Oleh
Wiwin Januaris
A. Latar Belakang Evaluasi
Perguruan
tinggi adalah lembaga dengan tingkatan tertinggi. Setiap perguruan tinggi harus
berprinsip pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah
1.Pendidikan dan Pengajaran 2.Penelitian
dan Pengembangan dan 3.Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga aspek tersebut
sangat penting untuk diperhatikan
Kaitannya dengan poin nomor 1 yakni bahwa perguruan tinggi sebagai
lembaga pendidikan dan pengajaran yaitu bahwa pendidikan dan pengajaran
memiliki peran penting adalam pembelajaran. Undang-undang tentang pendidikan
tinggi menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya. Masyarakat, bangsa dan Negara. Dari pengertian pendidikan diatas maka
proses pembelajaran yang ada di perguruan tinggi memiliki peranan penting untuk
menciptakan bibit-bibit unggul dari suatu perguruan tinggi yang akan mampu
membawa bangsa yang lebih maju. Lulusan-lulusan yang lebih berkualitas dari
perguruan tinggi akan menjadi penerus bangsa yang membawa Indonesia ke arah
yang lebih maju. Sesuai dengan pembukaan UUD 45 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” maka
pendidikan dan pengajaran harus menjadi pokok dan sumber utama dalam mencapai
tujuan dari perguruan tinggi.
Universitas
Negeri Malang (UM) adalah kampus pendidikan. Sebagai universitas yanag memiliki
jargon “The Learning University”,UM sangat mengutamakan pendidikan dan
pengajaran. Tidak hanya yang berkutat pada pendidikan formal namun juga
ninformal informal salah satunya yakni keberadaan UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa). Ada banyak macam UKM, ada yang bergerak dalam bidang seni suara,
teater,seni rupa,retorika,dll. UKM Sanggar Minat atau yang boasa disebut SAMIN
adalah salahsatu UKM yang ada di Universitas Negeri Malang. UKM ini bergerak
dalam hal pengembangan bakat minat mahasiswa UM terutama dalam bidang seni
desain dan kerajinan. Tentu saja tak ada gading yang tak retak, dalam
menjalankan fungsinya sebagai organisasi maka banyak pula kendala yang dihadapi
entah internal maupun eksternal organisasi. Apalagi dalam studi pendahuluan
yang dilakukan oleh penulis memperoleh beberapa informasi mengenai beberapa
kelemahan dari UKM Sanggar Minat dalam hal manajemen organisasi. Maka dari itu
perlu adanya evaluasi untuk mengkaji, menilai dan menelaah untuk bisa dijadikan
bahan masukan mengambil tindakan demi terciptanya manajemen yang baik di UKM
Sanggar Minat Universitas Negeri Malang.
B.
Tujuan
Evaluasi
1. Untuk
menggali informasi, mengkaji, menilai dan menelaah keefektifan dan efisisensi
program pelatihan di UKM SAMIN UM
2. Sebagai
bahan referensi/masukan mengambil tindakan perbaikan manajemen pelatihan yang
lebih baik di UKM SAMIN UM
C.
Aspek-aspek
yang di Evaluasi
1. Tujuan
kegiatan
2. Materi
Pelatihan
3. Peserta
Pelatihan
4. Narasumber/
instruktur
5. Jadwal
Pelatihan
6. Struktur
Organisasi
D.
Metode
1.
Rancangan Evaluasi
Metode
yang
digunakan dalam evaluasi program
di UKM Sanggar Minat ini menggunakan metode survei yang bertujuan menjajagi, mengumpulkan, menggambarkan, dan menerangkan
aspek-aspek yang dievaluasi. Dalam kegiatan menjajagi, mengumpulkan dan
mengumpulkan dan menggambarkan data, metode ini berguna untuk mengungkap
situasi atau peristiwa dari akumulasi informasi yang deskriptif. Metode ini
tidak mengharuskan untuk selalu mencari atau menjelaskan hubungan-hubungan,
mentes hipotesis, membuat prediksi atau mencari makna dan implikasi. Survei
mungkin menjadi metode yang terbaik bagi pakar ilmu-ilmu sosial yang berminat
dalam pengumpulan data secara langsung untuk menggambarkan populasi yang besar
jumlahnya.Metode survei, dapat menjadi bagian dari metode deskriptif, dan digunakan
dalam evaluasi dengan mengumpulkan data dari sampel dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data, yaitu angket dan/atau wawancara, sehingga hasil
pengolahan data dapat mewakilii populasi yang relatif besar jumlahnya.
2.
Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel
yang digunakan adalah anggota UKM Sanggar Minat yang masih aktif yaitu sekitar
30 orang.
3.
Teknik Pengumpulan Data
Karateristik
metode survei adalah. (1) data dapat dikumpulkan dari seluruh populassi atau
dari sampel dalam populasi tersebut, (2) pengumpulan data terhadap fakta yang
sama, (3) penggunaan data hasil survei dibatasi oleh ruang dan waktu dalam
memecahkan masalah yang situasionaal, (4) data yang dikumpulkan pada umumnya
kuantitatif.Dalam penyusunan dan analisis data, teknik-teknik yang akan digunakan dalam survei,
evaluator akan menerapkan petunjuk teknis yang tepat untuk setiap teknik.
Petunjuk teknis tersebut berkaitan dengan penyusunan bahan dan pelaksanaan
kegiatan wawancara, penyusunan kuisioner, pembuatan skala, pedoman observasi,
analisis isi, kajian data, penggunaan teknik interview, kuisioner, atau skala
dan sebagainya. Petunjuk tentang penyusunan dan penggunaan instrumen evaluasi
mencakup pula pengujian kesesuaian antara tingkatan tugas dengan tingkatan
kemampuan perorangan atau kelompok sasaran yang dievaluasi
yakni anggota pelatihan UKM Sanggar Minat. Untuk mengetahui penerimaan pesan dari pihak yang mewawancarai oleh pihak
yang diwawancarai, evaluator akan lebih bijaksana apabila menggunakan
pewawancara yang memiliki kesamaan latar belakang dengan pihak yang
diwawancarai sperti etnis, jenis kelamin, dan budaya. Kesamaan latar belakang
tersebut berguna untuk menghindari dampak dari pertanyaan yang dipandang peka
oleh pihak yang diwawancarai, pertanyaan yang dianggap kurang relevan dengan
tujuan survei, jawaban yang dipandang kurang lengkap, dan biaya yang berlebihan
untuk pengumpulan data. Dalam kegiatan observasi, pengujian alat pengumpulan
data sering digunakan untuk mengkondisikan agar observasi dapat dilakukan
secara sistematis, dalam suasana yang sebenarnya sedang terjadi, dan sasaran
yang diamati tidak merasa terpengaruhi oleh pengamat.
4. Teknik
Analisis Data
Evaluator
akan memahami tujuan evaluasi program terlebih dahulu untuk memudahkan dalam
menyusun data dan memfokuskan analisis. Lalu membuat salinan data dan simpan
master salinannya. Evaluator akan menggunakan salinan tersebut untukkemudian
dilakukan penyortiran data, tabuasi data, atau untuk membuat skala dan rangking.
Hal mendasar dalam menganalisis data kualitatif
yaitu bahwa evaluator harus membaca semua data secara saksama,menyusun semua komentar pada kategori yang
sejenis.misalnya, minat, perhatian, saran, kekuatan/kelemahan, output, indikator,
dampak, dan lain sebagainya. Selanjutnya memberi nama kategori tersebut. Misalnya,
minat, perhatian, saran, dan seeterunya, dan evaluator akan berusaha
untuk mengenali pola, danhubungan kausal dari pola tersebut.
Dalam analisis data ini
evaluator akan mengolah data yang ada dalam kuisioner yang telah dibagikan pada
sasaran dan juga menganalisi hasil wawancara dan observasi. Setelah itu
evaluator akan mengelompokkan berdasarkan kategori dengan perbedaan yang mencolok
atas jawaban dari responden.Dari pengelompokan data tersebut maka dapat dilihat
berbagai macam permasalahan yang ada dan evaluator akan menganalisis untuk
menemukan problem solvingyang bisa
dijadikan bahan masukan bagi program pelatihan UKM Sanggar Minat
5. Pengembangan
Instrumen
Dalam hal ini evaluator
akan membuat pedoman wawancara dan observasi serta menyusun pertanyaan dalam
angket/kuisioner yang berisi apa saja yang ingin diketahui oleh evaluator untuk
keperluan evaluasi program.
Perlu
diketahui apabila
dibandingkan dengan metode-metode lain, surveii menurut Babbie (1986), memiliki
beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan survei adalah pertama, kegunaannya
untuk menggambarkan karateristik populasi yang besar jumlahnya. Pemilihan
sampel secara hati-hati yang kemudian diikuti dengan penggunaan angket yang
terstandar akan memungkinkan para evaluator untuk memperoleh kejelasan tentang
suatu populasi yang besar seperti kelompok belajar disuatu daerah kota,
kabupaten, propinsi dan di tingkat nasional. Kedua,metode luwes
penggunaannya. Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan suatu topik,
misalnya kebutuhan belajar mahasiswa yang ingin menggeluti dunia seni desain
dan kerajinan, akan memungkinkan bagi evaluator untuk menganalisis data yang
luwes. Ketiga, kuisioner yang
telah dibakukan pada umumnya memiliki kekuatan penting terhadap pengukuran data
atau informasi. Evaluator terikat untuk menggunakan kuesioner dalam menggali
informassi dari responden, singkatnya, kekuatan metode survei mencakup keluasan
informasi, fleksibilitas dalam menganalisis data, dan pembakuan kuesioner.
Selain memiliki berbagai kekuatan,
metode survei mempunyai beberapa kelemahan. Pertama, syarat
standardisasi instrumen sering menimbulkan kekakuan dalam penggunaan instrumen
tersebut. Kedua, survei seolah-olah mensyaratkan bahwa rancangan
studi tidak harus berubah selama metode
ini sedang digunakan. Evaluator seakan tidak menyadari kemungkinan adanya
variabel-variabel baru yang penting dan ia tidak dapat berbuat apa-apa terhaddap
variabel yang penting itu. Survei tidak dapat mengukur kegiatan sosial, ia
hanya dapat menghimpun berbagai laporan pribadi tentang kegiatan masa lalu yang
teringat, atau tentang kegiatan masa datang yang akan dilakukan atau kegiatan
hipotesis. Ketiga, survei pada umumnya lemah pada validitas walaupun
memiliki kekuatan dalam reliabilitas.
A. Judul
Program : Pelatihan Seni Desain dan Kerajinan di UKM SAMIN UM (SANGGAR MINAT
UNIVERSITAS NEGERI MALANG)
B.
Latar Belakang Program
Seni
desain dan kerajinan bukan halasing lagi bagi pecintanya. Banyak diantara kita
yang melirik dunia seni desain dan kerajinan sebagai peluang bisnis. Tidak
dipungkiri jika banyak pula orang yang terus menggali potensi dan mengasah
kemampuannya untuk tetap meningkatkan keahliannnya dalam bidang seni desain dan
kerajinan baik dari jalur pendidikan formal maupun nonformal.
Universitas
Negeri Malang termasuk kampus pendidikan yang menyediakan jurusan berkaitan
dengan seni desai dan kerajinan yakni prodi seni rupa, DKV (Desain Komunikasi
Visual), game animasi dan juga teknik informatika sehingga cukup banyak kawula
muda khususnya pecinta seni desain dan kerajinan yang mendaftar di kampus ini.
Tentu saja animo masyarakat yang begitu besar dengan jurusan-jurusan ini
membuat Universitas Negeri Malang lebih memperketat kualitas mahasiswa baru
yang mendaftar dan yang pasti tidak semuanya dapat di bidang studi tersebut.
Jangan berkecil hati karena di Universitas Negeri malang juga terdapat wadah
yang menampung bakat minat mahasiswa yang tertarik dalam dunia seni desain dan
kerajinan yakni UKM Sanggar Minat. Sanggar Minat adalah upaya pendidikan
nonformal resmi yang ada di UM khusus untuk mengembangkan potensi khususnya
bidang seni rupa. Banyak diantara mahasiswa UM yang merupakan pecinta, penghobi
ataupun yang awam yang sengaja ingin belajar seni desain dan kerajinan entah
untuk bekal ketika lulus nanti, entah untuk keperluan bisnis atau hanya karena
penasaran saja, maka dari itu Sanggar Minat hadir dengan berbagai macam program
pelatihan seni desain dan kerajinan yang terbagi menjadi beberapa cabang
diantaranya: seni lukis, batik, handycraft, sablon, komik, animasi, videografi,
patung dan keramik.
C.
Tujuan :
· Mengembangkan
bakat minat mahasiswa UM dalam bidang seni desain dan kerajinan
· Memberikan
skill yang tidak didapatkan dalam perkuliahan pada umumnya
· Mengasah
kreativitas
· Dapat
meningkatkan produktivitas mahasiswa dalam bidang seni
D. Materi
No
|
Bidang
|
Materi
|
1
|
Lukis
|
·
Konsep nirmana
·
Mengenal jenis-jenia aliran lukisan
·
Mengenal konsep warna
·
Mengenal jenis-jenis pewarna dan
kuas
·
Praktek melukis
|
2
|
batik
|
·
Konsep batik
·
Jenis-jenis batik
·
Teknik-teknik membatik
·
Mengenal alat dan bahan
·
Praktek membatik
|
3
|
handycraft,
|
Berlatih membuat kerajinan tangan
seperti:
· aksesoris
dari kain perca/flannel,
· memanfaatkan
barang bekas/limbah menjadi pernak-pernik,
· merajut
· membuat
clay, gantungan kunci, bros, dan souvenir menarik lainnya
· Packaging
produk
|
4
|
sablon,
|
· Macam-macam
sablon
· Teknik
sablon
· Media
sablon
· Alat
dan bahan sablon
· Praktek
menyablon
|
5
|
komik,
|
·
Konsep komik
·
Jenis-jenis komik
·
Penaskahan dalam komik
·
Teknik menggambar komik
·
Praktek membuat komik
|
6
|
animasi
|
·
Konsep dasar animasi
·
Mengenal program editing animasi
(Adobe illustrator, dll)
·
Jenis-jenis animasi
·
Teknik membuat animasi
·
Praktek membuat animasi
|
7
|
videografi
|
·
Konsep dasar videografi
·
Mengenal alat pengambilan video
·
Variasi cara pengambilan video
·
Jenis-jenis video
·
Teknik editing video
·
Praktek membuat videografi
|
8
|
patung dan keramik.
|
·
Konsep dasar patung dan keramik
·
Jenis-jenis patung dan keramik
·
Mengenal alat dan bahan patung
dan keramik
·
Kerangka keramik dan patung
·
Teknik-teknik membuat patung dan
keramik
·
Praktek membuat patung dan
keramik
|
E.
Peserta
Sasarannya adalah
mahasiswa UM yang memiliki bakat ataupun minat dalam bidang seni desain dan
kerajinan.
F.
Narasumber
Narasumber yang mengisi
kegiatan pelatihan adalah para senior UKM Sanggar Minat dan teknik yang
digunakan adalah sharing atau diskusi kelompok serta praktek langsung
Setiap bidang memiliki instruktur
ahli, diantaranya ialah:
No
|
Bidang
|
Pemateri
|
1
|
Lukis
|
Crissen
|
2
|
Batik
|
Icha
|
3
|
handycraft,
|
Fatimatuzzahro
|
4
|
sablon,
|
Haedar Gilang
|
5
|
komik,
|
Suga
|
6
|
animasi
|
Yujin
|
7
|
videografi
|
Drajad Kreatifinarta
|
8
|
patung dan keramik.
|
Reza Anshori
|
G. Jadwal
Dilaksanakan seminggu
sekali pada saat weekend yakni dari jam 9.00 sampai pukul 15.00
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1
|
Apa
tujuan anda mengikuti pelatihan kerajinan di UKM Sanggar Minat?
|
|
2
|
Bidang
kerajinan apa yang anda ikuti? Mengapa anda memilihnya?
|
|
3
|
Menurut
anda bagaimanakah materi yang diberikan pada pelatihan di UKM Sanggar Minat
ini?
|
|
4
|
Bagaimana
pendapat anda tentang pelatih/instruktur/trainer dalam pelatihan di UKM
Sanggar Minat ini?
|
|
5
|
Apakah
pelatihan di UKM Sanggar Minat ini berjalan sesuai jadwal dan rutin dilaksanakan?
|
|
6
|
Apakah
anda masuk ke dalam struktur organisasi UKM Sanggar Minat?
|
|
7
|
Bagaimanakah
menurut anda mengenai keberfungsian pengurus selama ini?
|
|
B.
Pedoman
Observasi
No
|
Komponen Profil
|
Ada
|
Tidak
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Judul
|
|
|
|
|
v
|
|
2
|
Latar
Belakang Program
|
|
|
|
v
|
|
|
3
|
Tujuan
|
|
|
v
|
|
|
|
4
|
Materi
|
|
v
|
|
|
|
|
5
|
Peserta/Client
|
|
|
v
|
|
|
|
6
|
Narasumber
|
|
v
|
|
|
|
|
7
|
Jadwal
|
|
v
|
|
|
|
|
8
|
Struktur
Organisasi
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Komponen
Proposal Evaluasi
|
Ada
|
Tidak
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Judul
|
|
|
|
V
|
|
|
2
|
Latar
Belakang Evaluasi
|
|
|
|
V
|
|
|
3
|
Tujuan
Evaluasi
|
|
|
|
V
|
|
|
4
|
Aspek-aspek
Yang Dievaluasi
|
|
|
|
v
|
|
|
5
|
Metode
:
|
|
|
|
|
|
|
|
ü Rancangan
Evaluasi
|
|
|
|
V
|
|
|
|
ü Populasi dan
Sampel
|
|
|
|
V
|
|
|
|
ü Teknik
Pengumpulan Data
|
|
|
|
V
|
|
|
|
ü Teknik
Analisis data
|
|
|
v
|
|
|
|
|
ü Pengembangan
Instrument
|
|
v
|
|
|
|
|
C.
Pedoman
Studi Dokumentasi
No
|
Komponen
Dokumen
|
Ada
|
Tidak
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1
|
Judul
|
|
|
|
|
v
|
|
2
|
Latar
Belakang Program
|
|
|
|
v
|
|
|
3
|
Tujuan
|
|
|
v
|
|
|
|
4
|
Materi
|
|
v
|
|
|
|
|
5
|
Peserta/Client
|
|
|
v
|
|
|
|
6
|
Narasumber
|
|
v
|
|
|
|
|
7
|
Jadwal
|
|
v
|
|
|
|
|
8
|
Struktur
Organisasi
|
|
|
v
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
D.
Analisis
Data
1.
Tujuan kegiatan
Tujuan
dari kegiatan pelatihan di UKM Sanggar Minat ini cukup jelas sekali dan hal ini
juga tertera pada AD/ART UKM Sanggar Minat.
2.
Peserta Pelatihan
Peserta
pelatihan UKM Sanggar Minat ini sebetulnya sangat banyak, awalnya sekitar
berjumlah 80 orang lebih dari beberapa fakultas namun dengan berjalannya waktu
peserta yang tersisa hanya beberapa glintir saja tidak lebih dari 20 orang.
3.
Narasumber/ instruktur
Narasumber
yang menjadi pelatih dalam pelatihan ini adalah para senior dan alumni UKM
Sanggar Minat yang dipanggil secara sukarela untuk menyampaikan materi terkait
seni kerajinan. Menurut analisis evaluator, pemilihan instruktur dalam UKM
Sanggar Minat ini kurang tepat. Hal ini disebabkan karena berdasarkan hasil
wawancara dan observasi yang dilakukan oleh evaluator ditemukan instruktur yang
belum kompeten, adapun yang berkompeten namun tidak diimbangi dengan kemampuan
berkomunikasi dan gaya pembelajaran yang menarik. Kerapkali instruktur di UKM
Sanggar Minat ini juga tidak hadir dalam jadwal pelatihan dikarenakan ada
beberapa keperluan kuliah mengingat memang instruktur masih mahasiswa dan
adapula yang sudah lulus namun juga ada beberapa kendala yakni kesibukannya
bekerja. Karena kesibukan masing-masing inilah yang menyebabkan antusiasme
peserta pelatihan pun juga menciut. Faktor imbal balik juga bisa menjadi
penyebab mengapa instruktur pelatihan di UKM Sanggar Minat tidak benar-benar
serius dalam program pelatihan ini. Imbal balik yang dimaksud adalah fee/gaji
yang diterima. Keberadaan fee/gaji bagi para instruktur ini mungkin sepintas
dilihat sepele namun jika ditelaah lebih dalam maka ini sangat penting untuk
diperhatikan.
4.
Jadwal Pelatihan
Jadwal
pelatihan yang ditetapkan oleh UKM Sanggar Minat ini adalah seminggu sekali dan
dilakukan pada saat weekend namun pada kenyataannya jadwal ini dilakukan
se-fleksibel mungkin tergantung dari kesepakatan bersama. Dan pada
pelaksanaannya juga dilakukan tidak tepat pada wakyu yang ditentukan misalnya
saja berkumpul pada hari minggu pukul 09.00 pagi, maka akan molor hingga pukul
11.00 siang. Adanya ketidaktegasan disiplin waktu ini membuat baik instruktur
maupun peserta menjadi kurang bertanggungjawab dengan tugas masing-masing.
5.
Materi Pelatihan
Materi
yang akan disampaikan oleh instruktur biasanya atas kesepakatan bersama dengan
peserta pelatihan. Ada instruktur yang memang sudah siap secara materi namun
ada juga yang tidak siap dalam hal materi dan menggunakan teknik pembelajaran sharingsehingga semuanya sama-sama
saling belajar.
6.
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi cukup jelas sesuai dengan bidang-bidang yang dibutuhkan dalam
organisasi tersebut namun dalam perjalanannya orang-orang yang ada dalam
struktur organisasi ada beberapa yang tidak bekerja secara maksimal.
E.
Saran/
Alternatif Pemecahan Masalah
Saran/alternative
pemecahan masalah ada beberapa poin yang diusulkan oleh evaluator, yakni:
1. Diadakannya
fee/gaji bagi para instruktur
2. Dipilih
instruktur yang benar-benar kompeten dalam bidangnya, selain itu juga cakap
dalam mengunakan gaya pembelajaran yang menarik
3. Adanya
ketegasan waktu atau jadwal pelatihan
4. Materi
yang disampaikan benar-benar jelas dan dari teori yag disampaikan benar-benar
bisa dipraktekkan
5. Media,alat
dan bahan serta metode pembelajaran lebih ditingkatkan lagi.
6. Diadakannya
pelatihan managemen penyelenggaraan pelatihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar