Wellcome

Wellcome

Rabu, 03 Desember 2014

LAPORAN HASIL EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Oleh

Wiwin Januaris

A.   Latar Belakang Evaluasi
Perguruan tinggi adalah lembaga dengan tingkatan tertinggi. Setiap perguruan tinggi harus berprinsip pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah 1.Pendidikan dan Pengajaran  2.Penelitian dan Pengembangan dan 3.Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga aspek tersebut sangat penting untuk diperhatikan  Kaitannya dengan poin nomor 1 yakni bahwa perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran yaitu bahwa pendidikan dan pengajaran memiliki peran penting adalam pembelajaran. Undang-undang tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pendidikan  adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya. Masyarakat, bangsa dan Negara. Dari pengertian pendidikan diatas maka proses pembelajaran yang ada di perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk menciptakan bibit-bibit unggul dari suatu perguruan tinggi yang akan mampu membawa bangsa yang lebih maju. Lulusan-lulusan yang lebih berkualitas dari perguruan tinggi akan menjadi penerus bangsa yang membawa Indonesia ke arah yang lebih maju. Sesuai dengan pembukaan UUD 45 yang berbunyi  “mencerdaskan kehidupan bangsa” maka pendidikan dan pengajaran harus menjadi pokok dan sumber utama dalam mencapai tujuan dari perguruan tinggi.
Universitas Negeri Malang (UM) adalah kampus pendidikan. Sebagai universitas yanag memiliki jargon “The Learning University”,UM sangat mengutamakan pendidikan dan pengajaran. Tidak hanya yang berkutat pada pendidikan formal namun juga ninformal informal salah satunya yakni keberadaan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Ada banyak macam UKM, ada yang bergerak dalam bidang seni suara, teater,seni rupa,retorika,dll. UKM Sanggar Minat atau yang boasa disebut SAMIN adalah salahsatu UKM yang ada di Universitas Negeri Malang. UKM ini bergerak dalam hal pengembangan bakat minat mahasiswa UM terutama dalam bidang seni desain dan kerajinan. Tentu saja tak ada gading yang tak retak, dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi maka banyak pula kendala yang dihadapi entah internal maupun eksternal organisasi. Apalagi dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis memperoleh beberapa informasi mengenai beberapa kelemahan dari UKM Sanggar Minat dalam hal manajemen organisasi. Maka dari itu perlu adanya evaluasi untuk mengkaji, menilai dan menelaah untuk bisa dijadikan bahan masukan mengambil tindakan demi terciptanya manajemen yang baik di UKM Sanggar Minat Universitas Negeri Malang.

B.   Tujuan Evaluasi
1.      Untuk menggali informasi, mengkaji, menilai dan menelaah keefektifan dan efisisensi program pelatihan di UKM SAMIN UM
2.      Sebagai bahan referensi/masukan mengambil tindakan perbaikan manajemen pelatihan yang lebih baik di UKM SAMIN UM

C.   Aspek-aspek yang di Evaluasi
1.      Tujuan kegiatan
2.      Materi Pelatihan
3.      Peserta Pelatihan
4.      Narasumber/ instruktur
5.      Jadwal Pelatihan
6.      Struktur Organisasi

D.   Metode
1.      Rancangan Evaluasi
Metode yang digunakan dalam evaluasi program di UKM Sanggar Minat ini menggunakan metode survei yang bertujuan menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan, dan menerangkan aspek-aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi, mengumpulkan dan mengumpulkan dan menggambarkan data, metode ini berguna untuk mengungkap situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif. Metode ini tidak mengharuskan untuk selalu mencari atau menjelaskan hubungan-hubungan, mentes hipotesis, membuat prediksi atau mencari makna dan implikasi. Survei mungkin menjadi metode yang terbaik bagi pakar ilmu-ilmu sosial yang berminat dalam pengumpulan data secara langsung untuk menggambarkan populasi yang besar jumlahnya.Metode survei, dapat menjadi bagian dari metode deskriptif, dan digunakan dalam evaluasi dengan mengumpulkan data dari sampel dengan menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu angket dan/atau wawancara, sehingga hasil pengolahan data dapat mewakilii populasi yang relatif  besar jumlahnya. 

2.      Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan adalah anggota UKM Sanggar Minat yang masih aktif yaitu sekitar 30 orang.

3.      Teknik Pengumpulan Data
Karateristik metode survei adalah. (1) data dapat dikumpulkan dari seluruh populassi atau dari sampel dalam populasi tersebut, (2) pengumpulan data terhadap fakta yang sama, (3) penggunaan data hasil survei dibatasi oleh ruang dan waktu dalam memecahkan masalah yang situasionaal, (4) data yang dikumpulkan pada umumnya kuantitatif.Dalam penyusunan dan analisis data, teknik-teknik yang akan digunakan dalam survei, evaluator akan menerapkan petunjuk teknis yang tepat untuk setiap teknik. Petunjuk teknis tersebut berkaitan dengan penyusunan bahan dan pelaksanaan kegiatan wawancara, penyusunan kuisioner, pembuatan skala, pedoman observasi, analisis isi, kajian data, penggunaan teknik interview, kuisioner, atau skala dan sebagainya. Petunjuk tentang penyusunan dan penggunaan instrumen evaluasi mencakup pula pengujian kesesuaian antara tingkatan tugas dengan tingkatan kemampuan perorangan atau kelompok sasaran yang dievaluasi yakni anggota pelatihan UKM Sanggar Minat. Untuk mengetahui penerimaan pesan dari pihak yang mewawancarai oleh pihak yang diwawancarai, evaluator akan lebih bijaksana apabila menggunakan pewawancara yang memiliki kesamaan latar belakang dengan pihak yang diwawancarai sperti etnis, jenis kelamin, dan budaya. Kesamaan latar belakang tersebut berguna untuk menghindari dampak dari pertanyaan yang dipandang peka oleh pihak yang diwawancarai, pertanyaan yang dianggap kurang relevan dengan tujuan survei, jawaban yang dipandang kurang lengkap, dan biaya yang berlebihan untuk pengumpulan data. Dalam kegiatan observasi, pengujian alat pengumpulan data sering digunakan untuk mengkondisikan agar observasi dapat dilakukan secara sistematis, dalam suasana yang sebenarnya sedang terjadi, dan sasaran yang diamati tidak merasa terpengaruhi oleh pengamat.

4.      Teknik Analisis Data
Evaluator akan memahami tujuan evaluasi program terlebih dahulu untuk memudahkan dalam menyusun data dan memfokuskan analisis. Lalu membuat salinan data dan simpan master salinannya. Evaluator akan menggunakan salinan tersebut untukkemudian dilakukan penyortiran data, tabuasi data, atau untuk membuat skala dan rangking. Hal mendasar dalam menganalisis data kualitatif yaitu bahwa evaluator harus membaca semua data secara saksama,menyusun semua komentar pada kategori yang sejenis.misalnya, minat, perhatian, saran, kekuatan/kelemahan, output, indikator, dampak, dan lain sebagainya. Selanjutnya memberi nama kategori tersebut. Misalnya,  minat, perhatian, saran, dan seeterunya, dan evaluator akan berusaha untuk mengenali pola, danhubungan kausal dari pola tersebut.
Dalam analisis data ini evaluator akan mengolah data yang ada dalam kuisioner yang telah dibagikan pada sasaran dan juga menganalisi hasil wawancara dan observasi. Setelah itu evaluator akan mengelompokkan berdasarkan kategori dengan perbedaan yang mencolok atas jawaban dari responden.Dari pengelompokan data tersebut maka dapat dilihat berbagai macam permasalahan yang ada dan evaluator akan menganalisis untuk menemukan problem solvingyang bisa dijadikan bahan masukan bagi program pelatihan UKM Sanggar Minat



5.      Pengembangan Instrumen
Dalam hal ini evaluator akan membuat pedoman wawancara dan observasi serta menyusun pertanyaan dalam angket/kuisioner yang berisi apa saja yang ingin diketahui oleh evaluator untuk keperluan evaluasi program.

Perlu diketahui apabila dibandingkan dengan metode-metode lain, surveii menurut Babbie (1986), memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan survei adalah pertama, kegunaannya untuk menggambarkan karateristik populasi yang besar jumlahnya. Pemilihan sampel secara hati-hati yang kemudian diikuti dengan penggunaan angket yang terstandar akan memungkinkan para evaluator untuk memperoleh kejelasan tentang suatu populasi yang besar seperti kelompok belajar disuatu daerah kota, kabupaten, propinsi dan di tingkat nasional. Kedua,metode luwes penggunaannya. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan suatu topik, misalnya kebutuhan belajar mahasiswa yang ingin menggeluti dunia seni desain dan kerajinan, akan memungkinkan bagi evaluator untuk menganalisis data yang luwes. Ketiga,  kuisioner yang telah dibakukan pada umumnya memiliki kekuatan penting terhadap pengukuran data atau informasi. Evaluator terikat untuk menggunakan kuesioner dalam menggali informassi dari responden, singkatnya, kekuatan metode survei mencakup keluasan informasi, fleksibilitas dalam menganalisis data, dan pembakuan kuesioner.
         Selain memiliki berbagai kekuatan, metode survei mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, syarat standardisasi instrumen sering menimbulkan kekakuan dalam penggunaan instrumen tersebut. Kedua, survei seolah-olah mensyaratkan bahwa rancangan studi  tidak harus berubah selama metode ini sedang digunakan. Evaluator seakan tidak menyadari kemungkinan adanya variabel-variabel baru yang penting dan ia tidak dapat berbuat apa-apa terhaddap variabel yang penting itu. Survei tidak dapat mengukur kegiatan sosial, ia hanya dapat menghimpun berbagai laporan pribadi tentang kegiatan masa lalu yang teringat, atau tentang kegiatan masa datang yang akan dilakukan atau kegiatan hipotesis. Ketiga, survei pada umumnya lemah pada validitas walaupun memiliki kekuatan dalam reliabilitas.

A.       Judul Program : Pelatihan Seni Desain dan Kerajinan di UKM SAMIN UM (SANGGAR MINAT UNIVERSITAS NEGERI MALANG)

B.        Latar Belakang Program
Seni desain dan kerajinan bukan halasing lagi bagi pecintanya. Banyak diantara kita yang melirik dunia seni desain dan kerajinan sebagai peluang bisnis. Tidak dipungkiri jika banyak pula orang yang terus menggali potensi dan mengasah kemampuannya untuk tetap meningkatkan keahliannnya dalam bidang seni desain dan kerajinan baik dari jalur pendidikan formal maupun nonformal.
Universitas Negeri Malang termasuk kampus pendidikan yang menyediakan jurusan berkaitan dengan seni desai dan kerajinan yakni prodi seni rupa, DKV (Desain Komunikasi Visual), game animasi dan juga teknik informatika sehingga cukup banyak kawula muda khususnya pecinta seni desain dan kerajinan yang mendaftar di kampus ini. Tentu saja animo masyarakat yang begitu besar dengan jurusan-jurusan ini membuat Universitas Negeri Malang lebih memperketat kualitas mahasiswa baru yang mendaftar dan yang pasti tidak semuanya dapat di bidang studi tersebut. Jangan berkecil hati karena di Universitas Negeri malang juga terdapat wadah yang menampung bakat minat mahasiswa yang tertarik dalam dunia seni desain dan kerajinan yakni UKM Sanggar Minat. Sanggar Minat adalah upaya pendidikan nonformal resmi yang ada di UM khusus untuk mengembangkan potensi khususnya bidang seni rupa. Banyak diantara mahasiswa UM yang merupakan pecinta, penghobi ataupun yang awam yang sengaja ingin belajar seni desain dan kerajinan entah untuk bekal ketika lulus nanti, entah untuk keperluan bisnis atau hanya karena penasaran saja, maka dari itu Sanggar Minat hadir dengan berbagai macam program pelatihan seni desain dan kerajinan yang terbagi menjadi beberapa cabang diantaranya: seni lukis, batik, handycraft, sablon, komik, animasi, videografi, patung dan keramik.

C.        Tujuan :
·      Mengembangkan bakat minat mahasiswa UM dalam bidang seni desain dan kerajinan
·      Memberikan skill yang tidak didapatkan dalam perkuliahan pada umumnya
·      Mengasah kreativitas
·      Dapat meningkatkan produktivitas mahasiswa dalam bidang seni

D.       Materi
No
Bidang
Materi
1
Lukis
·         Konsep nirmana
·         Mengenal jenis-jenia aliran lukisan
·         Mengenal konsep warna
·         Mengenal jenis-jenis pewarna dan kuas
·         Praktek melukis
2
batik
·        Konsep batik
·        Jenis-jenis batik
·        Teknik-teknik membatik
·        Mengenal alat dan bahan
·        Praktek membatik
3
handycraft,
Berlatih membuat kerajinan tangan seperti:
·     aksesoris dari kain perca/flannel,
·     memanfaatkan barang bekas/limbah menjadi pernak-pernik,
·     merajut
·     membuat clay, gantungan kunci, bros, dan souvenir menarik lainnya
·     Packaging produk
4
sablon,
·      Macam-macam sablon
·      Teknik sablon
·      Media sablon
·      Alat dan bahan sablon
·      Praktek menyablon
5
komik,
·        Konsep komik
·        Jenis-jenis komik
·        Penaskahan dalam komik
·        Teknik menggambar komik
·        Praktek membuat komik
6
animasi
·        Konsep dasar animasi
·        Mengenal program editing animasi (Adobe illustrator, dll)
·        Jenis-jenis animasi
·        Teknik membuat animasi
·        Praktek membuat animasi
7
videografi
·        Konsep dasar videografi
·        Mengenal alat pengambilan video
·        Variasi cara pengambilan video
·        Jenis-jenis video
·        Teknik editing video
·        Praktek membuat videografi
8
patung dan keramik.

·        Konsep dasar patung dan keramik
·        Jenis-jenis patung dan keramik
·        Mengenal alat dan bahan patung dan keramik
·        Kerangka keramik dan patung
·        Teknik-teknik membuat patung dan keramik
·        Praktek membuat patung dan keramik


E.        Peserta
Sasarannya adalah mahasiswa UM yang memiliki bakat ataupun minat dalam bidang seni desain dan kerajinan.

F.         Narasumber
Narasumber yang mengisi kegiatan pelatihan adalah para senior UKM Sanggar Minat dan teknik yang digunakan adalah sharing atau diskusi kelompok serta praktek langsung
Setiap bidang memiliki instruktur ahli, diantaranya ialah:
No
Bidang
Pemateri
1
Lukis
Crissen
2
Batik
Icha
3
handycraft,
Fatimatuzzahro
4
sablon,
Haedar Gilang
5
komik,
Suga
6
animasi
Yujin
7
videografi
Drajad Kreatifinarta
8
patung dan keramik.
Reza Anshori

G.       Jadwal
Dilaksanakan seminggu sekali pada saat weekend yakni dari jam 9.00 sampai pukul 15.00

No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apa tujuan anda mengikuti pelatihan kerajinan di UKM Sanggar Minat?

2
Bidang kerajinan apa yang anda ikuti? Mengapa anda memilihnya?

3
Menurut anda bagaimanakah materi yang diberikan pada pelatihan di UKM Sanggar Minat ini?

4
Bagaimana pendapat anda tentang pelatih/instruktur/trainer dalam pelatihan di UKM Sanggar Minat ini?

5
Apakah pelatihan di UKM Sanggar Minat ini berjalan sesuai jadwal dan rutin  dilaksanakan?

6
Apakah anda masuk ke dalam struktur organisasi UKM Sanggar Minat?

7
Bagaimanakah menurut anda mengenai keberfungsian pengurus selama ini?




B.     Pedoman Observasi

No
Komponen Profil
Ada
Tidak
1
2
3
4
5
1
Judul




v

2
Latar Belakang Program



v


3
Tujuan


v



4
Materi

v




5
Peserta/Client


v



6
Narasumber

v




7
Jadwal

v




8
Struktur Organisasi


v





















No
Komponen Proposal Evaluasi
Ada
Tidak
1
2
3
4
5
1
Judul



V


2
Latar Belakang Evaluasi



V


3
Tujuan Evaluasi



V


4
Aspek-aspek Yang Dievaluasi



v


5
Metode :







ü  Rancangan Evaluasi



V



ü  Populasi dan Sampel



V



ü  Teknik Pengumpulan Data



V



ü  Teknik Analisis data


v




ü  Pengembangan Instrument

v







C.    Pedoman Studi Dokumentasi
No
Komponen Dokumen
Ada
Tidak
1
2
3
4
5
1
Judul




v

2
Latar Belakang Program



v


3
Tujuan


v



4
Materi

v




5
Peserta/Client


v



6
Narasumber

v




7
Jadwal

v




8
Struktur Organisasi


v




















D.    Analisis Data
1.         Tujuan kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan di UKM Sanggar Minat ini cukup jelas sekali dan hal ini juga tertera pada AD/ART UKM Sanggar Minat.
2.         Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan UKM Sanggar Minat ini sebetulnya sangat banyak, awalnya sekitar berjumlah 80 orang lebih dari beberapa fakultas namun dengan berjalannya waktu peserta yang tersisa hanya beberapa glintir saja tidak lebih dari 20 orang.
3.         Narasumber/ instruktur
Narasumber yang menjadi pelatih dalam pelatihan ini adalah para senior dan alumni UKM Sanggar Minat yang dipanggil secara sukarela untuk menyampaikan materi terkait seni kerajinan. Menurut analisis evaluator, pemilihan instruktur dalam UKM Sanggar Minat ini kurang tepat. Hal ini disebabkan karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh evaluator ditemukan instruktur yang belum kompeten, adapun yang berkompeten namun tidak diimbangi dengan kemampuan berkomunikasi dan gaya pembelajaran yang menarik. Kerapkali instruktur di UKM Sanggar Minat ini juga tidak hadir dalam jadwal pelatihan dikarenakan ada beberapa keperluan kuliah mengingat memang instruktur masih mahasiswa dan adapula yang sudah lulus namun juga ada beberapa kendala yakni kesibukannya bekerja. Karena kesibukan masing-masing inilah yang menyebabkan antusiasme peserta pelatihan pun juga menciut. Faktor imbal balik juga bisa menjadi penyebab mengapa instruktur pelatihan di UKM Sanggar Minat tidak benar-benar serius dalam program pelatihan ini. Imbal balik yang dimaksud adalah fee/gaji yang diterima. Keberadaan fee/gaji bagi para instruktur ini mungkin sepintas dilihat sepele namun jika ditelaah lebih dalam maka ini sangat penting untuk diperhatikan.
4.         Jadwal Pelatihan
Jadwal pelatihan yang ditetapkan oleh UKM Sanggar Minat ini adalah seminggu sekali dan dilakukan pada saat weekend namun pada kenyataannya jadwal ini dilakukan se-fleksibel mungkin tergantung dari kesepakatan bersama. Dan pada pelaksanaannya juga dilakukan tidak tepat pada wakyu yang ditentukan misalnya saja berkumpul pada hari minggu pukul 09.00 pagi, maka akan molor hingga pukul 11.00 siang. Adanya ketidaktegasan disiplin waktu ini membuat baik instruktur maupun peserta menjadi kurang bertanggungjawab dengan tugas masing-masing.
5.         Materi Pelatihan
Materi yang akan disampaikan oleh instruktur biasanya atas kesepakatan bersama dengan peserta pelatihan. Ada instruktur yang memang sudah siap secara materi namun ada juga yang tidak siap dalam hal materi dan menggunakan teknik pembelajaran sharingsehingga semuanya sama-sama saling belajar.
6.         Struktur Organisasi
Struktur organisasi cukup jelas sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan dalam organisasi tersebut namun dalam perjalanannya orang-orang yang ada dalam struktur organisasi ada beberapa yang tidak bekerja secara maksimal.

E.        Saran/ Alternatif Pemecahan Masalah
Saran/alternative pemecahan masalah ada beberapa poin yang diusulkan oleh evaluator, yakni:
1.      Diadakannya fee/gaji bagi para instruktur
2.      Dipilih instruktur yang benar-benar kompeten dalam bidangnya, selain itu juga cakap dalam mengunakan gaya pembelajaran yang menarik
3.      Adanya ketegasan waktu atau jadwal pelatihan
4.      Materi yang disampaikan benar-benar jelas dan dari teori yag disampaikan benar-benar bisa dipraktekkan
5.      Media,alat dan bahan serta metode pembelajaran lebih ditingkatkan lagi.
6.      Diadakannya pelatihan managemen penyelenggaraan pelatihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar