adalah pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang tidak berupa angka – angka melainkan dengan menggunaka kata – kata dan kalimat yang menggambarkan kenyataan atau informasi sebagaimana adanya dilapangan.
                        Metode survei digunakan dalam evaluasi program dengan maksud menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan dan menerangkan aspek – aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi, mengumpulkan data dan menggambarkan data, metode ini berguna untuk mengungkap situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif. Menurut Campbell (1963), Anderson and Ball (1978), Knox (1980), Babbie (1986), Fowles (1984), McTaggart (1993), dan Cresswell (1994), ada beberapa metode – metode evaluasi program yang dapat digunakan dalam evaluasi program pendidikan luar sekolah salah satunya yaitu metode survey. Peneliti akan membuat rancangan penelitiannya dengan metode ini. Metode survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara sistematis, factual dan akurat terhadap fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah tertentu.
                        Tujuan survei, menurut Issac dan Michael (1972), adalah pertama, untuk mengumpulkan rincian informasi factual dan untuk menggambarkan fenomena yang ada. Kedua, untuk mengidentifikasi permasalahan atau memunculkan kondisi yang ada dan kegiatan yang sedang berlangsung. Ketiga, untuk membandingkan fenomena. Keempat, untuk mengetahui apa yang dikerjakan pihak lain terhadap masalah atau situasi yang bersamaan dan manfaat yang diperoleh dari pengalaman mereka untuk kepentingan penyusunan rencana yang akan datang. Selain itu metode survei juga bertujuan untuk mencari data factual dan rinci tentang berbagai gejala yang ada secara menyeluruh.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mencari data – data dari pelatihan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara (interview) dan observasi. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara dilakukan oleh penanya dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide). Observasi dilakukan dengan mengamati setiap proses kegiatan yang ada dan melihata data-data yang terkait dengan program pelatihan tersebut.

F.     Teknik Analisis Data
Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas yang melaksanakan tugas operasional di bidang latihan kerja industri. Balai Latihan Kerja Industri mempunyai berbagai macam program di bidang kejuruan dan industri. Ada enam program kejuruan yang ada di BLKI, diantaranya adalah kejuruan otomotif, kejuruan teknologi mekanik, kejuruan listrik, kejuruan building technique, kejuruan tata niaga dan aneka kejuruan, dari enam kejuruan tersebut masih ada sub kejuruan yang terdapat pada program kejuruan. Pelatih atau narasumber pada pelatihan program di BLKI harus mempunyai latar belakang pendidikan minimal pendidikan sarjana sesuai dengan kejuruan yang akan dipegang. Pada umumnya narasumber atau instruktur dari pelathian program di BLKI harus aktif mengikuti diklat, workshop pelatihan, TOT (Training Of Trainers).



Daftar Rujukan

Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moedzakir, Djauzi. 2010. Desain Dan Model Penelitian Kualitatif (Biografi, Fenomenologi, Teori Grounded, Etnografi, dan Studi Kasus). Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang




















Lampiran
Profil Program
Judul : Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari
A.    Latar Belakang
UPT Pelatihan Kerja Singosari - Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 35 Tahun  2000  tentang Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur dan Keputusan  Gubernur  Nomer 42 Tahun 2001 tentang Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis.
Untuk memenuhi tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari tahun 2014 dan mendorong profesionalitas serta menjamin keterbukaan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, maka disusunlah laporan pelaksanaan kegiatan.
B.     Maksud dan Tujuan
                    Maksud dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan tenaga kerja yang terampil, disiplin, kompeten dan produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja maupun usaha mandiri di wilayah Malang Raya dan Jawa Timur Umumnya
                    Tujuan dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari, yaitu memberikan keterampilan kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel), sehingga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kerja diwilayah Malang Raya dan juga diutamakan bisa membuka usaha mandiri.
C.    Materi
a.       Membongkar, Memasang, dan MenyetelMesin diesel
b.      Melakukan Engine tune Up
c.       Memasang dan Menyetel Kelistrikan
d.      Menganalisa Gangguan dan Kerusakan

D.    Peserta/Client
Sasaran dari pelaksanaan Pelatihan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) di UPT Pelatihan Kerja Singosari, adalah pencapaian pelaksanaan kegiatan pelatihan sesuai dengan kegiatannya sebagaimana yang tercantum dalam DIPA Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan pada UPT Pelatihan Kerja Singosari serta permasalahan-permasalahan yang timbul sekaligus upaya-upaya untuk mengatasinya, dan juga untuk menjawab atau mengurangi masalah ketenagakerjaan di wilayah Jawa Timur khususnya pengangguran.
Peserta pelatihan Berbasis Kompetensi kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel), sebanyak 16 orang dengan persyaratan sebagai berikut : Warga negara Indonesia pria/wanita usia minimal 18ntahun maksimal 25 tahun, Pendidikan terakhir minimal SMK/SMA sederajat, Sehat jasmani rohani dan tidak buta warna dibuktikan dengan surat keterangan dokter/puskesmas, tidak punya tato/bekas tato, dan tindik/bekas tindik, Bersedia tinggal di asrama selama mengikuti proses elatihan selama 180 jam latih (4 minggu), Mendapatkan persetujuan tertulis dari Orang tua/ wali/keluarga dengan surat pernyataan diatas materai Rp. 6000.

E.     Narasumber
     Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan Kerja Singosari yang memenuhi persyratan sebagai berikut : Pendidikan minimal S1 otomotif, sehat jasmani dan rohani sebagai instruktur/dosen pembimbing mempunyai kompetensi pada bidang pekerjaan/mata latihan yang relevan, mempunyai semangat, profesional,loyalitas dan dedikasi untuk melatih/membimbing eserta sampai kompeten, memiliki surat perintah resmi dari kepala UPT Pelatihan Kerja (BLK) singosari.



F.     Jadwal
     Pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam waktu 240 jam dibagi menjadi 2 jam pelatihan, 60 jam untuk pengetahuan dan 140 jam keterampilan. Setiap harinya peserta akan menempuh tiap hari selama 6 jam ang dilaksanakan pada hari senin-jum’at.

G.    Struktur Organisasi
Susunan Organisasi UPT Pelatihan Kerja terdiri atas
a.       Kepala UPT
b.      Sub Bagian Tata Usaha
c.       Seksi Pelatihan dan Sertifikasi
d.      Seksi Pengembangan dan Pemasaran
Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
1.  Kepala UPT Pelatihan Kerja mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan kerja, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
2.   Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a.       Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
b.      Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
c.       Melaksanakan pengelolaan administrasi perbekalan.
d.      Melaksanakan pelayanan masyarakat.
e.       Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kehumasan dan  kearsipan.
f.       Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

  1. Seksi Pelatihan dan Sertifikasi mempunyai tugas :
a.       Menyusun rencana dan melaksanakan program pelatihan dan uji keterampilan.
b.      Menyusun perencanaan kebutuhan perangkat keras dan lunak untuk program pelatihan dan uji keterampilan.
c.       Menyiapkan bahan pelajaran, alat bantu pelatihan dan tenaga pengajar / Instruktur pelatihan.
d.      Melaksanakan administrasi pelatihan, yang berhubungan dengan persiapan penyelenggaraan pelatihan uji keterampilan.
e.       Melaksanakan pelatihan dan uji keterampilan.
f.       Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan.
g.      Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan uji keterampilan secara berkala.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
  1. Seksi Pengembangan dan Pemasaran mempunyai tugas :
a.       Menyusun rencana pengembangan dan pemasaran bidang pelatihan.
b.      Menyusun pengembangan program, sistem, metode, program dan kebutuhan sarana dan prasarana sebagai penunjang pengembangan program kegiatan dan uji keterampilan.
c.       Menyusun usulan rencana kebutuhan dan kualifikasi tenaga pengajar / Instruktur pelatihan dalam rangka pengembangan program pelatihan.
d.      Menjalin kerja sama dengan Instansi terkait dan mempromosikan program pelatihan.
e.       Mengidentifikasi rencana penempatan lulusan.
f.       Menempatkan lulusan sesuai dengan rencana dan kebutuhan.
g.      Memberikan layanan informasi dan konsultasi pelatihan serta layanan konsultasi uji keterampilan.
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.









Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) ini selalu berbeda disetiap pelaksanaannya. Secara continue pelatihan ini dilakukan dengan jadwal pelatihan yang tetap yaitu : 1) Dilakukan selama 6 bulan dengan akumulasi waktu 960jam latihan, dan atau, 2) Dilakukan selama 3 bulan dengan akumulasi waktu 480jam latihan. Namun pada pelaksanaannya dilakukan diwaktu berdeba setiap tahunnya. Dibawah merupakan laporan kegitan yang dilakukan UPT-PK BLKI Singosari pada tahun ini.
A.    Tempat
Pelaksanaan Penyelenggaran Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel) ini dilaksanakan di UPT Pelatihan Kerja Singosari. Untuk penyelenggraan praktek, pelaksanaan yang dilakukan oleh peserta pelatihan dapat dilaksanaan di bengkel otomotive.
B.    Waktu
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakasanakan pada tanggal 14 April 2014 s/d 14Mei 2014
C.    Peserta
Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (APBN-PNBP) kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (Mobil Diesel), sebanyak 16 orang. Dengan persyaratan Peserta yang akan mengikuti program ini adalah :
1.      Warga Negara Indonesia Pria / Wanita usia minimal 16 tahun maksimal 25 tahun
2.      Pendidikan terakhir minimal SMK Teknik Otomotive
3.      Sehat jasmani dan  rohani, dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
4.      Tidak terlibat didalam organisasi terlarang, tidak sedang tersangkut tindakan kriminal dan dinyatakan bebas penggunaan, serta dibuktikan dengan SKCK dari Kepolisian RI
5.      Tidak punya tato atau tindik
6.      Bersedia mengikuti program pelatihan sampai selesai dengan mematuhi peraturan yang ada
7.      Bersedia terikat pada perjanjian kerja ikatan Dinas
8.      Bersedia tinggal di asrama selama proses pelatihan
9.      Mendapatkan persetujuan tertulis dari orangtua dengan surat pernyataan diatas materai Rp6000

D.    Tenaga Pelatih / Instruktur
Tenaga Pelatih/Instruktur adalah instruktur UPT Pelatihan Kerja Singosari. Dengan persyaratan instruktur pembimbing sebagai berikut:
1.      Pendidikan minimal S1 Jurusan otomotif
2.      Sehat jasmani dan rohani sebagai instruktur atau dosen pembimbing
3.      Mempunyai kompetensi pada bidang pekerjaan atau mata latihan yang relevan
4.      Mempunyai semangat, professional, loyalitas dan dedikasi untuk melatih atau membimbing pesrta sampai kompeten
5.      Memiliki surat perintah resmi dari Kepala UPT Pelatihan Kerja (BLK) Singosari

E.     Hasil Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan pelatihan diharapkan mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidangnya Teknik Sepeda Motor dan semua dinyatakan lulus/kompeten 100%. Atau dengan mampu menguasai materi yang diberikan dalam pelatihan otomitif Sepeda Motor ini dalah diantaranya mengenai :
1.      Membongkar, Memasang, dan MenyetelMesin diesel
2.      Melakukan Engine tune Up
3.      Memasang dan Menyetel Kelistrikan
4.      Menganalisa Gangguan dan Kerusakan



Dalam evaluasi program pelatihan, ada beberapa aspek yang akan dilakukan evaluasi diantaranya yaitu :
e.       Proses pembelajaran pelatihan yang mencakup penggunaan strategi pembelajaran. Strategi ini juga mencakup pendekatan, metode, teknik dan media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran adalah pedagogi dan andragogi.
f.       Kurikulum, pendidik, tenaga kependidikan lainnya seperti pengelola dan staf serta sarana prasarana dan dana.
g.      Proses pelaksanaan pembelajaran seperti jadwal kegiatan, lama waktunya proses pembelajaran berlangsung.
h.      Keluaran pembelajaran yang mencakup perubahan perilaku peserta didik dan lulusan dalam ranah kognisi, afeksi dan psikomotorik (skills)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar